Berikut adalah data-data indeks saham, nilai tukar mata uang, harga komoditas, dan yield obligasi per 24 Januari 2024:
IHSG Ditutup Naik 0,11% Hari Selasa (23/1) Kemarin
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat ke 7.256,22 pada perdagangan Selasa (23/1) kemarin.
Kenaikan IHSG tidak diikuti oleh kenaikan indeks-indeks saham yang lain, seperti LQ45, SRI Kehati, IDX30, dan Bisnis27. Beberapa saham besar yang menopang kenaikan IHSG tidak termasuk sebagai konstituen dari indeks-indeks tersebut.
Saham yang mendorong naik IHSG antara lain BREN yang naik 4,21%, AMMN yang naik 2,68%, dan CUAN yang naik 9,76%.
Sementara itu, saham besar lain yang menjadi bagian dari indeks LQ45, SRI Kehati, IDX30 dan Bisnis27, justru mengalami penurunan. Saham BBRI, misalnya, turun sebesar 1,30%. Selain itu, saham BBNI turun 1,81%, BBCA turun 0,26%, dan TLKM turun 0,75%.
SBN Seri ORI025 Akan Segera Diluncurkan di Minggu ke-4 Januari 2024
Kementerian Keuangan akan meluncurkan 8 seri SBN (Surat Berharga Negara) Ritel sepanjang tahun 2024. Instrumen tersebut dapat menjadi alernatif investasi aman saat pasar terpapar sentimen Pemilu 2024.
Surat Berharga Negara yang akan diluncurkan pertama kali adalah seri Obligasi Negara Ritel ORI025. ORI025 dijadwalkan akan meluncur dengan masa penawaran 29 Januari 2024 sampai 22 Februari 2024.
ORI yang terakhir dipasarkan adalah ORI024 yang dibeli oleh investor individu WNI senilai Rp14,5 triliun pada 2023. (Bisnis)
Harga Emas Bergerak Volatile
Sejak awal Januari 2024, harga emas bergerak cukup volatile. Berdasarkan data yang dirilis oleh Investing, harga emas YTD (Year-to-date) turun sebesar 0,23% per 23 Januari kemarin.
Perubahan ekspektasi terhadap kebijakan suku bunga The Fed, meskipun masih belum pasti, menjadi faktor penting yang dapat mempengaruhi pergerakan harga emas dalam waktu dekat. Oleh karena itu, pasar emas saat ini menghadapi tantangan dan peluang yang harus dihadapi dengan cermat oleh investor.
Saham AS Mencapai Rekor Tertinggi Baru Seiring Meningkatnya Pendapatan
Saham-saham di Amerika Serikat berakhir bervariasi pada hari Selasa (23/1) lalu, karena investor tengah mencerna laporan pendapatan perusahaan terbaru.
Indeks S&P 500 dan Nasdaq 100 masing-masing bertambah 0,3% dan 0,4%, mencapai rekor tertinggi baru. Sementara itu, indeks Dow Jones kehilangan 96 poin dan ditutup di bawah penutupan historis 38,001.81 yang dicapai pada hari Senin.
Beberapa saham naik cukup signifikan, seperti United Airlines yang naik 5,3%, Verizon naik 6,7%, P&G naik 4,1%, dan Alibaba melonjak sebesar 7,8%. Sebaliknya, saham 3M anjlok 11%, dan Johnson & Johnson turun 1,6%. (Trading Economics)
Komentar dan Rekomendasi:
- Harga obligasi dan saham masih akan volatile dalam jangka pendek, seiring turunnya ekspektasi investor terhadap penurunan tingkat bunga AS dalam waktu dekat (Maret).
- Untuk investasi sampai dengan 1 tahun, investor dapat mempertimbangkan untuk meletakkan alokasi di reksa dana pasar uang (RDPU). RDPU memiliki risiko terendah dan menghasilkan return yang lebih tinggi dari bunga deposito bank.
- Untuk investasi lebih dari 1 tahun, investor dapat mempertimbangkan menambah investasi di reksa dana berbasis saham, khususnya reksa dana indeks saham, karena portofolionya terdiri dari saham-saham berkapitalisasi besar dan menjadi pilihan saham (stock picking) investor asing.
- Yield (imbal hasil) obligasi rupiah khususnya yang bertenor panjang (10 tahun ke atas) masih volatile. Kinerja reksa dana pendapatan tetap juga masih akan volatile dalam jangka pendek, sehingga tidak tepat untuk berinvestasi jangka pendek di reksa dana pendapatan tetap, kecuali yang portofolionya berdurasi pendek dan volatilitasnya sangat rendah.
- Berinvestasi di reksa dana pasar uang disarankan karena kinerjanya ditopang oleh masih tingginya yield obligasi yang ada di dalam portofolio reksa dana pasar uang.
Yuk, investasi sekarang di tanamduit!
DISCLAIMER:
Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh PT Star Mercato Capitale (tanamduit), memperoleh izin dari dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana.
Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy, namun PT Star Mercato Capitale tidak dapat menjamin keakurasian dan kelengkapan data dan informasinya. Manajemen PT Star Mercato Capitale beserta karyawan dan afiliasinya menyangkal setiap dan semua tanggung jawab atas keakurasian tulisan ini atau kelalaian dari atau kerugian apapun yang diakibatkan dari penggunaan tulisan ini. Pendapat yang diungkapkan dalam tulisan ini adalah pandangan kami saat ini dan dapat berubah setiap saat tanpa pemberitahuan. Pembaca tulisan ini diwajibkan membaca prospektus dan memahami produk yang akan dibeli atau dijual sebelum melakukan transaksi pembelian dan/atau penjualan. Kinerja masa lalu tidak menjamin kinerja yang akan datang.
