Beranda » belajar » Tanamduit Outlook » tanamduit Breakfast News: 17 Oktober 2024

tanamduit Breakfast News: 17 Oktober 2024

oleh | Okt 17, 2024

tanamduit menawarkan investasi AMAN dengan return atau imbal hasil lebih tinggi dari bunga deposito. Sebelum berinvestasi, kenali kondisi market update dan strategi investasinya melalui penjelasan berikut.

Ringkasan Market Update:

BI mempertahankan BI Rate di 6%
IHSG ditutup naik tipis setelah BI merilis Keputusan mempertahankan BI Rate d 6%
Harga Surat Utang Negara menguat Rabu kemarin
Harga emas berpotensi naik 10% setahun ke depan
SBN ORI026, Sumber Passive Income Terbaik!

Masa Penawaran SBN ORI026 sudah bisa dibeli di tanamduit. Imbal hasil 6,30%/tahun (ORI036-T3) untuk tenor 3 tahun dan 6,40%/tahun (ORI036-T3) untuk tenor 6 tahun.

Kupon ORI026 dibayar setiap bulan, modal dikembalikan saat jatuh tempo.

› Masa penawaran ORI026: 30 September – 24 Oktober 2024.

Berikut adalah data-data indeks saham, nilai tukar mata uang, harga komoditas, dan yield obligasi per 16 Oktober 2024:
market update 17 oktober 2024

Suku Bunga BI Rate Tetap 6,% Sesuai Harapan

Rabu (16/10), Dewan Gubernur Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan BI Rate pada level 6% dalam rapat DGB.

Keputusan tersebut bertujuan menjaga inflasi bergerak sesuaitargetnya sebesar 2,5% ± 1% untuk tahun 2024-2025 sekaligus untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

Keputusan ini sesuai dengan ekspektasi pasar setelah penurunan suku bunga sebesar 25 bps yang mengejutkan pada bulan September yang lalu. Gubernur Perry Warjiyo mengatakan keputusan tersebutdipengaruhi oleh meningkatnya ketidakpastian pasar global.

BI akan terus menilai kemungkinan penurunan suku bunga lebih lanjut, dengan mempertimbangkan inflasi negara, stabilitas Rupiah, dan prospek pertumbuhan.

Tingkat inflasi tahunan turun ke level terendah hampir tiga tahun sebesar 1,84% pada bulan September, dalam kisaran target BI sebesar 2,5% ± 1%. Sementara itu, Rupiah mengalami depresiasi sebesar 2,82% pada bulan Oktober 2024 (per 15 Oktober 2024).

Selain itu, BI mempertahankan proyeksipertumbuhan ekonominya di kisaran 4,7-5,5% untuk tahun 2024 ini. (Bank Indonesia, Trading Economics)

IHSG Naik Tipis Setelah Bank Indonesia Mempertahankan BI Rate di 6%

Dipertahankannya BI Rate di 6% oleh Dewan Gubernur Bank Indonesia hari Rabu kemarin bukanmenjadi sentimen positif yang signifikan bagi pasar saham di BEI dimana IHSG hanya naik tipis 0,29% ke 7.648,94, namun ini menjadi kenaikan 4 hari beruntun IHSG.

Nilai transaksi tercatat Rp11,6 triliun dan investor asing melakukan net sell atau lebih jual sebesar Rp355,5 miliar.

Terbatasnya kenaikan IHSG juga karena nilai ekspor Indonesia bulan September 2024 di bawah ekspektasi pasar. Keterbatasan tersebut terjadi karena permintaan global sehingga menahan pertumbuhan kinerja emiten.

Indeks-indeks lain – LQ45, SRI Kehati dan IDX30 – juga mengalami kenaikan namun lebih rendah dari kenaikan IHSG. (Bisnis, IDX) 

Harga Surat Utang Negara Menguat

Harga SUN cenderung menguat pada sesi perdagangan Rabu (16/10). Penguatan ditandai dengan turunnya yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0101) sebesar 4 basis poin menjadi 6,37%, dan yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0100) turun sebesar 2 basis poin menjadi 6,65%. Adapun index obligasi Indobex Government mengalami kenaikan sebesar 10 bps atau 0,1%.

Nilai transaksi SUN secara outright tercatat sebesar Rp17,3 triliun, lebih rendah dari hari sebelumnyaRp35,8 triliun. Sementara itu, nilai transaksi obligasi korporasi secara outright tercatat sebesar Rp1,4 triliun.

Harga Emas Berpotensi Naik 10% Setahun ke Depan

Dilansir dari situs Bloomberg Technoz, harga emas diperkirakan akan naik ke rekor tertinggi baru tahundepan, menurut survei industri emas batangan.

Baru-baru ini delegasi yang berkumpul di Miami untuk konferensi tahunan London Bullion Market Association memperkirakan harga akan naik ke rata-rata USD2.917,40 per ons pada akhir Oktober tahun 2025, hampir 10% di atas level saat ini.

Angka tersebut didasarkan pada rata-rata dua hari perkiraan daripedagang, penyuling, dan penambang terkemuka yang menghadiri konferensi di Florida.

Harga emas batangan spot telah melonjak sekitar 29% tahun ini. Kenaikan terjadi berkat daya tariknya sebagai tempat berlindung selama masa ketidakpastian geopolitik dan ekonomi, dan perannya sebagai permainan diversifikasi untuk melindungi kekayaan. (Bloomberg Technoz)

Ulasan

  • Data inflasi tahunan AS bulan September walaupun melambat ke 2,4%. Angka ini masih diatas ekspektasi pasar 2,3% sehingga harapan terjadinya penurunan suku bunga USD sebesar 50 bps di bulan November menurun. Namun, penurunan 25 bps diyakini masih akan terjadi.
  • Bank Indonesia diperkirakan akan menurunkan lagi BI Rate setelah US Fed menurunkan suku bunga berikutnya namun dengan tetap memperhatikan kekuatan nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar.
  • Penurunan suku bunga ini akan berdampak positif terhadap kinerja emiten saham, termasuk di Indonesia. Trend kenaikan IHSG diperkirakan akan terus naik meskipun dengan perjalanan volatile.
  • Harga emas diperkirakan masih akan naik karena selain bunga USD yang akan turun juga karena ketidakpastian global dan ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan Eropa Timur yang meningkat.

      Rekomendasi

      • Untuk jangka pendek, investor disarankan untuk tetap berinvestasi di reksa dana pasar uang karena masih memberikan return lebih tinggi dari bunga deposito.
      • Untuk jangka menengah dan panjang,  pertimbangkan untuk mengakumulasi reksa dana saham dan indeks saham. Hal ini karena turunnya suku bunga US dan meningkatnya investor global mengalokasikan investasinya ke emerging countries, termasuk ke Indonesia, dan ini akan mendorong naiknya harga-harga saham di Bursa Efek Indonesia. Apalagi, saat US Fed masih akan meneruskan penurunan suku bunga di sisa tahun 2024 sebesar 50 bps, tahun 2025 sebesar 100 bps dan tahun 2026 sebesar 50 bps.
      • Harga emas sudah berada di puncak tertinggi dan volatile. Dalam jangka menengah dan jangka panjang, harga emas diperkirakan masih akan naik karena beberapa bank sentral masih melakukan pembelian emas untuk diversifikasi risiko karena ketidakpastian global, baik dalam hal perekonomian maupun geopolitik yang masih memanas.
      • Emas dapat dipertimbangkan untuk menjadi portfolio investasi untuk jangka menengah dan panjang.
      • Tetaplah berinvestasi secara rutin untuk mencapai tujuan keuangan. Pilih produk reksa dana yang sesuai dengan profil risiko masing-masing.
      • Emas dapat dipertimbangkan untuk investasi jangka panjang karena nilai emas selalu mengalahkan inflasi.

      Yuk, investasi sekarang di tanamduit!

      DISCLAIMER:

      Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh PT Star Mercato Capitale (tanamduit), anak perusahaan PT Mercato Digital Asia, yang telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana dengan nomor KEP-13/PM.21/2017 serta menjadi mitra distribusi SBN dari DJPPR – Kementerian Keuangan Republik Indonesia dengan nomor S-363/pr/2018 dan dari SBSN dengan nomor PENG-2/PR.4/2018.

      PT Mercato Digital Asia telah terdaftar pada Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) dengan nomor: 005445.01/DJAI.PSE/07/2022 dan bekerja sama dengan PT Cipta Optima Digital (emasin) untuk produk Koleksi Emas dan PT BPRS ATTAQWA (BPRS Attaqwa) dalam menyediakan produk Tabungan Emas 24 Karat produksi emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam).

      Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy. Meskipun demikian, PT Star Mercato Capitale tidak dapat menjamin keakurasian dan kelengkapan data dan informasinya. Manajemen PT Star Mercato Capitale beserta karyawan dan afiliasinya menyangkal setiap dan semua tanggung jawab atas keakurasian, kelalaian, atau kerugian apapun dari penggunaan tulisan ini.

      tanamduit Team

      tanamduit adalah aplikasi penyedia beragam produk investasi reksa dana, emas, Surat Berharga Negara (SBN), dan asuransi yang telah berizin dan diawasi oleh OJK.

      banner-download-mobile