Untuk mengetahui persentase kenaikan harga barang dan jasa dalam periode tertentu, kamu harus mengetahui cara menghitung tingkat inflasi. Dalam hal ini, kamu bisa menghitungnya dalam periode bulanan atau tahunan.
Nah, kamu bisa menggunakan perhitungan Indeks Harga Konsumen (IHK), Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB), dan Produk Domestik Bruto (PDB).
Umumnya, IHK menjadi acuan perhitungannya. Badan Pusat Statistik (BPS) pun menggunakan angka IHK untuk melihat tingkat inflasi.
Hal ini karena IHK memuat harga rata-rata bahan makanan, perumahan, barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga.
Baca juga: Pengertian, Penyebab, Cara Menghitung, dan Rumus Laju Inflasi
Cara Menghitung Tingkat Inflasi
Berikut adalah rumus menghitung tingkat inflasi yang akurat dengan perhitungan IHK (Indeks Harga Konsumen).
Bulanan
Jika ini mengetahui laju inflasi sebulan terakhir, maka kamu bisa menggunakan rumus berikut.
LI = (IHK bulan ini – IHK bulan sebelumnya) : IHK bulan sebelumnya x 100%
Keterangan
LI : Laju Inflasi
IHK: Indeks Harga Konsumen
Sebagai contoh, IHK Februari 2023 sebesar 114,16 dan terjadi kenaikan di bulan Maret 2023 menjadi 114,36. Lalu, berapa persentase kenaikannya? Berikut penjelasannya.
LI = (114,36 – 114,16) : 114,16 x 100% = 0,17%
Berdasarkan perhitungan dengan rumus di atas, terdapat kenaikan inflasi dari bulan Februari – Maret 2023 sebesar 0,17%.
Tahunan
Untuk mengetahui laju inflasi tahunan, kamu bisa menggunakan perhitungan rumus berikut.
LI = (IHK periode ini – IHK periode sebelumnya) : IHK periode sebelumnya x 100%
Keterangan
LI : Laju Inflasi
IHK: Indeks Harga Konsumen
Misalnya, suatu negara memiliki nilai IHK 145,20 di bulan Januari 2020. Di tahun sebelumnya, nilai IHK-nya sebesar 160,50. Berikut adalah perhitungannya.
LI = (160,50 – 145,20) : 145,20 x 100% = 10,5%
Jadi, tingkat kenaikan harga barang dan jasa selama satu tahun (2020-2021) mencapai 10,5%.
Dengan mengetahui persentasenya, pelaku ekonomi bisa memperkirakan berbagai keputusan. Hal ini karena menyangkut kesejahteraan ekonomi suatu negara.
Meskipun kenaikan harga barang dan jasa bisa merugikan banyak orang, inflasi juga bisa mendorong perkembangan ekonomi. Di berbagai kasus, para pengusaha bisa membuat kebijakan dalam memperluas produksinya sehingga menciptakan lapangan pekerjaan baru.
Kesimpulan
Untuk mengetahui cara menghitung tingkat inflasi, kamu harus mengetahui terlebih dahulu Indeks Harga Konsumen sebagai acuan mengetahui persentasenya.
Setelah mengetahui cara perhitungannya, kamu bisa mempersiapkan diri untuk menghadapi potensi inflasi di masa yang akan datang. Salah satunya dengan berinvestasi jangka panjang.
Apalagi, investasi emas juga menjadi aset terpercaya yang nilainya mampu menghadapi inflasi. Bahkan, nilainya cenderung naik dari tahun ke tahun.
Di aplikasi tanamduit, kamu bisa investasi reksadana, emas, dan Surat Berharga Negara (SBN). Mulai dari Rp10 ribu kamu udah bisa beli emas dan reksadana, lho. Bahkan, investasi SBN bisa mulai dari Rp1 juta.
Jangan khawatir, tanamduit sudah berizin dan berada di bawah pengawasan OJK. Jadi, kamu bisa berinvestasi dengan mudah dan aman. Tunggu apa lagi? Download aplikasi tanamduit sekarang, siapkan tujuan finansialmu kini dan nanti!