tanamduit menawarkan investasi AMAN dengan return atau imbal hasil lebih tinggi dari bunga deposito. Masa penawaran SBN Syariah seri Sukuk Ritel SR021 dibuka tanggal 23 Agustus – 18 September 2024 dengan kupon 6,35% (SR021-T3) dan 6,45% (SR021-T5) per tahun.
Berikut adalah data-data indeks saham, nilai tukar mata uang, harga komoditas, dan yield obligasi per 30 Agustus 2024:
IHSG Terkoreksi Wajar Kamis Kemarin
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi pada perdagangan Kamis (29/8/2024), setelah sempat mencetak rekor tertinggi intraday di level psikologis 7.700.
Kamis kemarin IHSG ditutup turun 31,27 poin atau -0,41% ke posisi 7.627,6, setelah sempat naik terlebih dahulu ke level psikologis 7.700. Nilai transaksi tercatat mencapai sekitar Rp13 triliun. Pelaku pasar tampaknya masih melakukan aksi profit taking pada hari Kamis kemarin. (Bisnis)
Harga Surat Utang Negara Menguat Kamis Kemarin
Harga SUN bergerak variatif dengan kecenderungan menguat pada sesi perdagangan Kamis kemarin yang ditandai dengan turunnya yield SUN Benchmark 5-tahun sebesar 1 basis poin ke level 6,49%, dan yield SUN Benchmark 10-tahun yang turun juga sebesar 1 basis poin ke level 6,61%.
Nilai transaksi SBN secara outright tercatat sebesar Rp18,4 triliun, lebih tinggi dari hari sebelumnya Rp15.7 triliun. Sementara itu, nilai transaksi obligasi korporasi secara outright tercatat sebesar Rp657,9 miliar. (BNI Sekuritas)
Secara tahunan indeks obligasi yang tergabung dalam ICBI atau Indobex Composite tumbuh sekitar 6,37%. (PHEI)
Harga Emas Menguat Lagi
Harga emas spot kembali menguat dan diperdagangkan di level USD2.520 per ons pada hari Kamis (29/8). Kenaikan ini tidak jauh dari rekor tertinggi USD2.525 yang dicapai pada awal minggu ini.
Emas naik karena ekspektasi penurunan suku bunga dari US Fed, otoritas moneter terbesar di dunia, serta masih tingginya kekhawatiran akan ketegangan politik di Timur Tengah dan Eropa Timur yang meningkatkan permintaan asset safe haven, emas.
Pasar terus memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 100bps melalui tiga pertemuan bank sentral yang tersisa tahun ini, tetap tidak berubah meskipun ada revisi ke atas pada PDB AS.
Penurunan suku bunga juga diharapkan oleh ECB, diperkuat oleh data inflasi yang lebih rendah dari yang diharapkan dari Jerman, Spanyol, dan Irlandia menjelang data Zona Euro yang akan dirilis pada akhir minggu ini. (Trading Economics)
Indeks Dow Jones Ditutup Pada Rekor Baru
Saham AS beragam pada hari Kamis, Indeks S&P 500 berakhir datar, Nasdaq 100 turun tipis sebesar 0,1%, sementara Dow Jones mencatat rekor penutupan lainnya, bertambah 243 poin atau naik 0,59% ke 41.335.
Data menunjukkan bahwa pertumbuhan PDB AS untuk Q2 direvisi naik menjadi 3% dari 2,8%, dan pengeluaran pribadi, pendorong utama pertumbuhan ekonomi, tumbuh sebesar 2,9%, melampaui estimasi sebelumnya sebesar 2,3%.
Selain itu, laporan terpisah menunjukkan klaim pengangguran awal turun sebesar 2 ribu menjadi 231 ribu dari minggu sebelumnya. Pasar tetap berharap suku bunga USD akan turun di September mendatang antara 0,25% atau 0,50%. (Trading Economics)
Ulasan
- US Fed menegaskan kembali sinyal-sinyal suku bunga USD akan turun dalam waktu dekat dan pasar semakin yakin bahwa suku bunga USD akan segera turun di bulan September mendatang, bahkan sebagian pelaku pasar yakin bahwa suku bunga akan turun 50 bps.
- Penurunan suku bunga USD akan diikuti oleh penurunan suku bunga Rupiah BI Rate oleh Bank Indonesia karena inflasi yang sesuai dengan ekspektasi, 2,50%.
- Derasnya dana investasi asing ke SUN, saham dan SRBI adalah gambaran tingkat kepercayaan yang tinggi investor asing akan potensi return yang akan mereka peroleh.
- Harga emas diperkirakan masih akan naik karena selain bunga USD yang akan turun juga karena ketidakpastian global dan ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan Eropa Timur yang meningkat.
Rekomendasi
- Untuk jangka pendek, investor disarankan untuk tetap berinvestasi di reksa dana pasar uang karena masih memberikan return lebih tinggi dari bunga deposito.
- Untuk jangka menengah dan panjang, pertimbangkan untuk mengakumulasi reksa dana saham dan indeks saham. Hal ini karena menguatnya kemungkinan turunnya suku bunga US di bulan September mendatang dan mendorong investor global untuk mengalokasikan investasinya ke emerging countries, termasuk ke Indonesia, dan ini akan mendorong naiknya harga-harga saham di Bursa Efek Indonesia.
- Harga emas masih volatile. Dalam jangka menengah dan jangka panjang, harga emas diperkirakan masih akan naik karena beberapa bank sentral masih melakukan pembelian emas untuk diversifikasi risiko karena ketidakpastian global, baik dalam hal perekonomian maupun geopolitik yang masih memanas.
- Emas dapat dipertimbangkan untuk menjadi portfolio investasi untuk jangka menengah dan panjang.
- Tetaplah berinvestasi secara rutin untuk mencapai tujuan keuangan. Pilih produk reksa dana yang sesuai dengan profil risiko masing-masing.
- Emas dapat dipertimbangkan untuk investasi jangka panjang karena nilai emas selalu mengalahkan inflasi.
Yuk, investasi sekarang di tanamduit!
DISCLAIMER:
Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh PT Star Mercato Capitale (tanamduit), anak perusahaan PT Mercato Digital Asia, yang telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana dengan nomor KEP-13/PM.21/2017 serta menjadi mitra distribusi SBN dari DJPPR – Kementerian Keuangan Republik Indonesia dengan nomor S-363/pr/2018 dan dari SBSN dengan nomor PENG-2/PR.4/2018.
PT Mercato Digital Asia telah terdaftar pada Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) dengan nomor: 005445.01/DJAI.PSE/07/2022 dan bekerja sama dengan PT Cipta Optima Digital (emasin) untuk produk Koleksi Emas dan PT BPRS ATTAQWA (BPRS Attaqwa) dalam menyediakan produk Tabungan Emas 24 Karat produksi emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam).
Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy. Meskipun demikian, PT Star Mercato Capitale tidak dapat menjamin keakurasian dan kelengkapan data dan informasinya. Manajemen PT Star Mercato Capitale beserta karyawan dan afiliasinya menyangkal setiap dan semua tanggung jawab atas keakurasian, kelalaian, atau kerugian apapun dari penggunaan tulisan ini.