Banyak orang yang bertanya-tanya, apa bedanya obligasi syariah dan konvensional? Atau apa perbedaan antara sukuk dan obligasi? Perbedaannya terletak pada pengelolaan dana investasinya.
Pada dasarnya, Kemenkeu RI melalui DJPPR RI menerbitkan Surat Berharga Negara (SBN) syariah dan konvensional untuk mendukung pembangunan negara Indonesia. SBN syariah memiliki sebutan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk.
Dengan adanya perilisannya, pemerintah membuka kesempatan bagi masyarakat investor mendukung pembangunan negara dengan berinvestasi. Pemerintah menjamin investasi SBN ini aman 100% sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
Investor bisa membeli SBN konvensional maupun syariah melalui Midis (Mitra Distribusi) yang ditunjuk langsung oleh Kemenkeu RI saat masa penawaran berlangsung.
Baca juga: Jadwal SBN 2024
Apa Bedanya SBN Syariah dan konvensional?
Perbedaannya terletak pada pengelolaan dana investasinya. Pengelolaan dana investasi SBN syariah itu sesuai dengan prinsip syariah sehingga bebas dari unsur non halal seperti riba, gharar (ketidakjelasan), maysir (judi).
Lalu, apakah SBN halal? Halal, karena pengelolaan investasinya pun sesuai dengan prinsip Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI).
Sebagai alternatif SBN konvensional, kamu bisa pilih SBSN yang pengelolaan dananya sesuai dengan prinsip syariah Islam.
Pemerintah membuka kesempatan bagi para investor untuk investasi SBSN seri ST (Sukuk Tabungan) dan SR (Sukuk Ritel). Kedua produk SBSBN ini memiliki karakteristik dan keuntungan yang berbeda.
Baca juga: Kenali Beda Sukuk Ritel dan Sukuk Tabungan
Saat berinvestasi SBN syariah, investor berarti membantu negara dalam membiayai anggaran pembangunan negara. Sebagai imbalannya, kamu akan menerima uang sewa (ujrah) bebas riba.
Pemerintah menjamin pemberian imbalan berupa kupon setiap bulannya. Secara otomatis, investor akan menerima imbal hasil kupon melalui rekening yang terdaftar.
Mulai dari Rp1 juta, kamu sudah bisa berinvestasi halal dan memperoleh passive income rutin setiap bulan.
Berapa keuntungan investasi SBN syariah? Kupon setiap masa penawaran dapat berbeda. Namun, imbal hasilnya cenderung selalu lebih tinggi dari deposito.
Contohnya, kupon Sukuk Tabungan seri ST012-T2 (tenor 2 tahun) dan ST012-T4 (tenor 4 tahun). Berikut perbandingan ST012 vs Deposito.
Kesimpulan
Apa bedanya SBN syariah dan konvensional? Perbedaannya terletak pada cara pengelolaan dana investasi. Pengelolaan dana kelola SBN syariah itu bebas dengan unsur non-halal seperti riba, dan unsur ketidakjelasan.
Adanya perilisan instrumen investasi Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) ini menjadi alternatif bagi investor yang mau investasi halal sesuai dengan prinsip syariah Islam.
Mulai dari Rp1juta, kamu sudah bisa berinvestasi dan mendapatkan passive income setiap bulan.
SBN Syariah seri Sukuk Tabungan ST012 resmi rilis dengan kupon floating with floor ST012-T2 (6,40%) dan ST012-T4 (6,55%) per tahun.
Kamu dapat membelinya pada masa penawaran 26 April s.d. 29 Mei 2024. Raih kesempatan memperoleh promo menarik dengan berinvestasi ST012 di tanamduit!
Yuk, investasi ST012 dengan download tanamduit sekarang! tanamduit telah menjadi mitra distribusi yang telah dipercaya Kementerian Keuangan RI sejak awal perilisan SBN secara online tahun 2018.
Special buat pengguna baru aplikasi tanamduit yang pakai kode referral TANAMDUITSBN saat registrasi, ada bonus Rp50 ribu. Klik di sini untuk pelajari Syarat dan Ketentuannya.
Cara Beli SBN
Ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk melakukan pembelian SBN, di antaranya:
1. Download aplikasi tanamduit dan registrasi akun tanamduit.
2. Klik menu “SBN” pada dashboard aplikasi tanamduit, lalu klik produk yang sedang dalam masa penawaran.
3. Buat rekening SBN.
4. Setelah pembuatan rekening SBN berhasil, ulangi langkah kedua dan selesaikan pembayaran.
