fb-logo
Beranda » belajar » Tanamduit Outlook » tanamduit Breakfast News: 1 Agustus 2025

tanamduit Breakfast News: 1 Agustus 2025

oleh | Agu 1, 2025

tanamduit menawarkan investasi yang aman dengan potensi return atau imbal hasil lebih tinggi dari bunga deposito. Sebelum berinvestasi, kenali kondisi market dan strategi investasinya melalui berita market update berikut.

Ringkasan Market Update:

    • IHSG Juli 2025: Melonjak di Tengah Net Sell Asing, Didorong Investor Lokal dan Kebijakan Pro-Investasi
    • Yield SUN Naik (Harga Turun) Dipicu Inflasi AS dan Pelemahan Rupiah
    • Emas Stabil di Tengah Ketegangan Tarif Dagang AS
    • Data Ekonomi AS Juni-Juli 2025: Inflasi Naik, Ekonomi Stabil

Berikut adalah data-data indeks saham, nilai tukar mata uang, harga komoditas, dan yield obligasi per tanggal 31 Juli 2025.

IHSG Juli 2025: Melonjak di Tengah Net Sell Asing, Didorong Investor Lokal dan Kebijakan Pro-Investasi

Pada bulan Juli 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami kenaikan signifikan sebesar sekitar 9,92%. IHSG naik dari level sekitar 6.800-an di awal bulan hingga mencapai puncak di atas 7.500.

Meskipun di akhir bulan ada sedikit penurunan, seperti pada 31 Juli yang turun 0,86% ke level 7.485, secara keseluruhan IHSG tetap positif dengan penguatan di 15 dari 20 hari perdagangan. Kenaikan ini menunjukkan optimisme pasar saham Indonesia di tengah berbagai faktor global dan domestik.

Penyebab utama kenaikan IHSG adalah euforia dari kesepakatan perdagangan internasional, penurunan tarif resiprokal untuk Indonesia dari 32% menjadi 19%, serta turunnya suku bunga BI Rate yang mendorong investasi.

Selain itu, peningkatan dana dari investor lokal juga ikut memicu. Saham-saham yang menjadi penggerak utama termasuk emiten konglomerat seperti milik Prajogo Pangestu dari Grup Barito Pacific, saham di sektor finansial (seperti bank jumbo BBRI dan BBCA), energi, properti, teknologi, serta infrastruktur. Namun, saham bank bukan penyokong dominan sepanjang bulan.

Meski IHSG naik, investor asing justru melakukan net sell atau penjualan bersih senilai Rp8,3 triliun selama Juli, sehingga total net sell sejak awal tahun mencapai Rp61,3 triliun.

Hal ini menunjukkan bahwa kenaikan IHSG lebih didorong oleh investor domestik yang tetap antusias. Investor asing justru lebih berhati-hati karena faktor seperti ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

Secara keseluruhan, pasar saham Indonesia tetap kuat berkat dukungan internal. (Bisnis, Kontan, Kompas)

Yield SUN Naik (Harga Turun) Dipicu Inflasi AS dan Pelemahan Rupiah

Pada 31 Juli 2025, harga Surat Utang Negara (SUN) bergerak bervariasi dengan yield SUN 5-tahun (FR0104) naik 5 basis poin menjadi 6,14% dan SUN 10-tahun (FR0103) naik 2 basis poin ke 6,56%.

Kenaikan ini dipengaruhi oleh data inflasi AS (PCE) yang naik 0,3% pada Juni, dengan inflasi tahunan mencapai 2,6%, sejalan dengan ekspektasi.

Volume transaksi SUN melonjak ke Rp33,6 triliun, dengan FR0103 dan FR0104 paling aktif diperdagangkan, sementara obligasi korporasi hanya Rp3,3 triliun.

Pelemahan rupiah sebesar 0,31% ke Rp16.456 per dolar AS juga turut menekan harga SUN, karena yield global seperti US Treasury 10-tahun sedikit turun ke 4,37%.

Sentimen pasar netral, tetapi potensi volatilitas harga SUN meningkat akibat tekanan inflasi AS dan nilai tukar. Di pasar global, saham mungkin tertekan. Namun, di Indonesia, IHSG berisiko turun, harga SUN bisa terus tertekan (yield naik), dan rupiah berpotensi melemah lebih lanjut jika dolar AS menguat. (BNI Sekuritas)

Emas Stabil di Tengah Ketegangan Tarif Dagang AS

Harga emas tetap stabil di awal perdagangan Asia karena para investor sedang memantau perkembangan kesepakatan tarif dagang Amerika Serikat.

Presiden Trump memberikan perpanjangan waktu 90 hari untuk Meksiko agar menghindari tarif penuh. Namun, negara itu masih berpotensi terkena tarif sektoral dari AS.

Selain itu, Trump juga menaikkan tarif impor dari Kanada menjadi 35% dari sebelumnya 25%, menurut Gedung Putih.

Analis pasar mengatakan bahwa dalam beberapa jam ke depan, kita bisa melihat apakah kesepakatan ini akan mengurangi kekhawatiran perang dagang atau justru memicu risiko inflasi dan suku bunga yang lebih tinggi. Saat ini, harga emas spot hampir tidak berubah di level $3.290,67 per ons. (Dow Jones Newswires)

Data Ekonomi AS Juni-Juli 2025: Inflasi Naik, Ekonomi Stabil

Pada Juni 2025, inflasi AS berdasarkan indeks PCE naik 0,3%, tertinggi dalam empat bulan. Inflasi tahunan mencapai 2,6%, di atas ekspektasi. Harga barang naik 0,4%, jasa 0,2%, dan energi melonjak 0,9%. Inflasi inti tetap di 2,8%, menunjukkan tekanan harga yang masih ada.

Pendapatan pribadi AS naik 0,3% di Juni, lebih baik dari prediksi, didorong oleh kenaikan transfer pemerintah dan gaji.

Sementara itu, pendapatan siap dibelanjakan juga naik 0,3%, tapi daya beli riil stagnan.

Di sisi tenaga kerja, klaim pengangguran awal Juli hanya 218.000, di bawah ekspektasi, menandakan pasar kerja yang kuat.

Data ini bisa membuat pasar keuangan global bergejolak karena tinggnya inflasi mungkin menunda penurunan suku bunga Fed, menguatkan dolar AS, dan menekan saham serta komoditas.

Di Indonesia, IHSG berisiko turun akibat sentimen global, tapi investor lokal bisa meredamnya.

Harga SUN mungkin turun karena yield global naik, dan rupiah berpotensi melemah akibat aliran modal keluar. (Trading Economics)

Rekomendasi Investasi 

  • Untuk jangka pendek (Hingga 1 tahun), investor bisa fokus pada reksa dana pasar uang yang likuid dan rendah risiko, dengan return sekitar 4-6% per tahun berdasarkan kinerja 2025, cocok untuk dana darurat di tengah volatilitas pasar akibat inflasi AS yang naik 0,3% pada Juni. Emas disarankan sebagai lindung nilai sementara, dengan harga stabil di sekitar $3.290 per ons pada awal Agustus 2025, tapi hindari spekulasi karena ketegangan tarif dagang AS bisa menimbulkan fluktuasi.
  • Pada jangka menengah (1-5 tahun), reksa dana campuran atau obligasi dengan return hingga 9% setahun, didorong penurunan BI Rate, ideal untuk diversifikasi di tengah IHSG yang naik 9,92% di Juli, namun asing net sell Rp8,3 triliun. Emas tetap menarik sebagai aset safe haven, diprediksi naik ke $3.400-3.480 per ons di Agustus 2025 karena inflasi global, cocok untuk melawan pelemahan rupiah ke Rp16.456 per dolar. Untuk jangka pendek dan menengah, dapat mempertimbangkan untuk berinvestasi di SBN seri SBR014 yang sedang dalam masa penawaran sampai dengan 7 Agustus 2025 yang memberikan kupon 6,25% untuk tenor 2 tahun dan 6,35% untuk tenor 4 tahun.
  • Untuk jangka panjang (Lebih dari 5 tahun), berinvestasilah secara rutin pada reksa dana saham, dengan return hingga 19,59% di 2025, memanfaatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia meski ada risiko geopolitik. Emas ideal untuk lindung nilai inflasi. Emas diprediksikan tembus Rp2 juta per gram hingga akhir 2025, stabil jangka panjang sebagai diversifikasi dari aset berisiko. Reksa dana pendapatan tetap dengan portfolio yang didominasi oleh Surat Utang Negara jangka panjang menjanjikan kestabilan, didukung outlook positif APBN 2025 dan yield menarik, cocok untuk pensiun di tengah pemulihan global pasca-tarif dagang.

Yuk, investasi sekarang di tanamduit!

DISCLAIMER:

Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh PT Star Mercato Capitale (tanamduit), anak perusahaan PT Mercato Digital Asia, yang telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana dengan nomor KEP-13/PM.21/2017 serta menjadi mitra distribusi SBN dari DJPPR – Kementerian Keuangan Republik Indonesia dengan nomor S-363/pr/2018 dan dari SBSN dengan nomor PENG-2/PR.4/2018.

PT Mercato Digital Asia telah terdaftar pada Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) dengan nomor: 005445.01/DJAI.PSE/07/2022 dan bekerja sama dengan PT Cipta Optima Digital (emasin) untuk produk Koleksi Emas dan PT BPRS ATTAQWA (BPRS Attaqwa) dalam menyediakan produk Tabungan Emas 24 Karat produksi emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam).

Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy. Meskipun demikian, PT Star Mercato Capitale tidak dapat menjamin keakurasian dan kelengkapan data dan informasinya. Manajemen PT Star Mercato Capitale beserta karyawan dan afiliasinya menyangkal setiap dan semua tanggung jawab atas keakurasian, kelalaian, atau kerugian apapun dari penggunaan tulisan ini.

 

tanamduit Team

tanamduit adalah platform digital untuk berinvestasi berbagai produk reksa dana, SBN, emas, dan asuransi yang sudah berizin dan diawasi oleh OJK.

banner-download-mobile