tanamduit menawarkan investasi AMAN dengan return atau imbal hasil lebih tinggi dari bunga deposito. Masa penawaran SBN Syariah seri Sukuk Ritel SR021 dibuka tanggal 23 Agustus – 18 September 2024 dengan kupon 6,35% (SR021-T3) dan 6,45% (SR021-T5) per tahun.
Berikut adalah data-data indeks saham, nilai tukar mata uang, harga komoditas, dan yield obligasi per 9 September 2024:
IHSG Terkoreksi Moderat Senin Kemarin
IHSG ditutup turun 19,11 poin atau -0,25% ke 7.702,74 pada perdagangan Senin (9/9), setelah sempat terkoreksi ke level di bawah 7.700 di tengah perdagangan.
Nilai transaksi tercatat sebesar Rp10,7 triliun dan investor asing masih melakukan transaksi net buy atau lebih beli senilai Rp251,6 miliar dan membawa net buy investor asing sejak awal tahun 2024 senilai Rp31,2 triliun.
Saham-saham big caps yang menyumbang penurunan IHSG antara lain BBRI, BBCA -0,24%, ASII -0,50%, BREN -0,46% dan AMMN -0,69%.
Pelaku pasar sekarang mengambil posisi wait and see data eksternal, mulai dari inflasi AS dan China, neraca dagang, sampai keyakinan konsumen domestik. (CNBC Indonesia)
Indeks Keyakinan Konsumen Bank Indonesia Agustus 2024 Lebih Tinggi dari Juli 2024
Bank Indonesia merilis hasil Survei Konsumen Bank Indonesia pada Agustus 2024 yang mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Hal ini tecermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Agustus 2024 sebesar 124,4, lebih tinggi dibandingkan 123,4 pada bulan sebelumnya.
Meningkatnya keyakinan konsumen pada Agustus 2024 didukung oleh Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) yang tetap optimis dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang menguat.
IKE yang tetap optimis terutama didorong oleh Indeks Penghasilan Saat Ini. Sementara itu, IEK tercatat meningkat pada seluruh komponen pembentuknya, terutama pada Indeks Ekspektasi Penghasilan. (Bank Indonesia)
Harga Surat Utang Negara 10 Tahun Melemah
Harga Surat Utang Negara (SUN) mengalami pergerakan yang bervariatif dalam rentang yang sempit. Harga SUN seri acuan mixed hingga 25 basis poin dari level penutupan di hari Jumat, sementara harga SUN bertenor 10 tahun (FR0100) melemah yang ditandai dengan kenaikan sebesar 2 basis poin ke level 6,61%.
Nilai transaksi SUN secara outright tercatat sebesar Rp14,05 triliun hari ini, lebih tinggi dari volume transaksi hari Jumat lalu yang tercatat sebesar Rp11,96 triliun. (BNI Sekuritas)
Rupiah dan Mata Uang Regional Lainnya Melemah Terhadap US Dollar
Mata uang rupiah ditutup melemah ke posisi Rp15.456 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin (9/9). Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup turun 0,51% atau 78,5 poin ke posisi Rp15.456 per dolar AS. Pada saat yang sama, indeks dolar terpantau menguat 0,39% ke posisi 101,574.
Mata uang kawasan Asia lainnya juga mengalami pelemahan terhadap dolar AS, antara lain Yen Jepang -0,79%, Won Korea -0,52%, Yuan China -0,24%, Baht Thailand -0,59%, Dolar Singapura -0,27%, Rupee India melemah tipis 0,01%, Ringgit Malaysia melemah 0,86%, dan Peso Filipina -0,95%.
Pelemahan Rupiah dan mata uang regional lainnya disebabkan karena menguatnya US Dollar Index setelah rilis data non payroll farm hari Jumat (6/9) menunjukkan bahwa pertumbuhan upah tetap solid walaupun lapangan pekerjaan berada di bawah ekspektasi pasar, sehingga pasar mengartikan bahwa ekonomi AS tidak seburuk yang diperkirakan. (Bisnis)
Harga Emas Stabil di Level USD2.500
Emas stabil di level USD2.500 per ons pada hari Senin karena pasar mencermati skala pemotongan suku bunga Federal Reserve bulan ini menyusul laporan pekerjaan AS yang beragam.
Tingkat pengangguran turun menjadi 4,2% seperti yang diantisipasi, namun pertumbuhan upah meningkat menjadi 0,4%, melebihi perkiraan 0,3%.
Hal ini menyebabkan harapan pasar akan turunnya suku bunga sebesar 0,50% di bulan September ini menurun namun setidaknya penurunan suku bunga 0,25% akan tetap terjadi. (Trading Economics)
Ulasan
- Data PCE AS di bulan Juli lebih tinggi dari bulan sebelumnya tetapi pelaku pasar tetap yakin bahwa US Fed akan menurunkan suku bunga USD di bulan September mendatang, bahkan sebagian pelaku pasar yakin bahwa suku bunga akan turun 50 bps. Keyakinan ini didukung oleh pernyataan pejabat US Fed bahwa menahan suku bunga yang tinggi dapat menekan pertumbuhan ekonomi AS.
- Penurunan suku bunga USD akan diikuti oleh penurunan suku bunga Rupiah BI Rate oleh Bank Indonesia karena inflasi yang sesuai dengan ekspektasi, 2,50%.
- Derasnya dana investasi asing ke SUN, saham dan SRBI adalah gambaran tingkat kepercayaan yang tinggi investor asing akan potensi return yang akan mereka peroleh.
- Harga emas diperkirakan masih akan naik karena selain bunga USD yang akan turun juga karena ketidakpastian global dan ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan Eropa Timur yang meningkat.
Rekomendasi
- Untuk jangka pendek, investor disarankan untuk tetap berinvestasi di reksa dana pasar uang karena masih memberikan return lebih tinggi dari bunga deposito.
- Untuk jangka menengah dan panjang, pertimbangkan untuk mengakumulasi reksa dana saham dan indeks saham. Hal ini karena menguatnya kemungkinan turunnya suku bunga US di bulan September mendatang dan mendorong investor global untuk mengalokasikan investasinya ke emerging countries, termasuk ke Indonesia, dan ini akan mendorong naiknya harga-harga saham di Bursa Efek Indonesia.
- Harga emas masih volatile. Dalam jangka menengah dan jangka panjang, harga emas diperkirakan masih akan naik karena beberapa bank sentral masih melakukan pembelian emas untuk diversifikasi risiko karena ketidakpastian global, baik dalam hal perekonomian maupun geopolitik yang masih memanas.
- Emas dapat dipertimbangkan untuk menjadi portfolio investasi untuk jangka menengah dan panjang.
- Tetaplah berinvestasi secara rutin untuk mencapai tujuan keuangan. Pilih produk reksa dana yang sesuai dengan profil risiko masing-masing.
- Emas dapat dipertimbangkan untuk investasi jangka panjang karena nilai emas selalu mengalahkan inflasi.
Yuk, investasi sekarang di tanamduit!
DISCLAIMER:
Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh PT Star Mercato Capitale (tanamduit), anak perusahaan PT Mercato Digital Asia, yang telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana dengan nomor KEP-13/PM.21/2017 serta menjadi mitra distribusi SBN dari DJPPR – Kementerian Keuangan Republik Indonesia dengan nomor S-363/pr/2018 dan dari SBSN dengan nomor PENG-2/PR.4/2018.
PT Mercato Digital Asia telah terdaftar pada Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) dengan nomor: 005445.01/DJAI.PSE/07/2022 dan bekerja sama dengan PT Cipta Optima Digital (emasin) untuk produk Koleksi Emas dan PT BPRS ATTAQWA (BPRS Attaqwa) dalam menyediakan produk Tabungan Emas 24 Karat produksi emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam).
Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy. Meskipun demikian, PT Star Mercato Capitale tidak dapat menjamin keakurasian dan kelengkapan data dan informasinya. Manajemen PT Star Mercato Capitale beserta karyawan dan afiliasinya menyangkal setiap dan semua tanggung jawab atas keakurasian, kelalaian, atau kerugian apapun dari penggunaan tulisan ini.