fb-logo
Beranda » belajar » Tanamduit Outlook » tanamduit Market Update: 26 September 2025

tanamduit Market Update: 26 September 2025

oleh | Sep 26, 2025

tanamduit menawarkan investasi yang aman dengan potensi return atau imbal hasil lebih tinggi dari bunga deposito. Sebelum berinvestasi, kenali kondisi market dan strategi investasinya melalui berita market update berikut.

Ringkasan Market Update:

    • Rupiah melemah ke Rp16.740/USD; pelemahan juga terjadi di THB, MYR, SGD, JPY—Dolar sedang dominan.
    • IHSG -1,06% ke 8.040; nilai transaksi Rp26,17T; asing net sell ~Rp1,0T—tekanan meluas ke big caps.
    • SUN 10Y naik ke 6,449% seiring penguatan imbal hasil global; tenor panjang paling sensitif.
    • Emas ~US$3.744/oz tetap tinggi (fungsi lindung nilai); minyak ~US$69/barel sedikit turun—baik untuk biaya energi.
    • APBN 2026 disahkan; ruang fiskal terjaga, koordinasi BI–Kemenkeu jadi kunci stabilisasi rupiah & yield.

Berikut adalah data-data indeks saham, nilai tukar mata uang, harga komoditas, dan yield obligasi per tanggal 25 September 2025.

data-market-update-26-september-2025

Rupiah Kembali Tertekan; Pelemahan Sejalan dengan Asia

Pada perdagangan Kamis (25/9) kemarin, Rupiah bertahan di sekitar Rp16.74 ribu/USD, dan masih melemah di sesi Asia pagi ini.

Dalam konteks regional kemarin, THB 32.221 (+0,36% vs USD), MYR 4,2150 (+0,12%), SGD 1,2944 (+0,43%), dan JPY 149,88 (+0,65%)—menunjukkan pelemahan broad-based di Asia terhadap dolar.

Sementara itu, secara harian, USD/IDR naik ~0,39% (16.675 → 16.740). Data ini konsisten dengan dorongan penguatan dolar AS setelah revisi PDB AS kuartal II ke 3,8% (sebelumnya 3,3%) yang memangkas harapan pemotongan suku bunga The Fed lebih cepat.

Implikasi domestik: tekanan rupiah biasanya mendorong BI untuk aktif di pasar valas/SRBI dan menjaga imbal hasil SUN domestik tetap menarik terhadap UST. Sektor berorientasi impor bisa tertekan marjin. Sementara itu, eksportir komoditas relatif lebih resilien. (Reuters, Investing, Tempo)

IHSG terkoreksi 1,06%; asing catat net sell ~Rp1,00T

Sesi Kamis, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi -1,06% ke 8.040,665. Nilai transaksi tercatat Rp26,17T, dan net sell asing tercatat sebesar Rp1,00T.

Secara sektoral, sektor Consumer Non-Cyclicals (+1,75%) dan Properties (+1,56%) masih bertahan. Sementara itu, sektor Basic Materials (-3,03%) dan Industrials (-1,67%) memimpin pelemahan. Hal ini sejalan koreksi pada emiten logam/pertambangan dan saham siklikal besar.

Indeks besar, seperti LQ45 (-1,62%) juga melemah, menandakan tekanan meluas pada big caps.

Apa artinya untuk investor ritel: saat pelemahan dipimpin siklikal dan bahan baku, rotasi sementara ke defensif/dividen dan reksa dana pasar uang/pasar pendapatan tetap durasi pendek bisa jadi penyangga volatilitas, sambil menunggu stabilisasi rupiah & yield. Untuk eksposur saham, akumulasi bertahap pada emiten berfundamental kuat dengan katalis kuartalan tetap relevan. (IDX Daily, Investing)

SUN 10Y menguat ke 6,45%; mengikuti kenaikan UST 10Y

Imbal hasil SUN (Surat Utang Negara) bertenor 10 tahun (10Y) naik ke 6,449% (25/9), dari 6,4035% (24/9).

Kenaikan ini sejalan dengan US Treasury (obligasi AS) bertenor 10 tahun (10Y) ke ~4,17%, pasca data AS yang lebih kuat dan menguatnya dolar.

Kenaikan yield global menekan obligasi berdurasi panjang. Obligasi domestik ikut menyesuaikan untuk menjaga diferensial yield.

Bagi investor yang menunggu imbal hasil lebih tinggi, “averaging in” secara bertahap di reksa dana pendapatan tetap berbasis SUN/seri pendek mulai masuk akal jika volatilitas mereda. (PHEI, Investing, Reuters)

Komoditas: Emas Bertahan Tinggi, Minyak Terkoreksi Tipis

Kamis (25/9) kemarin, harga emas spot ~US$3.744/oz, masih dekat rekor historis bulan ini. Hal ini menopang minat lindung nilai saat suku bunga riil global berfluktuasi.

Sementara itu, harga minyak dunia (Brent) ~US$69/barel, melemah tipis setelah sempat menyentuh level tertinggi dalam 7-minggu. Pasar mencerna stok AS dan prospek pasokan OPEC+/Kurdistan.

Dampak ke domestik: sentimen emas yang tinggi positif bagi jual-beli emas digital dan emiten terkait emas. Sebaliknya, harga minyak yang cenderung rendah membantu biaya energi bagi sektor transportasi & manufaktur. (Reuters, Investing)

APBN 2026 Disahkan, Ruang Fiskal Terjaga; Koordinasi BI–Kemenkeu Jadi Kunci Stabilisasi Rupiah & Yield

Parlemen telah mengesahkan APBN 2026 (defisit 2,68% PDB) dengan fokus pemulihan industri & program prioritas. Bagi pasar, ini memberi visibilitas fiskal dan sinyal kesinambungan dukungan terhadap pertumbuhan, sementara stabilitas rupiah tetap menjadi prioritas melalui koordinasi BI–Kemenkeu. (Kemenkeu, Reuters, BBC)

Katalis Pasar yang Perlu Dicermati

(Factors to Watch)

Dolar AS & UST 10Y — menguatnya dolar/naiknya yield AS biasanya menekan rupiah dan mendorong naiknya imbal hasil SUN. Hal ini memengaruhi harga reksa dana pendapatan tetap & minat asing.
Respons BI (valas/SRBI & komunikasi) — intervensi dan sinyal BI menentukan stabilitas rupiah/jangka pendek SUN. Nada kebijakan yang tegas cenderung menenangkan pasar.
Arus dana asing (ekuitas & SBN) — perubahan net buy/sell memberi petunjuk risk appetite global ke Indonesia. Pembalikan arah sering memicu relief rally/tekanan lanjut.
Data AS/China (inflasi, PMI, tenaga kerja) — menggerakkan dolar, komoditas, dan sentimen ekspor. Dampaknya cepat menular ke IHSG dan rupiah.
Agenda SBN Ritel: ORI028 (29 Sep)timing & kupon pembukaan jadi peluang taktis untuk mengunci pendapatan tetap berisiko rendah saat pasar bergejolak.

Rekomendasi Strategi Investasi

Jangka Pendek (<1 tahun)

Reksa Dana: utamakan Pasar Uang dan Pendapatan Tetap berjatuh tempo pendek untuk meredam “goyang”-nya pasar. Jika ingin eksposur ke ekuitas (saham), cicil kecil melalui reksa dana indeks yang likuid (mis. IDX30) saat koreksi.
Emas: cicil berkala sebagai pelindung nilai saat rupiah lemah.

Jangka Menengah (1–5 tahun)
Reksa Dana: tambah porsi reksa dana pendapatan tetap tenor menengah saat imbal hasil menarik. Kombinasikan dengan reksa dana indeks saham untuk peluang pertumbuhan.
SBN terdekat – ORI028 (fixed rate): Masa penawaran 29 Sep–23 Okt 2025. Sebagai jangkar pendapatan tetap di fase pelonggaran suku bunga; reinvest dana SBN jatuh tempo yang berdekatan agar arus kupon tidak terputus.
Emas: simpan porsi 5–10% portofolio untuk penyeimbang siklus.

Jangka Panjang (>5 tahun)
Reksa Dana: gabungkan portofolio reksa dana indeks saham (jangka panjang) dan pendapatan tetap sebagai penstabil.
SBN Ritel: susun jatuh tempo bertahap untuk investasi ulang agar arus kupon berkelanjutan.
Emas: porsi kecil strategis untuk diversifikasi lintas siklus.

⚠️Sebelum melakukan keputusan investasi, investor wajib memahami profil risiko pribadi dan mempelajari karakteristik produk investasi, termasuk potensi risiko yang mungkin dihadapi.

Informasi ini bersifat umum dan tidak dapat dijadikan sebagai jaminan kinerja di masa depan; kinerja historis tidak mencerminkan hasil di masa depan.

Yuk, investasi sekarang di tanamduit!

Kamus Investor

SRBI — Surat berharga jangka pendek BI untuk kelola likuiditas & stabilkan rupiah; mempengaruhi imbal hasil SBN tenor pendek.
UST 10Y — Obligasi AS 10 tahun, acuan suku bunga global; naiknya UST 10Y biasanya kuatkan Dolar, tekan rupiah & harga obligasi.
Tenor — Lama waktu hingga jatuh tempo obligasi; tenor panjang = harga lebih sensitif terhadap perubahan suku bunga.
Spread Yield — Selisih imbal hasil (mis. SUN vs UST); melebar = kompensasi risiko Indonesia lebih menarik, menyempit = sebaliknya.
Averaging In (cicil beli) — Masuk bertahap agar rata-rata harga lebih efisien saat pasar/valas bergejolak.

DISCLAIMER:

Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh tanamduit, sebuah group usaha yang terdiri dari PT Mercato Digital Asia (induk Perusahaan), PT Star Mercato Capitale yang telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana dengan nomor KEP-13/PM.21/2017 serta menjadi mitra distribusi SBN dari DJPPR – Kementerian Keuangan Republik Indonesia dengan nomor S-363/pr/2018 dan dari SBSN dengan nomor PENG-2/PR.4/2018. PT Mercato Digital Asia telah terdaftar pada Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) dengan nomor: 005445.01/DJAI.PSE/07/2022 dan bekerja sama dengan dan PT BPRS ATTAQWA (BPRS Attaqwa) dalam menyediakan produk Tabungan Emas 24 Karat produksi emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dan PT Cipta Optima Digital (emasin) untuk produk Koleksi Emas.

Segala informasi yang dipublikasikan pada situs dan/atau aplikasi tanamduit hanya bertujuan untuk informasi dan bukan sebagai saran, rekomendasi atau ajakan untuk membeli atau menjual suatu produk investasi tertentu yang terdapat dalam situs dan/atau aplikasi ini. Setiap analisa proyeksi, ataupun pernyataan yang merupakan prediksi suatu produk investasi di masa datang bukan merupakan indikasi kinerja masa yang akan datang. Kinerja masa lalu tidak dapat dijadikan suatu pedoman untuk kinerja masa datang.

Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy. tanamduit berusaha dengan itikad baik untuk memberikan informasi yang akurat, namun tidak menjamin bahwa informasi yang diambil dari berbagai sumber adalah tanpa adanya kesalahan, kelalaian, ketidakakuratan teknis atau faktual ataupun kesalahan ketik. Informasi yang tersedia dalam situs dan/atau aplikasi ini bukan sebagai informasi yang mengikat namun semata-mata hanya sebagai informasi tambahan dan pelengkap.

 

tanamduit team

tanamduit adalah aplikasi investasi reksa dana, emas, dan Surat Berharga Negara (SBN) yang telah berizin dan diawasi oleh OJK.

banner-download-mobile