tanamduit menawarkan investasi yang aman dengan potensi return atau imbal hasil lebih tinggi dari bunga deposito. Sebelum berinvestasi, kenali kondisi market dan strategi investasinya melalui berita market update berikut.
Ringkasan Market Update:
-
- Harga XAU/USD (emas dunia) melemah tipis ke kisaran US$3.545/ons setelah reli rekor, seiring pasar menunggu data tenaga kerja AS sebagai pemicu arah kebijakan Fed.
- Harga emas Antam tetap menguat di sekitar Rp2.035.000/gram dengan buyback Rp1.882.000/gram, menunjukkan tren positif sejalan pergerakan global.
- Pasar global masih dipengaruhi ekspektasi pemangkasan suku bunga AS bulan September, dengan probabilitas pasar mendekati >90%, menopang aset berisiko dan emas.
- IHSG bergerak positif, meski investor asing mencatat net sell, sementara rupiah relatif stabil di kisaran Rp16.39-16.44/USD, menandakan BI aktif menjaga kestabilan.
Berikut adalah data-data indeks saham, nilai tukar mata uang, harga komoditas, dan yield obligasi per tanggal 3 September 2025.
XAU/USD (Emas Dunia): Rekor Emas Global & Konsolidasi Jelang Data AS
Harga emas dunia sempat menembus US$3.560/ons, rekor tertinggi sepanjang sejarah, akibat derasnya arus masuk ke safe haven.
Sentimen ini dipicu ekspektasi kuat bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada 17 September, dengan probabilitas pasar di atas 90%. Lonjakan kepemilikan ETF emas global juga mengonfirmasi meningkatnya minat investor.
Namun, harga emas dunia kemudian terkoreksi tipis sekitar –0,4% ke US$3.545/ons, dipengaruhi aksi ambil untung dan indikator teknikal yang menunjukkan kondisi overbought.
Saat ini, fokus investor beralih ke data Non-Farm Payrolls (NFP) yang akan dirilis Jumat malam (WIB).
Data tenaga kerja ini dipandang sebagai kunci arah kebijakan Fed berikutnya.
Secara keseluruhan, tren jangka menengah tetap bullish untuk emas, meski jangka pendek berpotensi konsolidasi. Investor cenderung menggunakan emas sebagai lindung nilai dari ketidakpastian makro. (Reuters, FXStreet, Investing.com)
Emas Antam: Harga Emas Domestik Ikut Menguat Didukung Stabilitas Rupiah
Harga jual emas Antam naik ke Rp2.035.000/gram (+Rp26.000 dari hari sebelumnya) dengan harga buyback di Rp1.882.000/gram.
Kenaikan ini selaras dengan tren global, tetapi juga dipengaruhi oleh stabilitas rupiah di kisaran Rp16.39–16.44/USD yang membuat fluktuasi harga lokal lebih terjaga.
Permintaan ritel di dalam negeri terus menunjukkan kekuatan, terutama dari investor yang menggunakan emas sebagai instrumen lindung nilai terhadap inflasi.
Selain itu, ketersediaan produk emas batangan resmi dan kemudahan buyback menambah daya tarik emas Antam dibandingkan instrumen lain yang lebih volatil.
Dengan harga lokal mendekati rekor, emas Antam tetap berfungsi sebagai aset protektif jangka panjang, sekaligus memberi peluang trading jangka pendek bagi investor yang memanfaatkan volatilitas global. (HargaEmas.com, Galeri24, CNBC Indonesia)
IHSG & Rupiah: Optimisme Lokal Lawan Tekanan Asing
IHSG ditutup naik +1,08% ke 7.885, didorong oleh sektor perbankan dan konsumer.
Meski demikian, investor asing mencatat net sell lebih dari Rp1 triliun, melanjutkan tren aliran keluar dari ekuitas domestik. Tekanan jual asing ini tidak mampu membendung optimisme investor lokal, yang terlihat aktif mengakumulasi saham blue-chip.
Rupiah stabil di Rp16.39–16.44/USD, menunjukkan peran intervensi Bank Indonesia yang menjaga pasar valas tetap kondusif menjelang rilis data ekonomi AS.
Stabilitas rupiah menjadi bantalan penting, terutama ketika pasar modal domestik menghadapi volatilitas eksternal.
Jika The Fed benar-benar memangkas suku bunga bulan ini, ada peluang aliran modal kembali masuk ke emerging markets, termasuk Indonesia.
Namun, risiko jangka pendek tetap ada, terutama jika data tenaga kerja AS ternyata lebih kuat dari perkiraan. (Kontan, Antara, Bloomberg)
Strategi Investasi 2025–2026: Peluang di Tengah Dinamika Pasar
Di tengah dinamika global, mulai dari tren penurunan suku bunga, volatilitas pasar modal, hingga rekor harga emas, investor perlu menyusun strategi yang disiplin sesuai horizon waktu investasi.
Pendekatan ini membantu menjaga keseimbangan antara likuiditas, stabilitas imbal hasil, dan pertumbuhan aset jangka panjang, dengan tetap memperhatikan profil risiko masing-masing.
Jangka Pendek (<1 tahun)
Fokus: Likuiditas dan perlindungan nilai.
Rekomendasi:
⦁ Reksa Dana Pasar Uang → aman, fleksibel, dan memberikan return lebih tinggi dibanding tabungan.
⦁ Emas bisa dimanfaatkan saat harga melemah, sebagai pelengkap instrumen likuid.
Jangka Menengah (1–5 tahun)
Fokus: Imbal hasil stabil dengan proteksi risiko.
Rekomendasi:
⦁ SBN tenor menengah (3–5 tahun) menarik untuk mengunci kupon tetap sebelum suku bunga turun lebih dalam.
⦁ Saat ini, Sukuk Ritel SR023 dalam masa penawaran menawarkan kupon fixed 5,80% (3 thn) dan 5,95% (5 thn), jauh lebih tinggi dari deposito → relevan bagi investor yang ingin kepastian imbal hasil dan keamanan aset.
⦁ Reksa Dana Pendapatan Tetap berpotensi memberi capital gain seiring tren pelonggaran moneter.
⦁ Sisihkan 5–10% emas sebagai hedge terhadap inflasi dan ketidakpastian global.
Jangka Panjang (> 5 tahun)
Fokus: Pertumbuhan aset dan proteksi nilai kekayaan.
Rekomendasi:
⦁ Reksa Dana Saham broad market untuk pertumbuhan modal jangka panjang melalui compounding.
⦁ Emas sebaiknya tetap dipertahankan sekitar 5–10% portofolio sebagai aset strategis lintas generasi.
Strategi investasi 2025–2026 perlu diseimbangkan sesuai horizon waktu atau jangka waktu investasi.
Jaga likuiditas untuk investasi jangka pendek, fokus pada stabilitas dengan memanfaatkan peluang SBN seperti SR023 untuk jangka menengah, dan untuk jangka panjang, diarahkan pada pertumbuhan lewat reksa dana saham dengan dukungan SBN serta emas sebagai penyeimbang.
Pendekatan ini diharapkan dapat membantu investor menghadapi volatilitas jangka pendek sekaligus menjaga tujuan keuangan jangka panjang tetap terarah.
Sebelum melakukan keputusan investasi, investor sangat disarankan untuk memahami profil risiko pribadi dan mempelajari produk-produk investasi terutama mengenai potensi risiko yang mungkin akan dihadapi oleh masing-masing produk.
Yuk, investasi sekarang di tanamduit!
DISCLAIMER:
Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh tanamduit, sebuah group usaha yang terdiri dari PT Mercato Digital Asia (induk Perusahaan), PT Star Mercato Capitale yang telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana dengan nomor KEP-13/PM.21/2017 serta menjadi mitra distribusi SBN dari DJPPR – Kementerian Keuangan Republik Indonesia dengan nomor S-363/pr/2018 dan dari SBSN dengan nomor PENG-2/PR.4/2018. PT Mercato Digital Asia telah terdaftar pada Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) dengan nomor: 005445.01/DJAI.PSE/07/2022 dan bekerja sama dengan dan PT BPRS ATTAQWA (BPRS Attaqwa) dalam menyediakan produk Tabungan Emas 24 Karat produksi emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dan PT Cipta Optima Digital (emasin) untuk produk Koleksi Emas.
Segala informasi yang dipublikasikan pada situs dan/atau aplikasi tanamduit hanya bertujuan untuk informasi dan bukan sebagai saran, rekomendasi atau ajakan untuk membeli atau menjual suatu produk investasi tertentu yang terdapat dalam situs dan/atau aplikasi ini. Setiap analisa proyeksi, ataupun pernyataan yang merupakan prediksi suatu produk investasi di masa datang bukan merupakan indikasi kinerja masa yang akan datang. Kinerja masa lalu tidak dapat dijadikan suatu pedoman untuk kinerja masa datang.
Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy. tanamduit berusaha dengan itikad baik untuk memberikan informasi yang akurat, namun tidak menjamin bahwa informasi yang diambil dari berbagai sumber adalah tanpa adanya kesalahan, kelalaian, ketidakakuratan teknis atau faktual ataupun kesalahan ketik. Informasi yang tersedia dalam situs dan/atau aplikasi ini bukan sebagai informasi yang mengikat namun semata-mata hanya sebagai informasi tambahan dan pelengkap.