tanamduit menawarkan investasi TERAMAN dengan return atau imbal hasil lebih tinggi dari bunga deposito. Investasi di SBN seri ORI025, dijamin oleh negara. Masa penawaran ORI025 berlangsung mulai 29 Januari—22 Februari 2024.
Berikut adalah tingkat kupon (imbal hasil) ORI025:
- ORI025-T3 tenor 3 tahun kupon 6,25%
- ORI025-T6 tenor 6 tahun kupon 6,40%
Tingkat imbal hasil ORI025 jauh lebih tinggi dari bunga deposito. Investasi ORI025, investasi cerdas saat tingkat bunga akan turun. Beli ORI025 di tanamduit, bonus saldo reksa dana!
Berikut adalah data-data indeks saham, nilai tukar mata uang, harga komoditas, dan yield obligasi per 16 Februari 2024:
IHSG Melanjutkan Penguatan Hari ke-2 Setelah Hasil Quick Count Pilpres dan Pileg
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,44% di hari Jumat, 16 Februari 2024. IHSG melanjutkan kenaikan di hari sebelumnya setelah pasangan capres dan cawapres nomor urut 2, Prabowo-Gibran, memenangkan quick count (penghitungan cepat) Pilpres 2024 dan kepastian akan pemilu satu putaran bisa terlaksana.
Selain itu, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia pada Januari 2024 tercatat surplus US$ 2,02 miliar. Kenaikan ini didorong oleh saham BREN +6,83%, TLKM +3,23%, BBCA +1,02%.
Yield SUN Masih Volatile
Yield Surat Utang Negara (SUN) 10 tahun Indonesia diperkirakan naik pada tanggal 12 Maret 2024. Salah satu faktor yang memicu kenaikan ini adalah kenaikan yield US Treasury (obligasi pemerintah AS) 10 tahun dalam periode yang sama.
Kenaikan yield US Treasury didorong oleh beberapa faktor. Faktor pertama yang menyebabkan kenaikan yield US Treasury 10 tahun adalah ekspektasi pasar terhadap kebijakan suku bunga yang akan diambil oleh The Federal Reserve (The Fed). Jika The Fed diproyeksikan menaikkan suku bunga, yield US Treasury akan naik.
Faktor kedua, para trader menjual surat utang pemerintah untuk mengantisipasi periode suku bunga tinggi yang lebih lama. (Investing, CNBC Indonesia)
Harga Saham AS Turun Pada Hari Jumat (16/2) Lalu
Pada 16 Februari 2024, pasar saham Amerika Serikat mengalami penurunan. Indeks S&P 500 turun sebesar 0,5%, Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun sebesar 0,4%, dan Indeks Nasdaq Composite mengalami penurunan sebesar 0,8%.
Penurunan ini terjadi setelah laporan mengenai inflasi pada tingkat grosir (Producer Purchasing Index/PPI) menunjukkan angka yang lebih tinggi dari perkiraan.
Laporan inflasi yang lebih tinggi ini memicu kekhawatiran di kalangan investor, mengingat dampaknya dapat menurunkan keuntungan perusahaan dan pertumbuhan ekonomi.
Meskipun fluktuasi pasar saham wajar terjadi, pergerakan ini menarik perhatian karena terjadi setelah indeks S&P 500 baru saja mencatat rekor tertinggi pada hari sebelumnya.
Apa yang Akan Terjadi Pada Tanggal 19-23 Februari?
Pada 19—23 Februari 2024, pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) masih dipengaruhi oleh sentimen Pemilu. Pasar bereaksi positif atas hasil quick count yang menunjukkan Presiden dan Wakil Presiden terpilih adalah Prabowo-Gibran.
Selain itu, laporan keuangan perusahaan yang sudah mulai bergulir untuk kuartal keempat 2023 dan proyeksi untuk tahun 2024 juga akan mempengaruhi pergerakan harga saham. Jika laporan keuangan menunjukkan kinerja yang baik dan prospek positif, ini bisa mendorong harga saham naik.
Komentar dan Rekomendasi:
- Pasar memberi respons yang sangat positif terhadap prediksi kemenangan Prabowo-Gibran sebagai pasangan Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2024-2029. Potensi keberlanjutan program Jowo Widodo memberikan arah pembangunan yang lebih pasti bagi para investor.
- Meski demikian, investor masih menunggu kepastian turunnya suku bunga USD yang belum turun sejak tahun yang lalu. Oleh karena itu, pasar saham, obligasi, dan nilai tukar masih akan volatile hingga inflasi AS turun ke 2%, yang memberikan sinyal kuat bahwa tingkat bunga akan turun.
- Untuk investasi sampai dengan 1 tahun, investor dapat mempertimbangkan untuk meletakkan alokasi di reksa dana pasar uang (RDPU). RDPU memiliki risiko terendah dan menghasilkan return yang lebih tinggi dari bunga deposito bank, yaitu 4,0%-4,5% net of tax.
- Untuk investasi lebih dari 1 tahun, investor dapat mempertimbangkan menambah investasi di reksa dana berbasis saham, khususnya reksa dana indeks saham karena portofolionya terdiri dari saham-saham berkapitalisasi besar dan menjadi pilihan saham (stock picking) investor asing.
- Yield (imbal hasil) obligasi rupiah khususnya yang bertenor panjang (10 tahun ke atas) masih volatile. Kinerja reksa dana pendapatan tetap juga masih akan volatile dalam jangka pendek, sehingga tidak tepat untuk berinvestasi jangka pendek di reksa dana pendapatan tetap, kecuali yang portofolionya berdurasi pendek dan volatilitasnya sangat rendah. Berinvestasi di reksa dana pasar uang disarankan karena kinerjanya ditopang oleh masih tingginya yield obligasi yang ada di dalam portofolio reksa dana pasar uang.
Yuk, investasi sekarang di tanamduit!
DISCLAIMER:
Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh PT Star Mercato Capitale (tanamduit), memperoleh izin dari dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana.
Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy, namun PT Star Mercato Capitale tidak dapat menjamin keakurasian dan kelengkapan data dan informasinya. Manajemen PT Star Mercato Capitale beserta karyawan dan afiliasinya menyangkal setiap dan semua tanggung jawab atas keakurasian tulisan ini atau kelalaian dari atau kerugian apapun yang diakibatkan dari penggunaan tulisan ini. Pendapat yang diungkapkan dalam tulisan ini adalah pandangan kami saat ini dan dapat berubah setiap saat tanpa pemberitahuan. Pembaca tulisan ini diwajibkan membaca prospektus dan memahami produk yang akan dibeli atau dijual sebelum melakukan transaksi pembelian dan/atau penjualan. Kinerja masa lalu tidak menjamin kinerja yang akan datang.