Beranda » belajar » Investasi » Apa Itu Saham Gorengan? Ketahui Pengertian dan Ciri-cirinya!

Apa Itu Saham Gorengan? Ketahui Pengertian dan Ciri-cirinya!

oleh | Agu 3, 2022

Saham gorengan bukanlah istilah asing dalam dunia investasi dan kerap menjadi sorotan. Pada dasarnya, nggak sulit untuk mengenali jenis satu ini. Ibarat gorengan yang dijual di pinggir jalan, semakin lama gorengnya, semakin renyah dan menggiurkan. Namun kenyataannya, mengonsumsi gorengan tidak baik untuk kesehatan, sama halnya dengan saham gorengan, tidak baik bagi kesehatan finansialmu, karena rentan akan risiko kerugian.

Yuk, kita bahas selengkapnya melalui artikel berikut!

Pengertian Saham Gorengan

Saham gorengan adalah saham perusahaan yang kenaikannya harganya tidak wajar karena ada rekayasa oleh pelaku pasar untuk tujuan tertentu. Umumnya, oknum penggoreng akan membentuk opini investor ritel agar mereka tertarik untuk membeli stocks dari emiten tertentu.

Saat harganya meningkat tajam, oknum tersebut akan mengambil keuntungan dengan menjual kepemilikannya. Hal ini tentu sangat berisiko bagi investor ritel, khususnya yang masih pemula. Ketika oknum tersebut sukses mendapatkan harga tertinggi dan memutuskan untuk jual, nggak menutup kemungkinan harganya auto anjlok dan kembali ke harga normal bahkan tidak bertumbuh lagi nilainya. 

Di sisi lain, kalau kamu memiliki kemampuan analisis fundamental dan teknikal yang mumpuni, membeli saham gorengan bisa jadi salah satu cara untuk meraup keuntungan dalam waktu singkat. Selain itu, trader harus aktif memantau pasar supaya tidak ketinggalan update dari bandar atau trader lain di pasar. 

Ciri-ciri Saham Gorengan

Ada beberapa ciri saham gorengan (small cap) yang harus kamu ketahui, di antaranya:

1. Masuk dalam daftar UMA (unusual market activity)

Saham (stocks) dengan kenaikan yang terlalu ekstrem dalam dua hari terakhir biasanya akan masuk ke dalam daftar UMA di laman Bursa Efek Indonesia (BEI). Definisi ekstrem adalah kenaikan hingga batas terbesar harian atau auto reject atas (ARA), baik 20%, 25% atau 35% per hari, tergantung harga efeknya.

Auto rejection adalah aturan mengenai pembatasan kenaikan maksimum dan penurunan minimum harga dalam satu hari bursa. Berikut adalah detailnya:

  1. Jika harganya Rp5.000,- per lembar, maka batas ARA-nya 20% per hari
  2. Saham harga Rp200–5.000,- per lembar, batas ARA-nya 25% per hari
  3. Harga saham Rp50–200,- per lembar batas ARA-nya 35% per hari.

Daftar UMA dapat menjadi alarm atau peringatan kepada investor atau trader di pasar bahwa penguatan harganya sudah di luar kebiasaan dan ada kemungkinan kalau instrum tersebut sedang dibandari predator pasar.

2. Kapitalisasi pasar kecil

Kapitalisasi pasar adalah ukuran besarnya perusahaan berdasarkan jumlah  yang beredar dikalikan dengan harga pasarnya. Umumnya, saham gorengan adalah saham yang berada di luar lapisan blue chip. Saham lapisan kedua dan ketiga yang kerap oknum pengendali harga pilih, karena kapitalisasinya rendah serta harganya murah.

Kapitalisasi yang rendah dan harga murah membuat harganya mudah dikendalikan. Namun, perlu kamu tahu kapitalisasi pasar kecil tidak selalu dapat kita sebut sebagai saham gorengan.

3. Volume transaksi harian tidak wajar

Investor dapat menganalisis stocks dari emiten tertentu salah satunya melalui volume transaksinya. Kalau tiba-tiba perdagangannya melonjak dari volume transaksi sebelumnya, kamu patut curiga harganya sedang digoreng oleh bandar.

Oleh karena itu, investor harus melihat histori volume transaksi sebelumnya atau bisa menunggu sampai volume transaksinya kembali pada pola teratur. 

4. Volatilitas harga tidak beraturan

Selain melihat volume transaksinya, kamu bisa memantau juga pergerakan harganya. Saham yang sedang digoreng bisa tiba-tiba naik drastis dalam periode tertentu, lalu terjun bebas secara tiba-tiba pula.

Baca juga: Apa Itu Volatilitas? Ketahui Penyebab dan Cara Hitungnya!

5. Kinerja keuangan dan informasi emiten tidak sejalan dengan kenaikan harga

Pergerakan harga yang ekstrem dan tidak karuan membuat saham gorengan tidak sejalan dengan kinerja keuangan emiten atau tidak disertai dengan pemberitaan dan informasi internal perusahaan. Misalnya kinerja dalam laporan keuangan turun hingga 50%, tetapi harga stocksnya justru naik. Kamu patut curiga karena harga sahamnya tidak beriringan dengan kinerja dan aksi korporasi yang emiten umumkan ke publik.

Cara Mencegah Nyangkut di Saham Gorengan

Bagi kamu yang berminat mendapatkan keuntungan besar dari trading saham receh, ada beberapa hal yang wajib kamu perhatikan, di antaranya:

1. Jangan Terlalu Lama Hold, Harus Rajin Memantau Pasar

Jika kamu tidak ingin melewatkan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan besar dalam waktu singkat, penting untuk belajar disiplin. Apabila keuntungan telah kamu dapatkan, realisasikan keuntungan dengan menjual saham tersebut.

Investor juga harus menentukan batas kerugian (cut-loss) yang bisa ditolerir saat terjadi koreksi harga. Misalnya batas kerugianmu adalah 10%, maka saat koreksi harga telah mencapai angka tersebut, it’s time for you to cut-loss.

2. Beranikan Diri Untuk Cut-loss

Nggak ada seorang pun yang mau rugi dalam berinvestasi. Namun, kalaupun sudah rugi, investor wajib menentukan batas ruginya. Salah satu strategi untuk menghindari kerugian besar dalam membeli saham gorengan adalah dengan memberanikan diri untuk cut-loss.

Selain itu, memiliki ekuitas small cap juga wajib sering-sering dipantau setiap menit, bahkan setiap detiknya, karena cepatnya transaksi. Kalau nggak kamu pantengin, bisa-bisa saat harganya terus merosot, kamu lupa untuk cut-loss. Alhasil, bisa jadi malah rugi besar.

Perlu diingat juga bahwa saham gorengan nggak bisa kita andalkan kepastiannya di masa depan dan belum pasti juga masih eksis di tahun berikutnya. Bisa saja harganya terus turun dan semakin sepi peminat, lalu ditinggalkan dan terlupakan.

Setelah terlupakan, kemungkinan saham tersebut akan delisting lebih besar dibandingkan harganya yang berbalik hijau di masa mendatang.

Baca juga: Perbedaan Trading dan Investasi, Investor Pemula Wajib Tahu!

3. Alokasikan Dana Secukupnya

Untuk membatasi potensi risiko kerugian di masa mendatang, batasi alokasi jajan saham gorenganmu. Misalnya dari total aset investasi, persentase saham small cap maksimal berada di kisaran 5-10% saja.

Persentase di atas bersifat relatif, tergantung profil dan toleransi risiko masing-masing, ya. Namun, alangkah lebih bijak untuk menaruh sebagian besar aset pada saham blue chip dan reksadana saham saja untuk menghindari risiko nyangkut di masa mendatang.

Kesimpulan

Saham gorengan adalah istilah untuk suatu saham perusahaan yang kenaikan harganya tidak wajar, karena adanya rekayasa dari pihak tertentu untuk tujuan tertentu. Tipe saham seperti ini sangat tidak direkomendasikan untuk investor pemula, karena risiko kerugian di masa mendatang sangatlah tinggi.

Small cap stocks lebih cocok untuk para trader yang ingin mendapatkan keuntungan dalam waktu singkat. Namun, untuk melakukannya, butuh kemampuan khusus yang nggak bisa sembarang orang melakukannya. Jadi, buat pemula yang punya rencana investasi jangka panjang, ada baiknya untuk menaruh uangnya pada saham blue chip atau reksadana saham saja.

Hindari Saham Gorengan Dengan Investasi Reksadana Saham (RDS)

Salah satu ketakutan terbesar dari investor pemula adalah kerugian. Jika salah memilih instrumen investasi, terlebih lagi memilih saham gorengan, maka potensi kerugian juga besar. Untuk mengantisipasi risiko kerugian karena salah pilih emiten untuk berinvestasi, kamu bisa pilih produk RDS saja. Nggak perlu pusing salah pilih emiten, karena ada manajer investasi yang siap mengelola dana investasimu pada saham-saham terbaik di pasar modal.

Kamu bisa berinvestasi RDS di tanamduit. Tersedia berbagai pilihan produk sesuai kebutuhan dan tujuan keuanganmu di masa mendatang. Yuk, download tanamduit dan mulai investasi reksadana sekarang!

tanamduit Team
tanamduit Team

tanamduit adalah penyedia layanan investasi reksa dana, emas, SBN, dan asuransi yang telah berizin dan diawasi oleh OJK.

banner-download-mobile