Buat para investor senior yang sudah lama berkecimpung di dunia investasi, IHSG bukanlah sesuatu yang asing. Dalam Bursa Efek Indonesia (BEI), para investor dan pelaku pasar modal biasanya akan disuguhi berbagai jenis data. Banyaknya data yang tersaji berpotensi membuat investor, khususnya pemula kebingungan. Untuk mengantisipasi hal tersebut, akhirnya BEI membuat indeksasi harga saham untuk mempermudah investor. Jadi, IHSG adalah solusi jitu yang BEI berikan untuk para investor di pasar modal. Yuk, kita kupas tuntas pada artikel ini!
Pengertian IHSG
IHSG adalah kependekan dari Indeks Harga Saham Gabungan. Menurut BEI, definisi IHSG adalah indeks saham untuk mengukur kinerja saham di papan utama dan pengembangan BEI. Dilansir dari Big Alpha, papan utama dalam indeks ditujukan untuk emiten berukuran besar dan punya rekam jejak yang cukup panjang. Sementara itu, papan pengembangan diperuntukkan untuk perusahaan yang belum masuk papan utama, punya prospek berkembang, namun belum mendapatkan keuntungan. Papan pengembangan juga berlaku untuk perusahaan yang sedang dalam masa penyehatan.
Kalau kita lihat secara visual indeks ini adalah statistik ringkas yang BEI susun untuk menunjukkan data pergerakan rata-rata seluruh saham dalam satu atau beberapa grafik saja. Dengan adanya indeks harga saham, masyarakat dan pelaku pasar modal lainnya bisa melihat ringkasan kondisi pasar modal BEI secara real time, tanpa harus menganalisis saham satu per satu.
Pentingnya IHSG Sebagai Acuan Dasar Investasi
Sesuai namanya, IHSG adalah sebuah acuan yang digunakan oleh BEI sebagai indikator pergerakan harga saham. Pergerakan indeks menjadi cerminan kondisi pasar, apakah sedang aktif atau lesu.
Harga saham dapat kamu ketahui secara real-time melalui situs resmi Bursa Efek ataupun melalui aplikasi milik sekuritas tertentu. Ini bisa jadi salah satu pertimbangan kamu sebelum melakukan transaksi jual dan beli di bursa.
Ratusan saham yang terdaftar di BEI akan dibagi lagi menjadi beberapa sektor, seperti perbankan, properti, ritel, perkebunan, pertambangan, dan lain sebagainya.
Cara Kerja IHSG
Cara kerja indeks dapat kamu lihat dari posisi grafiknya yang naik dan turun. Kinerjanya biasa dipengaruhi oleh kondisi perekonomian, pemberitaan di media, faktor internal, dan faktor eksternal dari perusahaan. Kondisi internal yang berpengaruh terhadap indeks adalah cashflow perusahaan dan kondisi eksternal contohnya adalah kebijakan dari pemerintah.
Sebagai contoh saat angka Covid-19 naik signifikan saat varian delta masuk ke Indonesia, banyak investor yang menjual sahamnya dan mengakibatkan penurunan harga saham-saham. Otomatis, penurunan harga saham-saham akan mempengaruhi angka indeks.
Fungsi IHSG
Ada beberapa manfaat indeks harga saham gabungan bagi para pelaku pasar modal di antaranya:
1. Penanda Pergerakan Pasar
Fungsi dasar dari IHSG adalah sebagai suatu penanda pergerakan pasar. Indeks ini jadi patokan terpercaya untuk melihat kondisi pasar terkini. Kalau naik, berarti rata-rata harga saham di bursa juga mengalami kenaikan. Sebaliknya, saat turun, artinya rata-rata harga saham di bursa sedang turun. Namun, perlu kamu ingat kalau IHSG adalah harga saham rata-rata saja, karena bisa saja ada harga saham yang naik saat indeks sedang turun.
2. Tolak Ukur Portofolio Investasi
Kamu bisa menjadikan IHSG sebagai salah satu tolak ukur pertumbuhan portofolio investasi kamu di reksa dana saham dan saham. Misalnya kamu sudah berinvestasi reksa dana saham selama 5 tahun dan kinerja IHSG selama 5 tahun terakhir misalnya 70%. Kalau pertumbuhan aset investasimu kurang dari angka pertumbuhan indeks acuan selama 5 tahun, artinya kamu perlu mengevaluasi kembali portofolio investasimu dan menyusun kembali strategi investasi yang tepat.
3. Melihat Perkembangan Ekonomi
Fungsi lainnya adalah sebagai salah satu indikator yang mengambil peranan besar dalam menunjukkan perkembangan ekonomi di Indonesia.
Cara Membaca IHSG
Sebagaimana telah disebutkan pada poin sebelumnya, pergerakan indeks dapat kita lihat melalui internet maupun situs resmi BEI sendiri. BEI akan melakukan perhitungan IHSG menggunakan Market Capitalization Weighted terlebih dahulu sebelum mempublikasikannya pada situs resmi.
Hasil dari perhitungan tersebut dapat investor gunakan sebagai acuan dalam mengambil keputusan investasinya. Berikut adalah rumus perhitungan IHSG:
Keterangan:
1. Nilai Pasar: Hasil perkalian jumlah saham yang terdaftar di BEI dengan harga pasar
2. Nilai Dasar: Hasil perkalian jumlah saham pada hari dasar dengan harga pada hari dasar
Selain itu, teknik pembacaan lainnya dari IHSG adalah dengan memahami pergerakan berikut.
– Kalau terjadi kenaikan dalam satu hari dan begitu tinggi, sebaiknya jangan membeli saham tersebut.
– Apalagi IHSG mengalami penurunan, lakukanlah analisis fundamental terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan untuk berinvestasi pada saham tersebut.
Istilah-istilah Dalam IHSG
Setelah mengetahui pengertian, cara kerja, dan cara membacanya, kamu juga perlu mengetahui berbagai istilah dalam Indeks Harga Saham Gabungan.
1. Bubble
Bubble adalah istilah yang biasa digunakan untuk menyebut kenaikan harga saham secara tiba-tiba dan sangat tinggi. Fenomena ini umum terjadi ketika investor berspekulasi mengenai profitabilitas saham tertentu.
2. Portofolio
Portofolio adalah laporan kinerja saham, mulai dari naik-turunnya harga hingga tren permintaannya dalam periode tertentu. Harga saham pada IHSG ditentukan dari banyak portofolio saham sekaligus dalam satu waktu pelaporan.
3. Fluktuasi
Dalam dunia investasi, fluktuasi adalah kondisi naik dan turunnya harga saham secara kolektif di pasar modal. Kenaikan dan penurunan harga biasanya terjadi secara singkat, namun dalam situasi krisis, jangka waktunya menjadi lebih panjang.
4. Likuiditas
Likuiditas adalah salah satu aspek paling berpengaruh dalam menentukan harga pada indeks saham. Kalau likuiditas investasi di bursa tinggi, biasanya tren grafik IHSG juga akan mengalami kenaikan (market hijau).
5. Cut-loss
Istilah cut-loss dalam IHSG adalah peristiwa ketika investor menjual sahamnya saat harganya turun, untuk menghindari kerugian lebih lanjut. Dalam transaksi di pasar modal, merahnya IHSG bisa menjadi faktor pendorong cut-loss besar-besaran di kalangan investor.
Dampak IHSG Terhadap Reksa Dana Saham
Reksa dana saham adalah jenis reksa dana yang mengalokasikan minimal 80% portofolio investasinya pada produk saham sehingga IHSG jadi indikator penting dalam pengambilan keputusan investasi, baik untuk investor maupun manajer investasi. Sebagai investor reksa dana saham, turunnya IHSG adalah momentum emas untuk menambah portofolio reksa dana saham kamu.
Kesimpulan
IHSG menjadi salah satu acuan penting bagi para pelaku pasar modal dalam melakukan transaksi di Bursa Efek Indonesia. Kamu bisa mengecek pergerakannya setiap hari bursa (Senin–Jumat) mulai dari pukul 09.00–15.00. Untuk kamu yang mau berinvestasi reksa dana saham, harga NAB reksa dana saham adalah cerminan dari harga closing saham pilihan Manajer Investasi satu hari sebelumnya. Oleh karena itu, IHSG menjadi indikator penting untuk para investor menentukan timing membeli reksa dana saham.
Buat kamu yang ingin berinvestasi reksa dana saham, kamu bisa memulai investasi pertamamu di tanamduit. Yuk, download tanamduit mulai investasi reksa dana saham sekarang!