fb-logo
Beranda » belajar » Tanamduit Outlook » tanamduit Breakfast News: 30 Januari 2024

tanamduit Breakfast News: 30 Januari 2024

oleh | Jan 30, 2024

market-update-IHSG-hari-ini  

IHSG Naik 0,28% Hari Senin (29/1) Kemarin

Pada Senin kemarin (29/1), IHSG naik 20,08 poin atau 0,28%, setelah turun selama 3 hari berturut-turut. Bank-bank besar menjadi penyumbang terbesar kenaikan IHSG. BBRI naik 2,76%, BBCA naik 2,14%, BBNI naik 2,76%, TLKM naik 0,76%.

Sementara itu, indeks-indeks lain juga mengalami kenaikan lebih tinggi daripada IHSG, Beberapa contohnya adalah indeks LQ45 (naik 1,10%), SRI Kehati (naik 1,31%), IDX30 (naik 1,04%), dan Bisnis27 (naik 1,30%).

Meski demikian, nilai perdagangan turun tipis dari hari sebelumnya, mencapai Rp9,52 triliun, dibandingkan dengan Rp10,09 triliun di hari sebelumnya. (Data Indonesia)

Dana Asing Rp158,2 Triliun Berpotensi Masuk Pasar Indonesia di Tahun 2024

Mandiri Sekuritas memproyeksikan bahwa aliran dana asing yang masuk ke Indonesia dapat mencapai US$10 miliar, atau sekitar Rp158,25 triliun (dengan kurs jisdor Rp15.825) sepanjang tahun 2024.

Selain itu, Mandiri Sekuritas juga memprediksi bahwa The Fed akan memulai pemotongan suku bunga sebesar 125 basis poin pada bulan Mei.

Bank Indonesia juga diprediksi akan mengurangi suku bunga sebanyak 75 basis poin. Pemangkasan pertama akan dilakukan pada bulan Juni 2024, mengikuti keputusan The Fed.

Imbal Hasil Treasury (Obligasi Pemerintah) AS Turun

Imbal hasil (yield) obligasi Treasury AS bertenor 10 tahun turun,  mencapai sekitar 4,07%. Penurunan imbal hasil terjadi setelah Kementerian Keuangan AS mengumumkan rencana untuk meminjam dana yang lebih sedikit pada Q1-2024, yakni sebesar USD760 miliar. Jumlah ini USD55 miliar lebih rendah dari proyeksi sebelumnya pada bulan Oktober.

Penurunan imbal hasil Treasury disambut positif oleh pasar obligasi karena diharapkan akan memberikan dampak positif terhadap neraca keuangan AS.

Lebih lanjut, pasar juga bersiap menyambut keputusan kebijakan moneter The Fed (bank sentral AS). Pasar memperkirakan bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga.

Selain itu, pasar juga akan memonitor dan mencermati  beberapa indikator pasar tenaga kerja, termasuk non-farm payrolls, data pengangguran, dan JOLTS (Job Openings and Labor Turnover Survey). (Trading Economics)

Wall Street: Dow, Nasdaq, S&P 500 Ditutup Pada Rekor Tertinggi

Pada penutupan perdagangan di hari Senin (29/1), indeks Dow Jones, Nasdaq, dan S&P 500 menguat dan mencetak rekor baru. Ini terjadi karena investor menambah view yang “bullish” pada sektor teknologi, menjelang laporan pendapatan tahunan dari beberapa perusahaan teknologi berkapitalisasi besar.

Dow Jones Industrial Average naik 224 poin atau 0,6%, S&P 500 naik 0,8%, dan NASDAQ Composite naik 1,1%.

Komentar:

  • Sepanjang tahun 2023, pertumbuhan ekonomi AS berada di level 4,9%. Hal ini mengindikasikan bahwa ekonomi AS masih kuat. Karena itu, ekspektasi mengenai turunnya inflasi AS ke angka 2% (setelah berada di angka 3,4% pada Desember 2023), dan ekspektasi penurunan tingkat bunga AS di bulan Maret 2024 menjadi sirna.
  • Berkurangnya ekspektasi turunnya inflasi dan penurunan tingkat bunga AS menjadikan harga obligasi dan saham masih akan volatile dalam jangka pendek.
  • Tingkat bunga rupiah masih akan bertahan di tingkat saat ini, yaitu 6,0%, untuk mempertahankan nilai rupiah terhadap USD, membuat yield obligasi tetap tinggi, dan menahan kenaikan harga saham.

Rekomendasi:

  • Untuk investasi sampai dengan 1 tahun, investor dapat mempertimbangkan untuk meletakkan alokasi di reksa dana pasar uang (RDPU). RDPU memiliki risiko terendah dan menghasilkan return yang lebih tinggi dari bunga deposito bank.
  • Untuk investasi lebih dari 1 tahun, investor dapat mempertimbangkan menambah investasi di reksa dana berbasis saham, khususnya reksa dana indeks saham karena portofolionya terdiri dari saham-saham berkapitalisasi besar dan menjadi pilihan saham (stock picking) investor asing.
  • Yield (imbal hasil) obligasi rupiah khususnya yang bertenor panjang (10 tahun ke atas) masih volatile. Kinerja reksa dana pendapatan tetap juga masih akan volatile dalam jangka pendek, sehingga tidak tepat untuk berinvestasi jangka pendek di reksa dana pendapatan tetap, kecuali yang portofolionya berdurasi pendek dan volatilitasnya sangat rendah. Berinvestasi di reksa dana pasar uang disarankan karena kinerjanya ditopang oleh masih tingginya yield obligasi yang ada di dalam portofolio reksa dana pasar uang.

Yuk, investasi sekarang di tanamduit!

DISCLAIMER:

Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh PT Star Mercato Capitale (tanamduit), memperoleh izin dari dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana.

Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy, namun PT Star Mercato Capitale tidak dapat menjamin keakurasian dan kelengkapan data dan informasinya. Manajemen PT Star Mercato Capitale beserta karyawan dan afiliasinya menyangkal setiap dan semua tanggung jawab atas keakurasian tulisan ini atau kelalaian dari atau kerugian apapun yang diakibatkan dari penggunaan tulisan ini. Pendapat yang diungkapkan dalam tulisan ini adalah pandangan kami saat ini dan dapat berubah setiap saat tanpa pemberitahuan. Pembaca tulisan ini diwajibkan membaca prospektus dan memahami produk yang akan dibeli atau dijual sebelum melakukan transaksi pembelian dan/atau penjualan. Kinerja masa lalu tidak menjamin kinerja yang akan datang.

 

tanamduit Team

tanamduit adalah aplikasi investasi reksa dana, emas, Surat Berharga Negara (SBN), dan asuransi yang telah berizin dan diawasi oleh OJK.

banner-download-mobile