Beranda » belajar » Tanamduit Outlook » tanamduit Breakfast News: 6 September 2024

tanamduit Breakfast News: 6 September 2024

oleh | Sep 6, 2024

tanamduit menawarkan investasi AMAN dengan return atau imbal hasil lebih tinggi dari bunga deposito. Masa penawaran SBN Syariah seri Sukuk Ritel SR021 dibuka tanggal 23 Agustus – 18 September 2024 dengan kupon 6,35% (SR021-T3) dan 6,45% (SR021-T5) per tahun.

Berikut adalah data-data indeks saham, nilai tukar mata uang, harga komoditas, dan yield obligasi per 5 September 2024:

Market update 6 September 2024

IHSG Menguat Lagi Kamis Kemarin

IHSG ditutup menguat 8,15 poin atau +0,11% ke 7.681,04  pada perdagangan Kamis (5/9), setelah sempat menyentuh di atas 7.700 di tengah aktifitas perdagangan.

Nilai transaksi tercatat Rp9,83 triliun dan investor asing kembali melakukan transaksi net buy Rp736 miliar dan menjadikan sepanjang tahun 2024 tercatat net buy total Rp29,96 triliun.

Hal ini mencerminkan meningkatnya kepercayaan investor asing terhadap potensi keuntungan berinvestasi di Indonesia, terlebih saat tingginya keyakinan investor global akan segera diturunkannya suku bunga USD di bulan September ini sehingga mereka mengalihkan Sebagian investasinya ke emergin markets dan Indonesia menjadi salah satu tujuannya.

Beberapa saham big caps yang menjadi penopang kenaikan IHSG antara lain BBNI +1,87% dan BBRI +0,98%. (IDX)

Harga Surat Utang Negara Menguat Hari Kamis Kemarin

Harga SUN mengalami penguatan pada sesi perdagangan kemarin, ditandai dengan  turunnya yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0101) sebesar 4 bps ke level 6,51%, dan yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0100) turun sebesar 4 bps ke level 6,61%.

Nilai transaksi SUN secara outright tercatat sebesar Rp18,7 triliun, tidak banyak berubah dibandingkan hari sebelumnya Rp19,4 triliun. Sementara itu, nilai transaksi obligasi korporasi secara outright tercatat sebesar Rp1,1 triliun. (BNI Sekuritas)

Penurunan yield SUN menjadikan index obligasi Indobex Composite (ICBI) mencatat kenaikan harga secara kolektif sekitar 0,12% dalam 1 hari kemarin.

Rupiah Meneruskan Penguatan Kamis Kemarin

Kamis (5/9), nilai tukar rupiah kembali menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sebesar 0,44% ke Rp15.411. Penguatan Rupiah beriringan dengan menguatnya mata uang regional lainnya, Yen Jepang +0,07%, Ringgit Malaysia  0,36%, Peso Filipina +0,51%, Baht Thailand +0,83% dan Yuan China +0,15%.

Penguatan ini terjadi karena melemahnya US Dollar terhadap berbagai mata uang dunia lainnya yang ditandai dengan turunnya US Dollar Index sekitar 0,07% ke level 101,28.

Penurunan US Dollar Index terjadi karena pelaku pasar semakin yakin suku bunga US Dollar akan diturunkan oleh US Fed di bulan September ini karena data-data menunjukkan ekonomi AS yang melemah. (Bisnis)

Harga Emas Akan Mencapai USD3.000 Tahun 2025

Ahli strategi Bank of America pada hari Selasa menegaskan kembali pandangan mereka yang sudah mereka sampaikan sejak tahun 2023 bahwa harga emas dapat mencapai USD3.000 tahun depan. Dengan harga emas yang telah naik 21% tahun ini, logam mulia tersebut tampaknya berada di jalur yang tepat untuk memenuhi target ini.

Peningkatan arus masuk ke produk kumpulan dana yang diperdagangkan di bursa (Exchange Traded Fund/ ETF) yang didukung secara fisik dan terjadinya peningkatan volume kliring London Bullion Market Association (LBMA) akan menjadi indikator awal dari pergeseran ini.

Selain itu, pembelian bank sentral yang sedang berlangsung dinilai sangat penting, karena upaya untuk mengurangi ketergantungan terhadap US Treasury dalam cadangan devisa mereka.

Ahli strategi suku bunga BofA juga telah menyoroti potensi ketidakstabilan di pasar US Treasury, yang menunjukkan bahwa jika satu kali saja terjadi guncangan di pasar US Treasury maka hal itu akan menjadi guncangan yang serius dan emas menjadi alternatif untuk menahan dampak guncangan tersebut. (Investing)

Wall Street Ditutup Beragam Menjelang Rilis Laporan Lapangan Pekerjaan Agustus

Saham-saham di AS mengakhiri sesi perdagangan yang volatile Kamis kemarin dengan beragam karena investor menyesuaikan posisi mereka menjelang dirilisnya laporan ketenagakerjaan penting hari Jumat ini. Indeks S&P 500 dan Dow Jones masing-masing turun 0,3% dan 0,5%, sementara Nasdaq 100 membukukan kenaikan marjinal setelah awalnya naik lebih dari 1%.

Pergerakan pasar dipengaruhi oleh data pasar tenaga kerja baru yang memberikan sinyal beragam tentang kesehatan ekonomi AS. Pertumbuhan gaji swasta pada bulan Agustus menjadi yang terlemah sejak Januari 2021, dengan hanya 99.000 pekerjaan baru yang tercipta, jauh di bawah ekspektasi.

Namun, klaim pengangguran mingguan menurun, menawarkan sedikit kelegaan. Data yang saling bertentangan ini, yang juga mencakup penurunan lowongan pekerjaan, berkontribusi terhadap kekhawatiran tentang potensi resesi dan pendekatan Federal Reserve terhadap pemotongan suku bunga. (Trading Economics)

Ulasan

    • Data PCE AS di bulan Juli lebih tinggi dari bulan sebelumnya tetapi pelaku pasar tetap yakin bahwa US Fed akan menurunkan suku bunga USD di bulan September mendatang, bahkan sebagian pelaku pasar yakin bahwa suku bunga akan turun 50 bps. Keyakinan ini didukung oleh pernyataan pejabat US Fed bahwa menahan suku bunga yang tinggi dapat menekan pertumbuhan ekonomi AS.
    • Penurunan suku bunga USD akan diikuti oleh penurunan suku bunga Rupiah BI Rate oleh Bank Indonesia karena inflasi yang sesuai dengan ekspektasi, 2,50%.
    • Derasnya dana investasi asing ke SUN, saham dan SRBI adalah gambaran tingkat kepercayaan yang tinggi investor asing akan potensi return yang akan mereka peroleh.
    • Harga emas diperkirakan masih akan naik karena selain bunga USD yang akan turun juga karena ketidakpastian global dan ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan Eropa Timur yang meningkat.

    Rekomendasi

    • Untuk jangka pendek, investor disarankan untuk tetap berinvestasi di reksa dana pasar uang karena masih memberikan return lebih tinggi dari bunga deposito.
    • Untuk jangka menengah dan panjang,  pertimbangkan untuk mengakumulasi reksa dana saham dan indeks saham. Hal ini karena menguatnya kemungkinan turunnya suku bunga US di bulan September mendatang dan mendorong investor global untuk mengalokasikan investasinya ke emerging countries, termasuk ke Indonesia, dan ini akan mendorong naiknya harga-harga saham di Bursa Efek Indonesia.
    • Harga emas masih volatile. Dalam jangka menengah dan jangka panjang, harga emas diperkirakan masih akan naik karena beberapa bank sentral masih melakukan pembelian emas untuk diversifikasi risiko karena ketidakpastian global, baik dalam hal perekonomian maupun geopolitik yang masih memanas.
    • Emas dapat dipertimbangkan untuk menjadi portfolio investasi untuk jangka menengah dan panjang.
    • Tetaplah berinvestasi secara rutin untuk mencapai tujuan keuangan. Pilih produk reksa dana yang sesuai dengan profil risiko masing-masing.
    • Emas dapat dipertimbangkan untuk investasi jangka panjang karena nilai emas selalu mengalahkan inflasi.

    Yuk, investasi sekarang di tanamduit!

    DISCLAIMER:

    Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh PT Star Mercato Capitale (tanamduit), anak perusahaan PT Mercato Digital Asia, yang telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana dengan nomor KEP-13/PM.21/2017 serta menjadi mitra distribusi SBN dari DJPPR – Kementerian Keuangan Republik Indonesia dengan nomor S-363/pr/2018 dan dari SBSN dengan nomor PENG-2/PR.4/2018.

    PT Mercato Digital Asia telah terdaftar pada Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) dengan nomor: 005445.01/DJAI.PSE/07/2022 dan bekerja sama dengan PT Cipta Optima Digital (emasin) untuk produk Koleksi Emas dan PT BPRS ATTAQWA (BPRS Attaqwa) dalam menyediakan produk Tabungan Emas 24 Karat produksi emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam).

    Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy. Meskipun demikian, PT Star Mercato Capitale tidak dapat menjamin keakurasian dan kelengkapan data dan informasinya. Manajemen PT Star Mercato Capitale beserta karyawan dan afiliasinya menyangkal setiap dan semua tanggung jawab atas keakurasian, kelalaian, atau kerugian apapun dari penggunaan tulisan ini.

    tanamduit Team

    tanamduit adalah aplikasi penyedia beragam produk investasi reksa dana, emas, Surat Berharga Negara (SBN), dan asuransi yang telah berizin dan diawasi oleh OJK.

    banner-download-mobile