tanamduit menawarkan investasi AMAN dengan return atau imbal hasil lebih tinggi dari bunga deposito. Masa penawaran SBN Syariah seri Sukuk Ritel SR021 dibuka tanggal 23 Agustus – 18 September 2024 dengan kupon 6,35% (SR021-T3) dan 6,45% (SR021-T5) per tahun.
Berikut adalah data-data indeks saham, nilai tukar mata uang, harga komoditas, dan yield obligasi per 23 Agustus 2024:
Aliran Modal Asing (Minggu IV Agustus 2024)
Hari Jumat yang lalu Bank Indonesia memberikan rilis antara lain sebagai berikut:
- Premi CDS Indonesia 5 tahun per 22 Agustus 2024 sebesar 69,56 bps, relatif naik dibandingkan 16 Agustus 2024 sebesar 69,45 bps. (mencerminkan naiknya risiko kredit)
- Berdasarkan data transaksi 19 – 22 Agustus 2024, nonresiden atau investor asing tercatat beli neto (net buy) total Rp15,91 triliun dengan rincian:
- SBN – beli neto Rp11,45 triliun
- Saham – beli neto Rp4,13 triliun
- SRBI – beli neto Rp0,33 triliun.
- Selama tahun 2024, berdasarkan data setelmen s.d. 22 Agustus 2024, nonresiden (investor asing) tercatat
- SBN – beli neto Rp6,39 triliun
- Saham – beli neto Rp6,40 triliun
- SRBI – beli neto sebesar Rp185,29 triliun
IHSG Naik Jumat Yang Lalu
IHSG naik kembali hari Jumat yang lalu setelah hari Kamis turun sebagai imbas dari gelombang demonstrasi Masyarakat sipil di Jakarta dan di berbagai lainnya di Indonesia memprotes disahkannya RUU Pilkada yang bertentangan dengan Keputusan MK mengenai threshold dan batas usia minimum untuk menjadi gubernur dan bupati serta wali kota.
Rapat paripurna DPR tidak kuorum dan DPR memutuskan untuk menggunakan Keputusan MK sebagai dasar pelaksanaan Pilkada di bulan Otober mendatang.
Hari Jumat IHSG ditutup naik 55,62 poin atau +0,74% ke 7.544,30 dengan nilai transaksi Rp13,71 trilyun, investor asing masih mencatatkan net buy Rp2,94 trilyun sehingga sejak awal tahun terjadi total net buy sebesar Rp12,63 trilyun.
Selain meredanya demonstrasi Masyarakat sipil kenaikan IHSG juga ditopang oleh optimisme yang tinggi bahwa suku bunga USD akan turun di bulan September mendatang dan investor global mulai mengalihkan sebagian investasinya ke emerging markets termasuk ke Indonesia.
Saham-saham bank besar mendominasi kenaikan IHSG, BBRI +1,98%, BBNI +3,32%, BRIS 3,05%. Selain itu saham tambang juga mengalami kenaikan antara lain ADRO 3,27%, BUMI +3,30% dan INDY +4,42%. (IDX)
Mata uang rupiah ditutup menguat 108 point hari Jumat yang lalu setelah walaupun sebelumnya sempat melemah 25 point dilevel Rp15.492 dari penutupan sebelumnya di level Rp15.600.
Harga Surat Utang Negara Menguat Hari Jumat Yang Lalu
Harga SUN mengalami penguatan pada sesi perdagangan terakhir pekan lalu. Harga SUN seri acuan menguat hingga 70 basis poin dari level penutupan kemarin, sementara yield SUN bertenor 10 tahun (FR0100) turun sebesar 6 basis poin ke level 6,64%.
Nilai transaksi SBN secara outright tercatat sebesar Rp26,58 triliun hari Jumat lalu, lebih rendah dari nilai transaksi hari sebelumnya Rp32,08 triliun. (BNI Sekuritas)
Harga Emas Naik ke Atas USD2.500 per troy onz Hari Jumat Lalu
Harga emas kembali naik (rebound) ke atas USD2.500 per ons pada hari Jumat yang lalu, tidak jauh dari rekor tertinggi di minggu yang lalu karena konfirmasi bank sentral AS, the US Fed, yang dovish (kecenderungan bunga turun) sehingga meningkatkan permintaan terhadap aset emas Batangan.
Chairman US Fed, Jerome Powell, dalam simposium ekonomi Jackson Hole Fed, menyampaikan sinyal yang jelas bahwa bank sentral akan menurunkan suku bunga dan menyesuaikan diri dengan pasar tenaga kerja yang lebih lemah dan inflasi yang melambat.
Retorika tersebut mencerminkan tingkat urgensi dalam respons dovish dari FOMC, yang meningkatkan harapan pasar penurunan suku bunga 50bps dalam keputusan Fed bulan September mendatang. (Trading Economics)
US Dollar Index Melanjutkan Penurunan di Bawah 101 Hari Jumat yang Lalu
Indeks dolar turun di bawah 101 pada hari Jumat, terendah sejak Juli 2023, setelah Ketua US Fed Jerome Powell mengkonfirmasi ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve akan memberikan beberapa pemotongan suku bunga tahun ini.
Dalam pidatonya di Jackson Hole, Powell mengatakan sudah waktunya bagi Fed untuk menyesuaikan kebijakannya, tetapi waktu dan besaran pemotongan suku bunga akan bergantung pada data ekonomi mendatang.
Powell menekankan bahwa bahwa Fed mungkin akan segera menurunkan suku bunga, yang saat ini berada pada level tertinggi dalam 23 tahun.
Pasar terbagi secara longgar antara pemotongan 25bps dan 50bps untuk pertemuan Fed mendatang pada bulan September, sementara memperkirakan pemotongan suku bunga sebesar 100bps untuk sisa tahun ini. (Trading Economics)
Ulasan
- Keputusan DPR untuk membatalkan pengesahan RUU Pilkada pada hari Jumat yang lalu telah membuat pasar saham (IHSG) kembali menguat dan investor asing juga meneruskan catatan transaksi net buy yang mencerminkan Indonesia menjadi negara yang menarik bagi investor asing untuk berinvestasi di pasar saham dan obligasi.
- US Fed menegaskan kembali sinyal-sinyal suku bunga USD akan turun dalam waktu dekat dan pasar semakin yakin bahwa suku bunga USD akan segera turun di bulan September mendatang, bahkan sebagian pelaku pasar yakin bahwa suku bunga akan turun 50 bps.
- Penurunan suku bunga USD akan diikuti oleh penurunan suku bunga Rupiah BI Rate oleh Bank Indonesia karena inflasi yang sesuai dengan ekspektasi, 2,50%.
- Harga emas diperkirakan masih akan naik karena selain bunga USD yang akan turun juga karena ketidakpastian global dan ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan Eropa Timur yang meningkat.
Rekomendasi
- Untuk jangka pendek, investor disarankan untuk tetap berinvestasi di reksa dana pasar uang karena masih memberikan return lebih tinggi dari bunga deposito.
- Untuk jangka menengah dan panjang, pertimbangkan untuk mengakumulasi reksa dana saham dan indeks saham. Hal ini karena menguatnya kemungkinan turunnya suku bunga US di bulan September mendatang dan mendorong investor global untuk mengalokasikan investasinya ke emerging countries, termasuk ke Indonesia, dan ini akan mendorong naiknya harga-harga saham di Bursa Efek Indonesia.
- Harga emas masih volatile. Dalam jangka menengah dan jangka panjang, harga emas diperkirakan masih akan naik karena beberapa bank sentral masih melakukan pembelian emas untuk diversifikasi risiko karena ketidakpastian global, baik dalam hal perekonomian maupun geopolitik yang masih memanas.
- Emas dapat dipertimbangkan untuk menjadi portfolio investasi untuk jangka menengah dan panjang.
- Tetaplah berinvestasi secara rutin untuk mencapai tujuan keuangan. Pilih produk reksa dana yang sesuai dengan profil risiko masing-masing.
- Emas dapat dipertimbangkan untuk investasi jangka panjang karena nilai emas selalu mengalahkan inflasi.
Yuk, investasi sekarang di tanamduit!
DISCLAIMER:
Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh PT Star Mercato Capitale (tanamduit), anak perusahaan PT Mercato Digital Asia, yang telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana dengan nomor KEP-13/PM.21/2017 serta menjadi mitra distribusi SBN dari DJPPR – Kementerian Keuangan Republik Indonesia dengan nomor S-363/pr/2018 dan dari SBSN dengan nomor PENG-2/PR.4/2018.
PT Mercato Digital Asia telah terdaftar pada Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) dengan nomor: 005445.01/DJAI.PSE/07/2022 dan bekerja sama dengan PT Cipta Optima Digital (emasin) untuk produk Koleksi Emas dan PT BPRS ATTAQWA (BPRS Attaqwa) dalam menyediakan produk Tabungan Emas 24 Karat produksi emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam).
Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy. Meskipun demikian, PT Star Mercato Capitale tidak dapat menjamin keakurasian dan kelengkapan data dan informasinya. Manajemen PT Star Mercato Capitale beserta karyawan dan afiliasinya menyangkal setiap dan semua tanggung jawab atas keakurasian, kelalaian, atau kerugian apapun dari penggunaan tulisan ini.