fb-logo
Beranda » belajar » Tanamduit Outlook » tanamduit Breakfast News: 26 Agustus 2025

tanamduit Breakfast News: 26 Agustus 2025

oleh | Agu 26, 2025

tanamduit menawarkan investasi yang aman dengan potensi return atau imbal hasil lebih tinggi dari bunga deposito. Sebelum berinvestasi, kenali kondisi market dan strategi investasinya melalui berita market update berikut.

Ringkasan Market Update:

    • IHSG Naik, Didorong oleh Menguatnya Sinyal Pemangkasan Suku Bunga The Fed
    • Penguatan Rupiah dan Sentimen Global Dorong Harga SUN
    • Ekspektasi Suku Bunga Rendah The Fed Topang Kenaikan Harga Emas
    • Sinyal Pemangkasan Suku Bunga dari the Fed dan Ekspektasi Masih Tingginya Inflasi AS Tekan Saham NYSE, Naikkan Yield Treasury dan DXY

Berikut adalah data-data indeks saham, nilai tukar mata uang, harga komoditas, dan yield obligasi per tanggal 25 Agustus 2025.

data-market-update-26-agustus-2025

IHSG Naik Didorong oleh Menguatnya Sinyal Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Hari Senin 25 Agustus 2025 kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan performa positif. IHSG ditutup menguat 0,87% di level 7.926,91, setelah sempat menyentuh 7.938 pada sesi pertama.

Kenaikan ini terutama didorong oleh sinyal dovish (kecenderungan suku bunga turun) dari Ketua The Federal Reserve, Jerome Powell. Ia mengindikasikan pemangkasan suku bunga acuan AS dalam waktu dekat, sehingga meningkatkan sentimen global terhadap pasar emerging seperti Indonesia.

Nilai transaksi harian mencapai Rp19,5 triliun, mencerminkan aktivitas perdagangan yang cukup tinggi di tengah euforia pasar.

Investor asing tetap melakukan net buy senilai Rp731 miliar, setelah sepanjang minggu 19-22 Agustus 2025 lalu terjadi net buy kumulatif senilai Rp2,73 triliun. Hal ini didorong oleh keyakinan terhadap fundamental ekonomi Indonesia yang tangguh, termasuk inflasi terkendali dan proyeksi pertumbuhan PDB 5% pada 2025.

Aliran modal asing ini terus berlanjut karena valuasi IHSG yang masih atraktif (PER forward 14,8x, di bawah rata-rata historis 15,5x) dan ekspektasi penguatan rupiah.

Faktor global seperti potensi pelonggaran kebijakan moneter AS juga memperkuat minat investor asing, meskipun ketidakpastian geopolitik seperti perang dagang tetap menjadi risiko.

Saham-saham penggerak utama termasuk BBRI yang naik 2,68% dan menyumbang 18 poin indeks, disusul BREN, COIN, BBKP (naik 34,92%), serta LPKR (naik 34,34%), yang mendominasi sektor finansial dan properti. (CNBC Indonesia, Bloomberg Technoz)

Penguatan Rupiah dan Sentimen Global Dorong Harga SUN

Harga Surat Utang Negara (SUN) menguat pada perdagangan 25 Agustus 2025, seiring penurunan yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0104) sebesar 10 basis poin menjadi 5,72% dan yield SUN 10-tahun (FR0103) turun 4 basis poin menjadi 6,31%.

Penguatan ini didukung oleh apresiasi rupiah sebesar 0,56% ke level Rp16.259/US$, serta penurunan Credit Default Swap (CDS) 5-tahun Indonesia menjadi 66 basis poin, mencerminkan kepercayaan investor terhadap kredit Indonesia. Volume transaksi SBN mencapai Rp26,4 triliun, sementara obligasi korporasi mencatat transaksi Rp1,5 triliun.

Meskipun sentimen global sedikit negatif akibat kenaikan yield US Treasury 10-tahun ke 4,28%, permintaan terhadap SBN tetap stabil menjelang lelang SUN pada 26 Agustus 2025 dengan target indikatif Rp27 triliun.

Stabilitas rupiah dan kepercayaan investor yang terjaga mendukung prospek positif perdagangan SBN dalam jangka pendek. (BNI Sekuritas)

Ekspektasi Suku Bunga Rendah The Fed Topang Kenaikan Harga Emas

Pada perdagangan Senin, 25 Agustus 2025, harga emas global (XAU/USD) menguat tipis. Harga emas bergerak di kisaran US$3.346,68 per troy ounce, naik 0,89% dari hari sebelumnya, menurut data Trading Economics.

Sementara itu, harga emas Antam di pasar domestik stabil di level Rp1.984.000 per gram, dengan harga buyback Rp1.783.000 per gram, berdasarkan data Galeri 24 dan Pegadaian.

Kenaikan harga emas global didorong oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga The Federal Reserve setelah pernyataan dovish Ketua Fed Jerome Powell, yang melemahkan dolar AS dan meningkatkan daya tarik emas sebagai aset safe haven.

Stabilitas harga emas Antam di Indonesia dipengaruhi oleh penguatan rupiah sebesar 0,56% ke level Rp16.259 per dolar AS, yang sedikit menahan kenaikan harga emas lokal. Namun, sentimen global tetap mendukung emas karena ketidakpastian geopolitik dan prospek inflasi yang moderat, yang mendorong investor mencari perlindungan nilai.

Meskipun fluktuasi jangka pendek terjadi, emas tetap menarik sebagai investasi jangka panjang. Terutama, dengan lelang SUN yang diantisipasi stabil pada 26 Agustus 2025, menjaga kepercayaan investor terhadap aset aman di pasar domestik. (Trading Economics, Pegadaian, Investing)

Sinyal Pemangkasan Suku Bunga dari the Fed dan Ekspektasi Masih Tingginya Inflasi AS Tekan Saham NYSE, Naikkan Yield Treasury dan DXY

Pada 25 Agustus 2025, indeks saham NYSE mengalami koreksi tipis setelah rally Jumat sebelumnya.

Indeks S&P 500 turun 0,09% ke 6.461 poin, Dow Jones Industrial Average melemah 0,62%, sementara Nasdaq Composite sedikit naik 0,08%.

Yield US Treasury 10-tahun naik sedikit menjadi 4,27% dari 4,258% sebelumnya, dan yield 2-tahun stabil di sekitar 3,71%.  Sementara itu, indeks Dolar AS (DXY) menguat 0,63% ke 98,33, memantul dari level support.

Penyebab utama pergerakan ini adalah antisipasi investor terhadap data inflasi Personal Consumption Expenditure (PCE), earnings Nvidia, dan dampak sinyal pemangkasan suku bunga Fed dari pidato Jerome Powell di Jackson Hole, yang memicu penyesuaian posisi setelah euforia akhir pekan sebelumnya.

Pergerakan ini bersifat sementara, sebagai konsolidasi pasar menjelang data ekonomi kunci. Namun, pergerakan ini bisa berlanjut jika PCE menunjukkan inflasi lebih tinggi atau Nvidia underperform, memperkuat kekhawatiran resesi.

Jika inflasi AS ternyata lebih tinggi, maka dampak potensial terhadap pasar Indonesia meliputi tekanan pada IHSG akibat potensi outflow modal asing ke aset AS yang lebih aman, kenaikan yield SUN seiring yield Treasury lebih tinggi, penurunan harga emas karena dolar kuat mengurangi daya tarik safe haven, serta pelemahan rupiah terhadap USD karena penguatan DXY mendorong aliran modal keluar dari emerging markets. (Trading Economics, Schwab)

Rekomendasi Investasi

1. Jangka Pendek (≤ 1 tahun) –fokus likuiditas & kestabilan
Alokasi total portofolio: 30–40%

  • Reksa Dana Pasar Uang (30-35%)
    • Expected Return: 4–6% p.a.
    • Risk: Rendah (mirip deposito, fluktuasi minim).
  • Reksa Dana Pendapatan Tetap (durasi pendek) (5–10%)
    • Expected Return: 6–8% p.a.
    • Risk: Rendah–sedang (sensitif suku bunga, tapi minim).
  • SBN jangka pendek (5-10%)
    • Expected Return: 6–6,5% kupon tetap.
    • Risk: Rendah (dijamin pemerintah, fluktuasi harga terbatas jika tenor pendek).
  • Emas: – (tidak disarankan untuk horizon pendek).

2. Jangka Menengah (1–5 tahun) – seimbang, mulai tambah risiko

Alokasi total portofolio: 30–40%

  • Reksa Dana Saham: (15-20%)
    • Expected Return: 10–14% p.a.
    • Risk: Tinggi (fluktuasi besar, tapi potensi tinggi).
  • Reksa Dana Pendapatan Tetap: (10-15%)
    • Expected Return: 7–9% p.a.
    • Risk: Sedang (sensitif suku bunga & pasar obligasi).
  • SBN Tenor Menengah 3-5 tahun (5-10%)
    • Expected Return: 6–7% kupon tetap
    • Risk: Rendah–Sedang (relatif aman, likuid di pasar sekunder).
  • Emas – (opsional, tapi belum utama).

3. Jangka Panjang (> 5 tahun) – pertumbuhan & proteksi inflasi
Alokasi total portofolio: 20–30%

  • Reksa Dana Saham: (10-15%)
    • Expected Return: 10–15% p.a.
    • Risk: Tinggi (tapi jangka panjang cenderung positif).
  • Reksa Dana Pendapatan Tetap: (5-10%)
    • Expected Return: 7–9% p.a.
    • Risk: Sedang.
  • Emas (5-10%)
    • Expected Return: 5–7% p.a. (lebih sebagai lindung nilai, bukan untuk imbal hasil).
    • Risk: Sedang–Tinggi (fluktuasi harga global tinggi, tapi lindungi dari inflasi & pelemahan rupiah).

Sebelum melakukan keputusan investasi, investor sangat disarankan untuk memahami profil risiko pribadi dan mempelajari produk-produk investasi terutama mengenai potensi risiko yang mungkin akan dihadapi oleh masing-masing produk.

Yuk, investasi sekarang di tanamduit!

DISCLAIMER:

Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh tanamduit, sebuah group usaha yang terdiri dari PT Mercato Digital Asia (induk Perusahaan), PT Star Mercato Capitale yang telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana dengan nomor KEP-13/PM.21/2017 serta menjadi mitra distribusi SBN dari DJPPR – Kementerian Keuangan Republik Indonesia dengan nomor S-363/pr/2018 dan dari SBSN dengan nomor PENG-2/PR.4/2018. PT Mercato Digital Asia telah terdaftar pada Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) dengan nomor: 005445.01/DJAI.PSE/07/2022 dan bekerja sama dengan dan PT BPRS ATTAQWA (BPRS Attaqwa) dalam menyediakan produk Tabungan Emas 24 Karat produksi emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dan PT Cipta Optima Digital (emasin) untuk produk Koleksi Emas.

Segala informasi yang dipublikasikan pada situs dan/atau aplikasi tanamduit hanya bertujuan untuk informasi dan bukan sebagai saran, rekomendasi atau ajakan untuk membeli atau menjual suatu produk investasi tertentu yang terdapat dalam situs dan/atau aplikasi ini. Setiap analisa proyeksi, ataupun pernyataan yang merupakan prediksi suatu produk investasi di masa datang bukan merupakan indikasi kinerja masa yang akan datang. Kinerja masa lalu tidak dapat dijadikan suatu pedoman untuk kinerja masa datang.

Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy. tanamduit berusaha dengan itikad baik untuk memberikan informasi yang akurat, namun tidak menjamin bahwa informasi yang diambil dari berbagai sumber adalah tanpa adanya kesalahan, kelalaian, ketidakakuratan teknis atau faktual ataupun kesalahan ketik. Informasi yang tersedia dalam situs dan/atau aplikasi ini bukan sebagai informasi yang mengikat namun semata-mata hanya sebagai informasi tambahan dan pelengkap.

 

tanamduit team

tanamduit adalah aplikasi investasi reksa dana, emas, dan Surat Berharga Negara (SBN) yang telah berizin dan diawasi oleh OJK.

banner-download-mobile