tanamduit menawarkan investasi TERAMAN dengan return atau imbal hasil lebih tinggi dari bunga deposito. Investasi di SBN seri SR020, investasi syariah yang 100% aman dijamin oleh negara!
Masa penawaran SR020 berlangsung mulai 1 Maret—27 Maret 2024. Berikut adalah tingkat kupon SR020:
- SR020-T3 tenor 3 tahun kupon 6,30% per tahun
- SR020-T5 tenor 5 tahun kupon 6,40% per tahun
Tingkat imbal hasil (return) SR020 jauh lebih tinggi dari bunga deposito. Investasi SR020 di aplikasi tanamduit, dapat bonus voucher reksa dana jutaan rupiah! Yuk, investasi SR020 di tanamduit!
Berikut adalah data-data indeks saham, nilai tukar mata uang, harga komoditas, dan yield obligasi per 6 Maret 2024:
IHSG Melonjak Pada Rabu (6/3) Kemarin Setelah Empat Hari Tertekan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik signifikan pada perdagangan Rabu (6/3) kemarin setelah tertekan selama empat hari sebelumnya.
IHSG ditutup melesat 1,14% ke 7.329,8, berhasil kembali ke level psikologis 7.300 pada akhir perdagangan hari Rabu, setelah terkoreksi ke level 7.200.
Nilai transaksi mencapai sekitar Rp 8,8 triliun. Sektor teknologi menjadi penopang terbesar IHSG, dengan kenaikan sebesar 5,31%.
Selain itu, sektor transportasi dan keuangan juga menjadi penopang IHSG dengan kenaikan masing-masing 1,18% dan 1,17%.
Saham GOTO naik 17,46%, menjadi emiten yang paling tinggi kenaikan harganya, disusul oleh TPIA +10,23%, BREN +1,69% dan BBCA +1,53%.
Kenaikan IHSG terjadi karena adanya sentimen positif akan keyakinan bahwa Jerome Powell, Chairman US Fed, akan mengumumkan dalam pidatonya bahwa tingkat bunga akan turun di Q2 2024, didorong oleh data terbaru yang menunjukkan pelemahan ekonomi AS, memungkinkan US Fed untuk memberikan sinyal dovish (tingkat bunga akan turun). (CNBC Indonesia)
Cadangan Devisa Februari 2024 Diproyeksi Turun Jadi US$144 Miliar
Posisi cadangan devisa Indonesia diperkirakan akan turun ke kisaran US$144 miliar hingga US$145 miliar pada Februari 2024.
Penurunan ini disebabkan oleh jatuh temponya salah satu obligasi valas, RI0224, pada pertengahan Februari. Total nilai obligasi ini tercatat sebesar US$474 juta.
Bank Indonesia menyatakan bahwa posisi cadangan devisa Indonesia setara dengan pembiayaan 6,6 bulan impor atau 6,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.
Selain itu, posisi cadangan devisa tersebut juga berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. Cadangan devisa ini juga dinilai mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. (Bisnis)
Pasar Saham AS Kembali Naik Setelah Turun 2 Hari Berturut-Turut
Saham-saham di AS menguat pada hari Rabu (6/3) setelah penurunan dua hari, sebagai respons atas pernyataan dari kesaksian Ketua Fed Powell kepada Kongres dan data ekonomi.
S&P 500 bertambah 0,5%, Nasdaq naik 0,6%, dan Dow Jones berakhir 76 poin atau 0,2% lebih tinggi.
Ketua The Fed, Jerome Powell, menegaskan kembali pendirian The Fed bahwa mereka tidak terburu-buru untuk menurunkan suku bunga. Menurut Powell, The Fed hanya akan menurunkan suku bunga ketika inflasi telah mencapai 2%.
Laporan ADP* mengindikasikan bahwa sektor swasta menambah 140.000 pekerjaan di bulan Februari. Angka ini sedikit di bawah ekspektasi, namun menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja AS masih kuat. Selain itu, lowongan pekerjaan JOLTS juga turun sedikit di bawah perkiraan.
Di antara saham-saham, Nvidia melonjak 3,2% setelah mencapai rekor tertinggi baru $892. Sementara itu, Meta dan Broadcom juga naik sebesar 1,2% dan 0,5%.
*Catatan: ADP (Automatic Data Processing) Nonfarm Employment adalah laporan bulanan yang menunjukkan jumlah pekerjaan baru yang ditambahkan di sektor non-pertanian di Amerika Serikat selama bulan sebelumnya.
Ulasan:
Pidato Jerome Powell, Chairman of US Fed, yang menyatakan bahwa Fed akan menurunkan suku bunga jika inflasi sudah 2% bukanlah sesuatu yang baru.
Data-data terakhir menunjukkan bahwa ekonomi AS mulai melemah. Hal ini akan menurunkan inflasi. Oleh karena itu, pasar akan merespon positif pidato ini.
Meskipun demikian, volatilitas harga saham, obligasi, dan nilai tukar masih akan terjadi, namun dengan tren positif untuk pasar.
Rekomendasi:
1. Investor Konservatif:
- Masa investasi 1-3 tahun: Prioritaskan keamanan dan likuiditas, investasi di Surat Berharga Negara (SBN) dan reksadana pasar uang.
- Masa investasi >3 tahun: Investasi di reksadana pendapatan tetap atau reksadana campuran konservatif (yang komposisi portofolio obligasinya lebih besar). Pertimbangkan juga untuk berinvestasi di emas.
2. Investor Moderat:
- Masa investasi 1-3 tahun: Investasi di reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran.
- Masa investasi >3 tahun: Investasi di indeks saham yang mengikuti kinerja indeks pasar saham, yaitu SRI Kehati, IDX30, Bisnis27, MSCI Indonesia Value Index, MSCI ESG.
3. Investor Agresif:
- Masa investasi 1-3 tahun: Perbesar alokasi dalam reksadana saham dan reksa dana indeks saham. Take profit jika IHSG sudah naik 3%-4%. Perhatikan tren pasar dan berita terkini.
- Masa investasi >3 tahun: Perbesar alokasi di reksadana saham dan dan reksadana indeks saham. Jangan terpengaruh oleh volatilitas atau naik turun di jangka pendek.
Yuk, investasi sekarang di tanamduit!
DISCLAIMER:
Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh PT Star Mercato Capitale (tanamduit), memperoleh izin dari dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana.
Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy, namun PT Star Mercato Capitale tidak dapat menjamin keakurasian dan kelengkapan data dan informasinya. Manajemen PT Star Mercato Capitale beserta karyawan dan afiliasinya menyangkal setiap dan semua tanggung jawab atas keakurasian tulisan ini atau kelalaian dari atau kerugian apapun yang diakibatkan dari penggunaan tulisan ini. Pendapat yang diungkapkan dalam tulisan ini adalah pandangan kami saat ini dan dapat berubah setiap saat tanpa pemberitahuan. Pembaca tulisan ini diwajibkan membaca prospektus dan memahami produk yang akan dibeli atau dijual sebelum melakukan transaksi pembelian dan/atau penjualan. Kinerja masa lalu tidak menjamin kinerja yang akan datang.