tanamduit menawarkan investasi yang aman dengan potensi return atau imbal hasil lebih tinggi dari bunga deposito. Sebelum berinvestasi, kenali kondisi market dan strategi investasinya melalui berita market update berikut.
Ringkasan Market Update:
-
- Shutdown AS berlanjut, dorong risk-off dan rekor emas global US$4.011/oz (ATH); diikuti Antam Rp2,304 juta/gr.
- Rupiah stabil Rp16.553/USD, indeks dolar (DXY) sentuh 98,58; intervensi BI jaga stabilitas pasar.
- Indo 10Y turun 6,32%, diikuti kenaikan Indobex Government ke 422,72 (+0,14%); ORI028 tawarkan imbal hasil kompetitif.
- IHSG naik tipis 8.166 (-0,04%), sektor energi & industri memimpin; asing net sell harian Rp455 miliar.
- Dana cadangan terkuras Rp286T (62%), pemerintah bahas restrukturisasi utang KCIC USD7,3 miliar.
Berikut adalah data-data indeks saham, nilai tukar mata uang, harga komoditas, dan yield obligasi per tanggal 8 Oktober 2025.

Shutdown AS Dorong Emas Tembus US$4.000 & Rupiah Tetap Tangguh
Kebuntuan anggaran AS membuat shutdown pemerintah memasuki hari ke-7, menekan sentimen global dan mendorong permintaan aset aman. Indeks DXY 98,58, sementara yield UST 10Y turun ke 4,19 %. Ekspektasi bahwa The Fed akan memotong suku bunga pada Desember menguat.
Harga emas spot melonjak menembus US$4.011/oz, tertinggi sepanjang masa (8/10). Harga emas Antam 1 gram mengikuti naik ke Rp2.304.000. Lonjakan ini menegaskan fungsi emas sebagai safe haven saat ketidakpastian makin tinggi.
Meski arus modal global cenderung defensif, Rupiah bertahan stabil di Rp16.553/USD, didukung intervensi BI dan surplus neraca perdagangan yang masih positif. Stabilitas ini mendukung minat investor asing di pasar SBN. (Reuters, CNBC, Bloomberg, Investing)
Pasar Obligasi Domestik Kuat; ORI028 Jadi Jangkar Kupon di Tengah Penurunan Yield
Pasar SBN (Surat Berharga Negara) melanjutkan penguatan seiring penurunan imbal hasil global dan ekspektasi rate cut (penurunan suku bunga) BI pada awal 2026.
Yield (imbal hasil) acuan Indo 10Y (obligasi RI bertenor 10 tahun) turun ke 6,32% dan Indo 3Y ke 5,11%, mendorong Indobex Government Index naik ke 422,72 (+0,14%).
Penurunan yield memberi peluang capital gain bagi reksa dana pendapatan tetap, sementara ORI028 dengan kupon 5,35% (T3) dan 5,65% (T6) menjadi jangkar menarik bagi investor konservatif.
Di tengah ketidakpastian global akibat shutdown AS, SBN ritel tetap menawarkan imbal hasil kompetitif dan risiko relatif rendah. (IDX, PHEI)
IHSG Relatif Stabil; Sektor Energi & Industri Unggulan
IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) menutup perdagangan Rabu di 8.166 (-0,04 %). Nilai transaksi tercatat Rp29,45 triliun dan volume 39,09 miliar saham.
Asing melanjutkan net sell harian sebesar Rp455 miliar, namun indeks masih positif +15,34 % YTD–ketiga terbaik di ASEAN.
Dari sektor, Energi (+2,74 %) dan Industrials (+2,93 %) memimpin kenaikan berkat saham ADMR (+24,9 %), ANTM (+6,05 %), dan BRMS (+3,24 %). Sebaliknya, Financials (-0,6 %) dan Telekomunikasi (-0,93 %) menjadi penekan.
Indeks tematik yang menonjol: ISSI (+0,73 %), IDX MES BUMN (+1,18 %), dan SMC Composite (+0,43 %) yang menunjukkan dukungan emiten menengah kecil. (IDX Daily Statistics)
Tekanan Fiskal: Cadangan Saldo Anggaran Lebih (SAL) Terkuras
Laporan terbaru menunjukkan pemerintah telah mengambil sekitar Rp286 triliun dari Saldo Anggaran Lebih (SAL) dalam lima minggu terakhir, setara ~62 % dari total SAL Rp 457 triliun. Langkah ini dilakukan untuk memperkuat likuiditas dan pembiayaan program pembangunan daerah.
Kondisi tersebut menandakan buffer fiskal menipis, membatasi ruang stimulus baru apabila terjadi guncangan eksternal.
Bagi pasar, isu ini perlu dicermati karena dapat mempengaruhi persepsi risiko surat utang negara dan strategi penerbitan SBN selanjutnya. Likuiditas perbankan masih memadai, namun efisiensi penyaluran kredit menjadi kunci. (Financial Times, CNBC Indonesia)
Restrukturisasi Utang Kereta Cepat Jakarta-Bandung: Langkah Hati-Hati Fiskal
Pemerintah mengonfirmasi pembicaraan dengan Tiongkok terkait restrukturisasi utang proyek kereta cepat Jakarta–Bandung (USD 7,3 miliar). Langkah ini didorong oleh kenaikan biaya proyek dan perpanjangan masa pembayaran.
Restrukturisasi diharapkan meringankan beban bunga dan menjaga rasio utang pemerintah. Namun, pasar akan memonitor risiko transparansi dan dampak fiskal jangka menengah.
Bagi investor SBN, stabilitas fiskal akan menjadi faktor utama menilai keberlanjutan imbal hasil SUN dan program penerbitan SBN ritel selanjutnya. (Reuters, Bloomberg)
Kamus Investor
⦁ Yield: Imbal hasil tahunan yang diperoleh dari obligasi. Jika yield turun, artinya harga obligasi sedang naik. Buat investor, yield bisa diibaratkan “bunga efektif” dari surat utang yang dibeli.
⦁ Risk-off: Kondisi ketika investor global menghindari aset berisiko (seperti saham) dan memilih aset aman seperti emas atau obligasi. Biasanya terjadi saat ada ketidakpastian ekonomi atau politik.
⦁ Indobex Government Index: Indeks yang mengukur pergerakan harga dan kinerja surat utang negara (SUN) di pasar sekunder. Jika indeksnya naik, berarti harga obligasi pemerintah secara umum sedang menguat.
⦁ SAL (Saldo Anggaran Lebih): Cadangan dana pemerintah dari sisa anggaran tahun-tahun sebelumnya. SAL digunakan untuk menambah likuiditas atau membiayai program tanpa harus menambah utang baru.
⦁ Reinvestasi: Menempatkan kembali dana dari investasi yang sudah jatuh tempo ke instrumen baru. Misalnya, hasil pencairan SBN lama dipakai lagi untuk membeli ORI028 supaya arus kupon tetap berlanjut.
Yuk, investasi sekarang di tanamduit!
DISCLAIMER:
Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh tanamduit, sebuah group usaha yang terdiri dari PT Mercato Digital Asia (induk Perusahaan), PT Star Mercato Capitale yang telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana dengan nomor KEP-13/PM.21/2017 serta menjadi mitra distribusi SBN dari DJPPR – Kementerian Keuangan Republik Indonesia dengan nomor S-363/pr/2018 dan dari SBSN dengan nomor PENG-2/PR.4/2018. PT Mercato Digital Asia telah terdaftar pada Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) dengan nomor: 005445.01/DJAI.PSE/07/2022 dan bekerja sama dengan dan PT BPRS ATTAQWA (BPRS Attaqwa) dalam menyediakan produk Tabungan Emas 24 Karat produksi emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dan PT Cipta Optima Digital (emasin) untuk produk Koleksi Emas.
Segala informasi yang dipublikasikan pada situs dan/atau aplikasi tanamduit hanya bertujuan untuk informasi dan bukan sebagai saran, rekomendasi atau ajakan untuk membeli atau menjual suatu produk investasi tertentu yang terdapat dalam situs dan/atau aplikasi ini. Setiap analisa proyeksi, ataupun pernyataan yang merupakan prediksi suatu produk investasi di masa datang bukan merupakan indikasi kinerja masa yang akan datang. Kinerja masa lalu tidak dapat dijadikan suatu pedoman untuk kinerja masa datang.
Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy. tanamduit berusaha dengan itikad baik untuk memberikan informasi yang akurat, namun tidak menjamin bahwa informasi yang diambil dari berbagai sumber adalah tanpa adanya kesalahan, kelalaian, ketidakakuratan teknis atau faktual ataupun kesalahan ketik. Informasi yang tersedia dalam situs dan/atau aplikasi ini bukan sebagai informasi yang mengikat namun semata-mata hanya sebagai informasi tambahan dan pelengkap.

