fb-logo
Beranda » belajar » Tanamduit Outlook » tanamduit Breakfast News: 4 Januari 2024

tanamduit Breakfast News: 4 Januari 2024

oleh | Jan 4, 2024

Kinerja Reksa Dana Pendapatan Tetap Tumbuh di Tengah Gejolak Tahun 2023

Reksa dana mampu mencatatkan pertumbuhan di tengah gejolak tahun 2023. Reksa dana pendapatan tetap tercatat menjadi jawara di tahun kemarin.

Berdasarkan data dari Infovesta Utama, reksa dana pendapatan tetap (RDPT) menjadi yang paling prospektif di tahun 2023.

RDPT tumbuh 4,73% secara year to date (YTD) per 29 Desember 2023. Sementara itu, reksa dana pasar uang tumbuh 3,94%, reksa dana campuran tumbuh 0,86%, sedangkan reksa dana saham justru terkoreksi 3,73% di sepanjang tahun 2023. (Sumber: Kontan).

Penyebab meningkatnya pertumbuhan RDPT di tahun 2023 adalah tingginya harapan investor bahwa suku bunga US akan turun di Q2-2024.

Ini dipicu oleh penurunan inflasi di AS dan peningkatan klaim tunjangan pengangguran awal, yang mencerminkan efektivitas suku bunga tinggi sejak Q1-2023.

Selain itu, yield (imbal hasil) US Treasury tenor 10 tahun juga turun dan diikuti oleh turunnya yield atau naiknya harga Surat Utang Negara RI bertenor 10 tahun.

Akibatnya, kinerja reksa dana pendapatan tetap yang portofolionya adalah obligasi mengalami kenaikan, terutama di awal Q4-2023.

Sementara itu, kinerja saham dan reksa dana saham mulai naik signifikan di awal November 2023. Hal ini terjadi setelah masuknya dana dari investor asing ke Surat Utang Negara, SRBI, dan pasar saham.

Meskipun harga saham meningkat, peningkatan ini tidak cukup untuk mencapai tingkat AUM yang sama dengan akhir tahun 2022. (Sumber: tanamduit).

IHSG Terkoreksi 0,61% Hari Rabu (3/1) Kemarin

IHSG ditutup melemah 0,61% ke posisi 7.279,091. IHSG kembali gagal bertahan di level psikologis 7.300 dan kembali menyentuh level 7.200-an.

Dalam hal ini, investor memilih wait and see, menanti rilis data ekonomi di hari Rabu (3/1) waktu setempat.

Nilai transaksi IHSG pada hari ini mencapai sekitar Rp6,8 triliun dengan melibatkan 18 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 1,2 juta kali.

Secara keseluruhan, sebanyak 262 saham naik, 259 saham turun, dan 249 saham stagnan.

Dalam pergerakan IHSG hari ini, sektor kesehatan kembali menjadi pemberat utama dengan penurunan sebesar 0,92%. Tidak hanya itu, sektor konsumer primer juga turut memberikan tekanan signifikan pada indeks, mengalami penurunan sebesar 0,82%.

Penurunan IHSG didorong oleh beberapa saham berkapitalisasi besar. Saham-saham seperti Barito Pacific (BRPT) mengalami penurunan sebesar 2,17%, diikuti oleh BBRI (-1,32%), BBCA (-0,80%), ASII (-1,75%), dan TLKM (-0,75%). (Sumber: CNBC Indonesia).

Harga Emas Berpotensi Bullish di 2024, Terdorong Sentimen US Federal Reserve

Harga emas menguat pada perdagangan hari Rabu (3/1/), meski di awal perdagangan perdana 2024 terpantau melemah tipis.

Harga emas di pasar spot stabil di US$2,061.59 per ounce pada penutupan perdagangan Selasa (2/1), setelah naik sebanyak 0,8% di awal sesi. Sementara itu, emas berjangka AS tergelincir 0,1% menjadi US$2,070.30.

Dalam hal ini, Tim Analis Monex Investindo Futures menyatakan bahwa harga emas (XAUUSD) masih akan bertahan di atas level US$2.000. Kondisi ini dipicu oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga di Amerika Serikat (AS).

Seperti yang sering disebutkan sebelumnya, pelaku pasar kini melihat bank sentral AS (The Fed) akan memangkas suku bunga pada bulan Maret 2024. Selain itu, diperkirakan pemangkasan suku bunga sepanjang tahun ini cukup agresif, yaitu sebesar 150 basis poin.

Memasuki tahun 2024, harga emas menghadapi tekanan dari penguatan dolar AS. Meski demikian, emas tetap bertahan di atas level US$2.000.

Situasi ini dipengaruhi oleh ekspektasi bahwa Federal Reserve akan menurunkan suku bunga tahun ini dan meningkatnya kekhawatiran terkait serangan  di Laut Merah.

Lebih lanjut, harga emas melonjak 13% pada tahun 2023, menandai kenaikan tahunan pertama sejak tahun 2020.

Harga emas diperkirakan akan mencapai rekor tertinggi pada tahun 2024. Faktor pendorongnya adalah suku bunga yang lebih rendah, yang mengurangi opportunity cost dari kepemilikan emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil. (Sumber: Bisnis).

Indeks Dow Jones Turun 0,76%

Saham-saham di AS berakhir lebih rendah pada hari Rabu (3/1), karena investor memilih untuk menunggu risalah pertemuan terbaru dari The Fed untuk mendapatkan petunjuk mengenai arah jalur kebijakan moneter AS.

Risalah tersebut memberikan sedikit wawasan mengenai waktu potensi penurunan suku bunga. Pejabat Fed mengakui adanya “tingkat ketidakpastian yang luar biasa tinggi” mengenai prospek ekonomi, sehingga memberikan ruang bagi kemungkinan kenaikan suku bunga lebih lanjut.

Indeks S&P 500 turun 0,8%, Dow Jones merosot 284 poin, sedangkan Nasdaq 100 turun 1,2% setelah mencatat hari terburuk sejak Oktober di sesi sebelumnya.

Saham-saham teknologi memimpin penurunan yang menandai penurunan empat hari berturut-turut, yang terpanjang dalam lebih dari dua bulan, dengan Tesla -4%, Broadcom -2,5% dan Nvidia -1,2%.

Sebaliknya, saham-saham energi berkinerja lebih baik, mengikuti kenaikan harga minyak dengan Chevron +1,9% dan Exxon mobil +0,8%.

Dari sisi data, PMI Manufaktur ISM AS menunjukkan sektor manufaktur masih mengalami kontraksi meskipun lebih kecil dari perkiraan.

Prospek Harga Saham dan Obligasi di Tahun 2024

Pada tahun 2023, secara umum kinerja reksa dana pendapatan tetap kompetitif terhadap kinerja reksa dana saham. Harga-harga saham naik cukup signifikan pada bulan November 2023 hingga akhir tahun. Secara keseluruhan, harga-harga saham naik sekitar 8% dalam 2 bulan.

Di tahun 2024, harga-harga saham diproyeksikan naik. Selain harga-harganya yang masih belum optimal, kinerja perusahaan juga diproyeksikan membaik karena menurunnya biaya produksi akibat turunnya suku bunga pinjaman, meningkatnya alokasi investasi dari investor global, dan membaiknya fundamental ekonomi Indonesia dalam segala aspek.

Data klaim awal pengangguran yang meningkat di AS memberi sinyal bahwa ekonomi mulai “mendingin” dan inflasi di bulan Desember dan seterusnya akan melandai dan menyentuh angka yang diinginkan, yaitu 2%.

Investor global juga memiliki keyakinan bahwa tingkat bunga akan turun selambatnya di Q2-2024. Ini akan mempercepat naiknya harga obligasi termasuk obligasi rupiah, khususnya obligasi yang berjangka waktu panjang.

Rekomendasi:

  • Masuknya investor asing ke Indonesia, baik ke pasar obligasi maupun saham, akan menambah likuiditas perdagangan dan menambah gairah investor domestik. Hal ini akan mendorong naiknya harga obligasi dan harga saham, khususnya yang berkapitalisasi besar.
  • Ini saatnya menambah investasi di reksa dana berbasis saham, khususnya reksa dana indeks saham, karena portofolionya terdiri dari saham-saham berkapitalisasi besar.
  • Selain itu, ini saatnya menambah investasi di reksa dana berbasis obligasi, yaitu reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana pasar uang.

Yuk, investasi sekarang di tanamduit!

DISCLAIMER:

Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh PT Star Mercato Capitale (tanamduit), memperoleh izin dari dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana.

Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy, namun PT Star Mercato Capitale tidak dapat menjamin keakurasian dan kelengkapan data dan informasinya. Manajemen PT Star Mercato Capitale beserta karyawan dan afiliasinya menyangkal setiap dan semua tanggung jawab atas keakurasian tulisan ini atau kelalaian dari atau kerugian apapun yang diakibatkan dari penggunaan tulisan ini. Pendapat yang diungkapkan dalam tulisan ini adalah pandangan kami saat ini dan dapat berubah setiap saat tanpa pemberitahuan. Pembaca tulisan ini diwajibkan membaca prospektus dan memahami produk yang akan dibeli atau dijual sebelum melakukan transaksi pembelian dan/atau penjualan. Kinerja masa lalu tidak menjamin kinerja yang akan datang.

tanamduit Team

tanamduit adalah aplikasi investasi reksa dana, emas, Surat Berharga Negara (SBN), dan asuransi yang telah berizin dan diawasi oleh OJK.

banner-download-mobile