tanamduit menawarkan investasi TERAMAN dengan return atau imbal hasil lebih tinggi dari bunga deposito. Investasi di SBN seri SR020, investasi syariah yang 100% aman dijamin oleh negara!
Masa penawaran SR020 berlangsung mulai 1 Maret—27 Maret 2024. Berikut adalah tingkat kupon SR020:
- SR020-T3 tenor 3 tahun kupon 6,30% per tahun.
- SR020-T5 tenor 5 tahun kupon 6,40% per tahun.
Tingkat imbal hasil (return) SR020 jauh lebih tinggi dari bunga deposito. Investasi SR020 di aplikasi tanamduit, dapat bonus voucher reksa dana jutaan rupiah! Yuk, investasi SR020 di tanamduit!
Berikut adalah data-data indeks saham, nilai tukar mata uang, harga komoditas, dan yield obligasi per 15 Maret 2024:
IHSG Turun Tajam Hari Jumat (15/3) Setelah Empat Hari Berturut-turut Mencatat All Time High
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun tajam 102,56 poin atau -1,42% pada penutupan perdagangan hari Jumat (15/3) lalu.
Penurunan ini terjadi karena sentimen negatif terhadap data Producer Price Index (PPI) atau inflasi di level grosiran. Data ini naik lebih dari yang diperkirakan pasar.
Selain itu, data terbaru menunjukkan bahwa jumlah klaim pengangguran di AS turun. Namun, turunnya klaim pengangguran ini dikhawatirkan belum mampu menarik turun inflasi AS hingga berada di level 2%. Terakhir, pada bulan Februari lalu, inflasi AS berada di level 3,2%.
Oleh karena itu, harapan mengenai penurunan tingkat bunga AS oleh US Fed (bank sentral AS) semakin tipis.
Akibatnya, Bank Indonesia juga masih akan mempertahankan tingkat bunga Rupiah (BI Rate) di 6,0% sehingga bunga deposito dan bunga kredit atau bunga pinjaman juga belum akan turun.
Selain itu, harga saham-saham berkapitalisasi besar, terutama perbankan, mengalami penurunan atau koreksi signifikan karena melalui batas tanggal hak pembagian dividen (cum date) bagi investor.
Investor yang membeli saham di tanggal tersebut atau setelahnya tidak akan memperoleh dividen yang akan dibagikan dalam waktu dekat ini.
Saham-saham perbankan yang mengalami penurunan antara lain BBNI –5,69%, BBRI – 2,85%, BBCA -1,69%, BBTN -2,11%. Selain itu ASII -1,90% dan BREN -5,93%. (CNBC Indonesia, BEI)
Harga Emas Dunia Mengalami Penurunan
Harga emas dunia turun sekitar 1,2% dalam seminggu terakhir (harga tanggal 15 Maret dibandingkan 8 Maret), setelah mencapai nilai tertinggi sepanjang sejarah sekitar USD 2.188 per troy ons di hari Rabu minggu lalu.
Hal ini terjadi karena turunnya ekspektasi penurunan suku bunga AS dalam waktu dekat. Karena itu, sebagian investor masih memilih menempatkan dananya dalam instrumen interest bearing asset (deposito, obligasi dan surat utang lainnya) hingga ada kepastian mengenai waktu turunnya tingkat bunga AS. (Investing)
Fitch Mempertahankan Peringkat BBB untuk Indonesia
Salah satu lembaga pemeringkat dunia yang prominen, Fitch, kembali mempertahankan Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada BBB (satu tingkat di atas level terendah investment grade) dengan outlook stabil pada Jumat (15/3) lalu.
Keputusan ini mempertimbangkan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka menengah yang baik, inflasi yang terkendali dalam kisaran sasaran, dan rasio utang Pemerintah terhadap PDB yang rendah.
Faktor pertimbangan lainnya adalah pertumbuhan ekonomi pada 2025 yang diperkirakan akan didorong oleh ekspektasi keberlanjutan kebijakan paska-Pemilu 2024.
Kebijakan-kebijakan ini antara lain kelanjutan program hilirisasi dan masih akan bertambahnya penanaman modal asing serta kebijakan moneter dan fiskal yang mendukung stabilitas makroekonomi. (CNBC Indonesia)
Ulasan:
Investor masih mencermati data ekonomi AS, antara lain inflasi yang masih belum kunjung turun, naiknya Producer Price Index (inflasi di bagian produsen), dan menurunnya klaim pengangguran di AS.
Investor memperkirakan bahwa US Fed paling cepat akan menurunkan suku bunga US di bulan Juni mendatang, sepanjang inflasi berada di level 2%.
Walaupun minggu lalu IHSG terkoreksi tajam, koreksi ini lebih disebabkan oleh sentimen global. Selain itu, koreksi IHSG juga disebabkan oleh penyesuaian harga karena akan dikompensasi oleh dividen.
Ke depannya, Bursa Efek Indonesia masih akan volatile namun dengan tren kenaikan pada IHSG dan indeks-indeks lainnya.
Rekomendasi:
1. Investor Konservatif:
- Masa investasi 1-3 tahun: Prioritaskan keamanan dan likuiditas, investasi di Surat Berharga Negara (SBN) dan reksadana pasar uang.
- Masa investasi >3 tahun: Investasi di reksadana pendapatan tetap atau reksadana campuran konservatif (yang komposisi portofolio obligasinya lebih besar). Pertimbangkan juga untuk berinvestasi di emas.
2. Investor Moderat:
- Masa investasi 1-3 tahun: Investasi di reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran.
- Masa investasi >3 tahun: Investasi di indeks saham yang mengikuti kinerja indeks pasar saham, yaitu SRI Kehati, IDX30, Bisnis27, MSCI Indonesia Value Index, MSCI ESG.
3. Investor Agresif:
- Masa investasi 1-3 tahun: Perbesar alokasi dalam reksadana saham dan reksa dana indeks saham. Take profit jika IHSG sudah naik 3%-4%. Perhatikan tren pasar dan berita terkini.
- Masa investasi >3 tahun: Perbesar alokasi di reksadana saham dan dan reksadana indeks saham. Jangan terpengaruh oleh volatilitas atau naik turun di jangka pendek.
Yuk, investasi sekarang di tanamduit!
DISCLAIMER:
Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh PT Star Mercato Capitale (tanamduit), memperoleh izin dari dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana.
Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy, namun PT Star Mercato Capitale tidak dapat menjamin keakurasian dan kelengkapan data dan informasinya. Manajemen PT Star Mercato Capitale beserta karyawan dan afiliasinya menyangkal setiap dan semua tanggung jawab atas keakurasian tulisan ini atau kelalaian dari atau kerugian apapun yang diakibatkan dari penggunaan tulisan ini. Pendapat yang diungkapkan dalam tulisan ini adalah pandangan kami saat ini dan dapat berubah setiap saat tanpa pemberitahuan. Pembaca tulisan ini diwajibkan membaca prospektus dan memahami produk yang akan dibeli atau dijual sebelum melakukan transaksi pembelian dan/atau penjualan. Kinerja masa lalu tidak menjamin kinerja yang akan datang.