tanamduit menawarkan investasi AMAN dengan return atau imbal hasil lebih tinggi dari bunga deposito. Masa penawaran SBN Syariah seri Sukuk Ritel SR021 dibuka tanggal 23 Agustus – 18 September 2024 dengan kupon 6,35% (SR021-T3) dan 6,45% (SR021-T5) per tahun.
Berikut adalah data-data indeks saham, nilai tukar mata uang, harga komoditas, dan yield obligasi per 28 Agustus 2024:
IHSG Mencatat Rekor Tertinggi dengan Nilai Transaksi Harian Terbesar
IHSG ditutup menguat naik 60,99 poin atau +0,80% ke 7.658,88 pada perdagangan hari Rabu (28/8), sehingga menjadi rekor tertinggi yang baru yang pernah terjadi.
Nilai transaksi tercatat Rp116,03 triliun karena adanya transaksi tutup sendiri (cross selling) senilai Rp115,88 triliun saham PT Bayan Resources Tbk (BYAN), PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan menjadi nilai transaksi terbesar sepanjang sejarah bursa efek di Indonesia.
Investor asing kembali melakukan transaksi net buy Rp2,1 triliun sehingga sejak awal tahun terjadi net buy total Rp15,11 triliun.
Kenaikan IHSG masih berkaitan dengan keyakinan pasar akan turunnya suku bunga USD di bulan September mendatang dan mendorong investor mengalihkan sebagian investasinya ke berbagai negara termasuk Indonesia sehingga inflow investasi asing membuat harga-harga saham naik.
Beberapa emiten besar yang menggerakkan IHSG antara lain BRPT +7,21%, BREN +4,08%, BMRI +2,85%, BBCA +1,47%. (CNBC Indonesia)
Yield SUN Tenor 5 dan 10 Tahun Turun Tipis Rabu Kemarin
Harga Surat Utang Negara (SUN) bergerak variatif dengan kecenderungan menguat pada sesi perdagangan kemarin. Berdasarkan data dari PHEI, yield SUN Benchmark 5-tahun 2 basis poin ke level 6,50%, dan yield SUN Benchmark 10-tahun turun 1 basis poin ke level 6,62%.
Nilai transaksi SBN secara outright tercatat sebesar Rp15,7 triliun, tidak banyak berubah dibandingkan dengan hari sebelumnya Rp16.6 triliun. Sementara itu, nilai transaksi obligasi korporasi secara outright tercatat sebesar Rp680,1 miliar. (BNI Sekuritas)
Rupiah Meneruskan Penguatan dan Kembali ke Posisi Terkuat Tahun Ini
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ditutup menguat pada perdagangan Rabu kemarin dan mencapai level Rp15.422. Penguatan rupiah terjadi di tengah laju greenback (mata uang USD) yang juga bertenaga.
Mengutip data Bloomberg, rupiah ditutup menguat 73 poin atau 0,47% menuju level Rp15.422 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS juga meningkat 0,27% ke posisi 100,82.
Sentimen yang membayangi pergerakan rupiah hari ini adalah Bank Indonesia (BI) yang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun depan berkisar 4,7%-5,5%. (Bisnis)
Harga Emas Terkoreksi Rabu Kemarin
Harga emas turun di bawah USD2.510 per ons pada hari Rabu kemarin karena investor menunggu isyarat baru tentang skala pemangkasan suku bunga Federal Reserve yang akan segera dilakukan.
Pasar menantikan serangkaian data ekonomi minggu ini, termasuk indeks Personal Consumption Expenditure (PCE), pengukur inflasi pilihan US Fed, dan estimasi kedua angka pertumbuhan ekonomi AS Q2-2024.
Para pedagang saat ini memperkirakan kemungkinan pemangkasan suku bunga USD sebesar 25 bps sebesar 71% dan kemungkinan pemangkasan yang lebih substansial sebesar 50 bps sebesar 29% dalam pemangkasan suku bunga September yang telah lama diantisipasi, menurut CME FedWatch Tool.
Selain itu, daya tarik emas sebagai aset safe haven terus meningkat karena meningkatnya ketegangan di Timur Tengah. (Trading Economics)
Ulasan
- US Fed menegaskan kembali sinyal-sinyal suku bunga USD akan turun dalam waktu dekat dan pasar semakin yakin bahwa suku bunga USD akan segera turun di bulan September mendatang, bahkan sebagian pelaku pasar yakin bahwa suku bunga akan turun 50 bps.
- Penurunan suku bunga USD akan diikuti oleh penurunan suku bunga Rupiah BI Rate oleh Bank Indonesia karena inflasi yang sesuai dengan ekspektasi, 2,50%.
- Derasnya dana investasi asing ke SUN, saham dan SRBI adalah gambaran tingkat kepercayaan yang tinggi investor asing akan potensi return yang akan mereka peroleh.
- Harga emas diperkirakan masih akan naik karena selain bunga USD yang akan turun juga karena ketidakpastian global dan ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan Eropa Timur yang meningkat.
Rekomendasi
- Untuk jangka pendek, investor disarankan untuk tetap berinvestasi di reksa dana pasar uang karena masih memberikan return lebih tinggi dari bunga deposito.
- Untuk jangka menengah dan panjang, pertimbangkan untuk mengakumulasi reksa dana saham dan indeks saham. Hal ini karena menguatnya kemungkinan turunnya suku bunga US di bulan September mendatang dan mendorong investor global untuk mengalokasikan investasinya ke emerging countries, termasuk ke Indonesia, dan ini akan mendorong naiknya harga-harga saham di Bursa Efek Indonesia.
- Harga emas masih volatile. Dalam jangka menengah dan jangka panjang, harga emas diperkirakan masih akan naik karena beberapa bank sentral masih melakukan pembelian emas untuk diversifikasi risiko karena ketidakpastian global, baik dalam hal perekonomian maupun geopolitik yang masih memanas.
- Emas dapat dipertimbangkan untuk menjadi portfolio investasi untuk jangka menengah dan panjang.
- Tetaplah berinvestasi secara rutin untuk mencapai tujuan keuangan. Pilih produk reksa dana yang sesuai dengan profil risiko masing-masing.
- Emas dapat dipertimbangkan untuk investasi jangka panjang karena nilai emas selalu mengalahkan inflasi.
Yuk, investasi sekarang di tanamduit!
DISCLAIMER:
Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh PT Star Mercato Capitale (tanamduit), anak perusahaan PT Mercato Digital Asia, yang telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana dengan nomor KEP-13/PM.21/2017 serta menjadi mitra distribusi SBN dari DJPPR – Kementerian Keuangan Republik Indonesia dengan nomor S-363/pr/2018 dan dari SBSN dengan nomor PENG-2/PR.4/2018.
PT Mercato Digital Asia telah terdaftar pada Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) dengan nomor: 005445.01/DJAI.PSE/07/2022 dan bekerja sama dengan PT Cipta Optima Digital (emasin) untuk produk Koleksi Emas dan PT BPRS ATTAQWA (BPRS Attaqwa) dalam menyediakan produk Tabungan Emas 24 Karat produksi emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam).
Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy. Meskipun demikian, PT Star Mercato Capitale tidak dapat menjamin keakurasian dan kelengkapan data dan informasinya. Manajemen PT Star Mercato Capitale beserta karyawan dan afiliasinya menyangkal setiap dan semua tanggung jawab atas keakurasian, kelalaian, atau kerugian apapun dari penggunaan tulisan ini.