tanamduit menawarkan investasi TERAMAN dengan return atau imbal hasil lebih tinggi dari bunga deposito. Investasi di SBN seri SR020, investasi syariah yang 100% aman dijamin oleh negara!
Masa penawaran SR020 berlangsung mulai 1 Maret—27 Maret 2024. Berikut adalah tingkat kupon SR020:
- SR020-T3 tenor 3 tahun kupon 6,30% per tahun.
- SR020-T5 tenor 5 tahun kupon 6,40% per tahun.
Tingkat imbal hasil (return) SR020 jauh lebih tinggi dari bunga deposito.
Investasi SR020 di aplikasi tanamduit, dapat bonus voucher reksa dana jutaan rupiah! Yuk, investasi SR020 di tanamduit!
Berikut adalah data-data indeks saham, nilai tukar mata uang, harga komoditas, dan yield obligasi per 18 Maret 2024:
IHSG Turun Lagi Hari Senin (18/3) Kemarin
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun tipis -0,07% pada hari Senin (18/3) kemarin, melanjutkan pelemahan tajam pada Jumat lalu.
Hal ini terjadi karena investor cenderung wait and see, menanti kebijakan terbaru dari suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS), yaitu Federal Reserve/The Fed dan Bank Indonesia (BI) pada pekan ini.
The Fed diperkirakan masih mempertahankan suku bunga di level 5,25%-5,5%.
Investor masih belum melihat kepastian akan arah kebijakan ke depan, termasuk apakah The Fed akan menurunkan suku bunga pada Juni (seperti perkiraan pasar saat ini).
Selain itu, investor juga belum dapat memperkirakan berapa kali dan berapa besaran pemotongan yang terjadi pada tahun 2024. Adapun Indeks SRI Kehati, IDX30, Bisnis27 turun lebih dalam dibanding IHSG.
Sementara itu, BI juga akan menggelar pertemuan atau Rapat Dewan Gubernur pada Selasa dan Rabu pekan ini. Hasil dari Rapat Dewan Gubernur BI akan diumumkan pada Rabu (20/3) mendatang.
Para pedagang memperkirakan BI masih menahan suku bunga acuan (BI rate) di level 6,00. Ini menjadi kali kelima BI menahan suku bunga di level tersebut, setelah terakhir kali menaikkan suku bunga pada Oktober 2023 sebesar 25 basis poin (bps) dari 5,75% ke level 6%.
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024 Diperkirakan Berada di Rentang 4,9%–5,1% Menurut OJK dan BI
Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mirza Adityaswara, memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini akan berkisar pada 4,9%–5%.
Salah satu hal yang menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah permintaan kredit pada kuartal II/2024 hingga akhir tahun. Permintaan kredit diperkirakan akan kembali meningkat seiring berakhirnya Pilpres 2024 sehingga Capex (Capital Expenditure) perusahaan akan kembali.
Sementara itu, Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 hanya berada di kisaran 5,1%. Angka ini merupakan titik tengah dari rentang proyeksi 4,7%-5,5%.
Perkiraan pertumbuhan dengan titik tengah 5,1% itu lebih rendah dari target pertumbuhan ekonomi yang dicanangkan pemerintah untuk 2024, yakni sebesar 5,2%. Target itu ditetapkan dalam asumsi makro APBN 2024. (CNBC Indonesia)
Wall Street Ditutup Lebih Tinggi karena Harapan AI
Harga saham-saham di AS ditutup lebih tinggi pada hari Senin (18/3), karena investor mengabaikan kekhawatiran mengenai tidak diturunkannya suku bunga dalam waktu dekat.
Selain itu, investor juga mencermati potensi kemajuan dalam kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) menjelang keputusan suku bunga oleh Federal Reserve.
S&P 500 naik 0,6%, menghentikan penurunan 3 hari. Nasdaq naik 0,8%, dan Dow Jones naik 0,20% lebih tinggi.
Saham Tesla melonjak 6,3%, menyusul pengumuman kenaikan harga kendaraan listrik Model Y di beberapa negara Eropa dan AS. Saham Apple dan Alphabet masing-masing naik 0,6% dan 4,6%, di tengah berita Apple mengintegrasikan mesin AI Gemini Google ke dalam iPhone.
Ulasan:
Investor masih menunggu hasil rapat US Fed yang akan mengacu pada data ekonomi AS, antara lain inflasi yang masih belum kunjung turun, naiknya producer price index (inflasi di bagian produsen), dan menurunnya klaim pengangguran di AS.
Investor memperkirakan bahwa US Fed paling cepat akan menurunkan suku bunga US di bulan Juni, selama inflasi berada di level 2%.
Walaupun minggu lalu IHSG terkoreksi tajam, koreksi ini lebih disebabkan oleh sentimen global. Selain itu, koreksi IHSG juga disebabkan oleh penyesuaian harga karena akan dikompensasi oleh dividen.
Ke depannya, Bursa Efek Indonesia masih akan volatile namun dengan tren kenaikan pada IHSG dan indeks-indeks lainnya.
Rekomendasi:
1. Investor Konservatif:
- Masa investasi 1-3 tahun: Prioritaskan keamanan dan likuiditas, investasi di Surat Berharga Negara (SBN) dan reksadana pasar uang.
- Masa investasi >3 tahun: Investasi di reksadana pendapatan tetap atau reksadana campuran konservatif (yang komposisi portofolio obligasinya lebih besar). Pertimbangkan juga untuk berinvestasi di emas.
2. Investor Moderat:
- Masa investasi 1-3 tahun: Investasi di reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran.
- Masa investasi >3 tahun: Investasi di indeks saham yang mengikuti kinerja indeks pasar saham, yaitu SRI Kehati, IDX30, Bisnis27, MSCI Indonesia Value Index, MSCI ESG.
3. Investor Agresif:
- Masa investasi 1-3 tahun: Perbesar alokasi dalam reksadana saham dan reksa dana indeks saham. Take profit jika IHSG sudah naik 3%-4%. Perhatikan tren pasar dan berita terkini.
- Masa investasi >3 tahun: Perbesar alokasi di reksadana saham dan dan reksadana indeks saham. Jangan terpengaruh oleh volatilitas atau naik turun di jangka pendek.
Yuk, investasi sekarang di tanamduit!
DISCLAIMER:
Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh PT Star Mercato Capitale (tanamduit), memperoleh izin dari dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana.
Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy, namun PT Star Mercato Capitale tidak dapat menjamin keakurasian dan kelengkapan data dan informasinya. Manajemen PT Star Mercato Capitale beserta karyawan dan afiliasinya menyangkal setiap dan semua tanggung jawab atas keakurasian tulisan ini atau kelalaian dari atau kerugian apapun yang diakibatkan dari penggunaan tulisan ini. Pendapat yang diungkapkan dalam tulisan ini adalah pandangan kami saat ini dan dapat berubah setiap saat tanpa pemberitahuan. Pembaca tulisan ini diwajibkan membaca prospektus dan memahami produk yang akan dibeli atau dijual sebelum melakukan transaksi pembelian dan/atau penjualan. Kinerja masa lalu tidak menjamin kinerja yang akan datang.