tanamduit menawarkan investasi yang aman dengan potensi return atau imbal hasil lebih tinggi dari bunga deposito. Sebelum berinvestasi, kenali kondisi market dan strategi investasinya melalui berita market update berikut.
Ringkasan Market Update:
-
- Stimulus baru Rp16,23T diumumkan pemerintah (bansos beras, cash for work, insentif pajak UMKM) sambil defisit APBN 2025 dijaga 2,78% PDB.
- Dana pemerintah Rp200T ditempatkan ke bank BUMN/BSI untuk disalurkan ke kredit riil
- IHSG ditutup naik 1,06% ke 7.937,118; asing net buy Rp1,05T; USD/IDR BI 16.405.
- BI tetap jadi bantalan (intervensi valas & beli SBN durasi panjang).
- Emas spot US$3.676,97/oz (mendekati rekor) jelang FOMC, emas domestik berpotensi mengikuti.
Berikut adalah data-data indeks saham, nilai tukar mata uang, harga komoditas, dan yield obligasi per tanggal 15 September 2025.
Stimulus Fiskal Q4 & 2026: Dorong Konsumsi, Defisit Tetap Aman
Pemerintah meluncurkan paket Rp16,23 triliun (bansos beras 10 kg untuk 18,3 juta KPM, cash for work >600 ribu orang, perpanjangan PPh final UMKM 0,5% hingga 2029, insentif sektor pariwisata) guna menjaga daya beli dan penyerapan tenaga kerja.
Menkeu Purbaya menegaskan defisit 2025 tetap 2,78% PDB, sehingga kredibilitas fiskal terjaga. Bagi pasar, ini mengurangi kekhawatiran “stimulus pro-siklus” dan menopang sektor konsumsi tanpa mengerek biaya pendanaan negara. (Reuters)
Rp200T ke Perbankan: Kredit UMKM & Koperasi Desa Jadi Sasaran
Pemerintah memindahkan Rp200 triliun dana dari BI ke bank BUMN/BSI untuk melonggarkan likuiditas. Dana ini wajib disalurkan ke kredit, termasuk pembiayaan 80 ribu koperasi desa (batas pinjaman hingga Rp3 miliar, bunga maks. 6%). Kemenkeu menegaskan tak ada kuota kaku. Namun, bank telah mengidentifikasi ribuan calon debitur.
BI mendukung melalui skema burden sharing. Dampaknya, NIM bank terjaga, pertumbuhan kredit berpeluang naik, dan tekanan beli obligasi oleh bank dapat berkurang (baik untuk suplai likuiditas pasar). (Reuters/ANTARA)
Ekuitas (Saham) Indonesia Menguat, Penopang Domestik Dominan
Senin (15/9) kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat ke level 7.937,118 (+1,06%). Indeks LQ45 808,799 & IDX30 419,817 ikut naik.
Asing net buy (mencatat pembelian bersih) Rp1,05 triliun; PER 14,48x dan PBV 2,33x tetap moderat.
Sektor energi (+2,11%) dan teknologi (+2,20%) memimpin penguatan, menandakan breadth membaik seiring meredanya kekhawatiran pasca-reshuffle. USD/IDR BI 16.405, memberi acuan kurs untuk valuasi ekuitas dan harga emas domestik. (IDX)
Emas Mendekati Rekor, Posisi Taktis Jelang FOMC (Federal Open Market Committee)
Di pemberitaan Reuters hari ini, harga emas dunia (XAU) US$3.676,97/oz dan US$3.644,98/oz. Hal ini menegaskan tren naik yang ditopang ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed.
Taktikal: terdapat risiko konsolidasi (pelemahan harga) jangka pendek jika nada Fed kurang dovish. Namun, tren struktural tetap didukung suku bunga riil lebih rendah.
Implikasi domestik: Harga ritel (Antam) sensitif rupiah. Momen koreksi layak dimanfaatkan untuk akumulasi bertahap. (Reuters, Investing)
Katalis Pasar yang Perlu Dicermati
(Factors to Watch)
⦁ Implementasi teknis Rp200T (pricing, monitoring, sektor prioritas) dan dampaknya ke pertumbuhan kredit.
⦁ Aksi atau tindakan BI (Bank Indonesia), seperti intervensi valas atau pembelian SBN, dan efeknya ke yield SUN & USD/IDR.
⦁ Data AS (CPI/jobless) & FOMC: navigasi arah pemotongan suku bunga → sensitivitas tinggi di emas dan SBN.
⦁ FOMC (Federal Open Market Committee) pekan ini: besaran & nada rate cut mempengaruhi XAU dan arus ke EM.
⦁ Arus asing di ekuitas (saham): apakah net buy berlanjut pasca stimulus & likuiditas perbankan.
Rekomendasi Strategi Investasi
Jangka Pendek (<1 tahun)
⦁ Reksa Dana Pasar Uang (inti likuiditas) + Pendapatan Tetap durasi pendek (dengan portofolio dominan obligasi pemerintah, porsi korporasi kecil), tangkap carry dengan volatilitas rendah di tengah stabilisasi BI.
⦁ Emas (3–7%) sebagai lindung nilai, akumulasi disiplin saat koreksi (harga melemah).
Prioritaskan pasar uang untuk likuiditas. Pertimbangkan untuk tambah pendapatan tetap durasi pendek (mayoritas obligasi pemerintah jatuh tempo <3 tahun; obligasi korporasi porsi kecil) untuk menangkap carry sambil menekan volatilitas.
⦁ Reksa Dana Indeks / Saham (porsi kecil):
Eksposur ekuitas (saham) dengan porsi kecil via reksa dana indeks (contoh IDX30) atau reksa dana saham (broad market umum/syariah) secara bertahap saat koreksi.
⦁ Emas
Dengan 3–7% dari portofolio; pertimbangkan untuk akumulasi saat koreksi dari area puncak. Pertimbangkan juga kurs untuk efisiensi harga domestik.
Jangka Menengah (1–5 tahun)
⦁ Reksa Dana Pendapatan Tetap:
Fokus yang memiliki portofolio SUN/Sukuk durasi 2–5 tahun dengan tambahan korporasi berkualitas. Masuk bertahap agar risiko durasi terkendali.
⦁ Reksa Dana Indeks & Saham:
Investor bisa naikkan porsi reksa dana indeks (mis. Bisnis27 untuk value/dividen, Sri-Kehati untuk profil defensif/ESG) dan/atau reksa dana saham (broad market umum/syariah) melalui cicilan rutin, memanfaatkan valuasi pasar yang masih wajar menurut data harian konsensus.
⦁ SBN terdekat – ORI028 (fixed rate)
Masa penawaran 29 Sep–23 Okt 2025 → cocok untuk alokasi awal sambil menunggu sinyal FOMC/BI. Jika punya dana SBN yang baru cair (mis. SR017 10 Sep 2025), langsung persiapkan untuk ORI028. Bila ORI022 cair 15 Okt 2025, waktunya pas alokasikan di ORI028 (tak perlu prefunding).
⦁ SBSN terdekat – ST015
Surat berharga syariah, dengan masa penawaran 10 Nov–3 Des 2025, bisa disiapkan sebagai gelombang berikutnya jika butuh alokasi syariah berbasis floating with floor.
⦁ Emas
Nilai lindung terhadap inflasi/kebijakan. Pertimbangkan untuk akumulasi berkala, rebalancing bila bobot >10–12% akibat kenaikan harga.
Jangka Panjang (> 5 tahun)
⦁ Reksa Dana Saham
⦁ Reksa Dana Saham:
Mesin pertumbuhan utama portofolio. Disiplin DCA (Dollar Cost Averaging) berkala dan tambah saat koreksi pasar. Gunakan produk non-tematik agar eksposur ke perekonomian Indonesia tetap luas.
⦁ Reksa Dana Indeks (pendamping disiplin)
IDX30 untuk kualitas/likuiditas, SRI-KEHATI untuk tema ESG, membantu menjaga konsistensi strategi buy-and-hold dengan biaya efisien.
⦁ Reksa Dana Pendapatan Tetap durasi panjang & Campuran (penyeimbang)
Tetapkan Pendapatan Tetap dengan lapisan obligasi pemerintah (dengan sebagian korporasi berkualitas) sebagai penjaga siklus, Campuran menjaga volatilitas keseluruhan ketika pasar ekuitas sangat fluktuatif.
⦁ Emas: Aset strategis 5–10% untuk pelindung nilai lintas siklus, pertimbangkan untuk DCA secara kuartalan dan rebalancing tahunan menjaga porsi tetap proporsional.
⚠️Sebelum melakukan keputusan investasi, investor wajib memahami profil risiko pribadi dan mempelajari karakteristik produk investasi, termasuk potensi risiko yang mungkin dihadapi.
Informasi ini bersifat umum dan tidak dapat dijadikan sebagai jaminan kinerja di masa depan; kinerja historis tidak mencerminkan hasil di masa depan.
Yuk, investasi sekarang di tanamduit!
Kamus Investor
⦁ FOMC (Federal Open Market Committee)/Rate cut: Keputusan suku bunga The Fed; mempengaruhi yield global, USD/IDR, dan emas (XAU). Nada dovish → yield turun (positif RD pendapatan tetap); hawkish → yield naik.
⦁ Net buy/sell asing: Selisih beli–jual investor asing harian/YTD; net buy mendukung likuiditas & indeks, net sell cenderung menekan harga.
⦁ PER / PBV: Ukuran valuasi (harga terhadap laba/nilai buku); level moderat biasanya mendukung akumulasi bertahap (DCA).
⦁ Durasi (obligasi): Sensitivitas harga obligasi ke perubahan suku bunga; durasi pendek untuk stabilitas <1 thn, durasi menengah (±2–5 thn) untuk kupon + peluang capital gain saat siklus penurunan suku bunga.
⦁ Prefunding (SBN ritel): Parkir dana sementara (umumnya di RD Pasar Uang) agar bisa melakukan pembelian terhadap seri terdekat (mis. ORI028) sebelum dana jatuh tempo lain cair, menjaga kelincahan eksekusi dalam berinvestasi.
DISCLAIMER:
Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh tanamduit, sebuah group usaha yang terdiri dari PT Mercato Digital Asia (induk Perusahaan), PT Star Mercato Capitale yang telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana dengan nomor KEP-13/PM.21/2017 serta menjadi mitra distribusi SBN dari DJPPR – Kementerian Keuangan Republik Indonesia dengan nomor S-363/pr/2018 dan dari SBSN dengan nomor PENG-2/PR.4/2018. PT Mercato Digital Asia telah terdaftar pada Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) dengan nomor: 005445.01/DJAI.PSE/07/2022 dan bekerja sama dengan dan PT BPRS ATTAQWA (BPRS Attaqwa) dalam menyediakan produk Tabungan Emas 24 Karat produksi emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dan PT Cipta Optima Digital (emasin) untuk produk Koleksi Emas.
Segala informasi yang dipublikasikan pada situs dan/atau aplikasi tanamduit hanya bertujuan untuk informasi dan bukan sebagai saran, rekomendasi atau ajakan untuk membeli atau menjual suatu produk investasi tertentu yang terdapat dalam situs dan/atau aplikasi ini. Setiap analisa proyeksi, ataupun pernyataan yang merupakan prediksi suatu produk investasi di masa datang bukan merupakan indikasi kinerja masa yang akan datang. Kinerja masa lalu tidak dapat dijadikan suatu pedoman untuk kinerja masa datang.
Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy. tanamduit berusaha dengan itikad baik untuk memberikan informasi yang akurat, namun tidak menjamin bahwa informasi yang diambil dari berbagai sumber adalah tanpa adanya kesalahan, kelalaian, ketidakakuratan teknis atau faktual ataupun kesalahan ketik. Informasi yang tersedia dalam situs dan/atau aplikasi ini bukan sebagai informasi yang mengikat namun semata-mata hanya sebagai informasi tambahan dan pelengkap.