tanamduit menawarkan investasi yang aman dengan potensi return atau imbal hasil lebih tinggi dari bunga deposito. Sebelum berinvestasi, kenali kondisi market dan strategi investasinya melalui berita market update berikut.
Ringkasan Market Update:
- IHSG turun 0,65% karena profit taking di big caps meski transaksi besar dan asing kembali net sell Rp283,8 miliar.
- Yield SUN naik moderat akibat profit taking dan penyesuaian akhir bulan, transaksi SBN tetap sangat tinggi.
- Harga emas dunia XAU bergerak datar karena wait-and-see jelang data inflasi AS, namun tren jangka panjang tetap bullish.
- Factors to Watch: Pasar menunggu arah The Fed, pergerakan UST dan DXY, stabilitas Rupiah, serta aliran dana asing dan hasil lelang SUN.
- Rekomendasi Investasi: Reksa Dana: Portofolio sebaiknya diseimbangkan antara saham blue-chip dan pendapatan tetap, dengan strategi beli bertahap hingga akhir tahun. Emas: tetap layak 5–15% portofolio, dengan strategi buy on dips mengikuti katalis The Fed, dolar, dan geopolitik.
Berikut adalah data-data indeks saham, nilai tukar mata uang, harga komoditas, dan yield obligasi per tanggal 28 November 2025.
IHSG Terkoreksi Setelah Rekor, Asing Kembali Jualan
IHSG melemah 0,65% ke 8.545 pada hari Kamis 27 November 2025 kemarin setelah mencetak rekor sehari sebelumnya, dengan seluruh indeks utama ikut terkoreksi (LQ45 −1,47%, IDX30 −1,33%). Nilai transaksi tetap besar Rp27,7 triliun, namun jumlah saham turun lebih banyak, menunjukkan tekanan jual yang cukup luas.
Koreksi dipicu profit taking di saham-saham big cap yang sebelumnya memimpin reli—perbankan, telekomunikasi, otomotif, dan komoditas—dengan ASII, BBCA, TLKM, BUMI, BBRI, BMRI, dan DEWA menjadi kontributor terbesar penekan IHSG. Pelemahan ini bersifat teknikal setelah kenaikan tajam, sementara tren YTD IHSG masih solid (+20,7%).
Asing mencatat net sell Rp283,8 miliar, melanjutkan pola ambil untung setelah rekor dan bersikap hati-hati menjelang keputusan suku bunga The Fed dan pergerakan rupiah. Namun, permintaan domestik tetap kuat sehingga IHSG masih mampu bertahan di zona level tertingginya. (Bloomberg Technoz, CNBC Indonesia, IDX)
SUN Tekanan Jelang Akhir Bulan, Yield Naik Moderat
Pada 27 November 2025, yield SUN kembali naik—10Y ke 6,25% dan tenor pendek ikut menguat—membuat Indobex Government dan Composite turun sekitar −0,15%, meski transaksi tetap sangat besar Rp32,8 triliun, didorong profit-taking dan penyesuaian posisi menjelang akhir bulan di tengah sentimen global yang masih berhati-hati.
Investor domestik masih mendominasi sementara asing tercatat net sell ringan, sehingga tekanan yield dipandang teknikal/temporer; dalam jangka pendek pergerakan tetap mengikuti UST, Rupiah, dan data AS, sedangkan jangka panjang masih positif berkat fundamental fiskal Indonesia yang kuat dan ekspektasi penurunan suku bunga global pada 2026. (PHEI)
Emas Dunia Stabil di Dekat Puncak
Pada 27 November 2025, harga emas XAU bergerak hampir datar di US$4.163/oz (-0,03%), dipengaruhi aksi ambil untung setelah reli dan sikap wait-and-see menjelang data inflasi AS serta arah kebijakan The Fed. Pergerakan ini dinilai lebih bersifat teknikal/temporer karena sentimen fundamental emas tetap kuat.
Dalam jangka pendek emas diperkirakan bergerak konsolidatif di area US$4.100–4.200/oz, sementara prospek jangka panjang masih bullish ditopang potensi penurunan suku bunga 2026, pelemahan dolar, dan pembelian bank sentral. (Reuters, Trading Economics, Investing)
Factors to Watch
- Pasar perlu mencermati arah kebijakan The Fed (inflasi dan tenaga kerja AS), pergerakan yield UST dan DXY, serta stabilitas Rupiah yang sangat memengaruhi arus dana asing ke IHSG dan SBN.
- Dari domestik, fokus pada hasil lelang SUN, aliran dana asing harian, serta kinerja emiten besar menjelang window dressing akhir 2025. Harga komoditas global—terutama emas, minyak, dan batu bara—juga menjadi katalis penting per sektor.
Tips Investasi
- Reksa Dana
- Investor reksa dana disarankan menyeimbangkan portofolio dengan tetap overweight pada reksa dana saham berbasis blue-chip perbankan, consumer, dan infrastruktur yang mendapat aliran dana kuat, sambil menambah porsi reksa dana pendapatan tetap/SBN untuk meredam volatilitas.
- Strategi terbaik saat ini adalah beli bertahap (DCA) sampai akhir tahun memanfaatkan momentum window dressing.
- Emas
- Untuk emas, tren jangka panjang masih bullish sehingga cocok dipertahankan sebagai aset lindung nilai dengan porsi 5–15% portofolio.
- Gunakan koreksi kecil sebagai peluang “buy on dips,” dengan tetap memperhatikan katalis utama seperti arah suku bunga The Fed, pergerakan dolar, dan tensi geopolitik.
Yuk, investasi sekarang di tanamduit!
⚠ Sebelum melakukan keputusan investasi, investor sangat disarankan untuk memahami profil risiko pribadi dan mempelajari produk-produk investasi, terutama mengenai potensi risiko yang mungkin akan dihadapi oleh masing-masing produk.
DISCLAIMER:
Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh tanamduit, sebuah group usaha yang terdiri dari PT Mercato Digital Asia (induk Perusahaan), PT Star Mercato Capitale yang telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana dengan nomor KEP-13/PM.21/2017 serta menjadi mitra distribusi SBN dari DJPPR – Kementerian Keuangan Republik Indonesia dengan nomor S-363/pr/2018 dan dari SBSN dengan nomor PENG-2/PR.4/2018. PT Mercato Digital Asia telah terdaftar pada Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) dengan nomor: 005445.01/DJAI.PSE/07/2022 dan bekerja sama dengan dan PT BPRS ATTAQWA (BPRS Attaqwa) dalam menyediakan produk Tabungan Emas 24 Karat produksi emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dan PT Cipta Optima Digital (emasin) untuk produk Koleksi Emas.
Segala informasi yang dipublikasikan pada situs dan/atau aplikasi tanamduit hanya bertujuan untuk informasi dan bukan sebagai saran, rekomendasi atau ajakan untuk membeli atau menjual suatu produk investasi tertentu yang terdapat dalam situs dan/atau aplikasi ini. Setiap analisa proyeksi, ataupun pernyataan yang merupakan prediksi suatu produk investasi di masa datang bukan merupakan indikasi kinerja masa yang akan datang. Kinerja masa lalu tidak dapat dijadikan suatu pedoman untuk kinerja masa datang.
Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy. tanamduit berusaha dengan itikad baik untuk memberikan informasi yang akurat, namun tidak menjamin bahwa informasi yang diambil dari berbagai sumber adalah tanpa adanya kesalahan, kelalaian, ketidakakuratan teknis atau faktual ataupun kesalahan ketik. Informasi yang tersedia dalam situs dan/atau aplikasi ini bukan sebagai informasi yang mengikat namun semata-mata hanya sebagai informasi tambahan dan pelengkap.


