tanamduit menawarkan investasi TERAMAN dengan return atau imbal hasil lebih tinggi dari bunga deposito.
Berikut adalah data-data indeks saham, nilai tukar mata uang, harga komoditas, dan yield obligasi per 28 Maret 2024:
Faktor-Faktor Untuk Diperhatikan Pada 1–5 April 2024
Minggu ini akan menjadi minggu yang sangat sibuk di Amerika Serikat. Hal ini akan berdampak ke pasar keuangan global termasuk Indonesia, karena investor akan terfokus pada laporan pasar tenaga kerja yang menampilkan data gaji non-pertanian (non-farm payrolls) dan tingkat pengangguran.
Data penting lainnya meliputi: lowongan pekerjaan JOLTS, PMI Manufaktur dan Jasa ISM, pesanan pabrik, dan data perdagangan luar negeri.
Data-data ini akan memberikan gambaran kepada investor mengenai arah tingkat bunga US. Selain itu, data-data ini akan menjadi referensi bagi Bank Sentral negara-negara lain dalam menentukan arah tingkat bunga mereka.
Sementara itu, Indeks Personal Consumption Expenditure (PCE) atau indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi di AS kemungkinan naik menjadi 0,4% di bulan Februari 2024, menyusul kenaikan 0,3% di bulan Januari. Ini menjadi salah satu faktor yang menunda turunnya suku bunga US dalam waktu dekat.
IHSG Turun 0,29% Hari Kamis 28 Maret Yang Lalu
IHSG ditutup melemah 0,29% ke 7.288,81 hari Kamis (28/3) yang lalu, di tengah berlangsungnya sidang sengketa hasil Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).
Selain itu, investor masih wait and see karena data ekonomi AS hingga saat ini masih kuat dan belum memberikan kepastian kapan suku bunga US akan turun. Alhasil, investor global masih berinvestasi di AS dan belum mengalokasikan investasinya secara signifikan ke luar AS, termasuk ke Indonesia.
Yield Obligasi Jangka Pendek Rupiah Menunjukkan Penurunan
Yield (imbal hasil) Obligasi Rupiah 1 dan 3 tahun menunjukkan penurunan sejak awal tahun 2024 atau terjadi kenaikan harga.
Penurunan yield ini membuat kinerja reksa dana pasar uang dan reksa dana pendapatan tetap yang portofolionya banyak di jangka pendek menjadi naik.
Beberapa reksa dana pasar uang mencatat kinerja di atas 0,40% per bulan, atau 5%-5,5% nett of tax per tahun. Sementara itu, beberapa reksa dana pendapatan tetap mencatat kinerja di atas 0,5% per bulan, atau di atas 6% per tahun nett of tax.
Ulasan
Pada dasarnya, fundamental ekonomi Indonesia berada dalam kondisi kuat. Konsumsi masyarakat kuat, investasi terus meningkat, dan neraca perdagangan masih surplus.
Namun, hal ini belum cukup untuk membuat IHSG naik signifikan dan yield obligasi rupiah segera turun, karena dalam jangka pendek masih sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal.
Beberapa faktor ini adalah kepastian penurunan suku bunga AS, melemahnya ekonomi China yang akan menurunkan impor dari Indonesia, terutama batubara, dan situasi geopolitik di Timur Tengah serta harga minyak dunia yang cenderung naik karena keterbatasan pasokan.
Rekomendasi:
Pasar saham dan obligasi masih akan naik dan turun (volatile), namun dengan tren positif.
Strategi investasi yang paling sederhana dan ampuh adalah berinvestasi secara rutin. Misalnya, dengan sekali setiap bulan menyisihkan sebagian gaji untuk berinvestasi di reksa dana pilihan.
Pilihlah reksa dana sesuai tujuan investasi, jangka waktu investasi, dan profil risiko pribadi.
Untuk jangka waktu pendek, berinvestasilah di less risky products (produk dengan risiko rendah) seperti reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, dan surat berharga negara.
Untuk jangka waktu panjang, berinvestasilah di risky products seperti reksa dana saham, reksa dana indeks saham, dan reksa dana campuran.
Bagi yang memiliki profil risiko agresif atau risk taker, dapat memanfaatkan momentum yang ada saat ini, dimana harga-harga saham atau IHSG masih berpotensi tumbuh 5,50% – 6,50% sampai akhir tahun 2024.
Data statistik menunjukkan bahwa indeks saham selain IHSG antara lain SRI Kehati, Bisnis27, IDX30, MSCI Indonesia, ESG Indonesia berkinerja lebih baik disbanding IHSG karena indeks-indeks tersebut tidak memiliki portofolio saham yang sangat volatile dan berkapitalisasi besar.
Emas dapat dipertimbangkan untuk investasi jangka panjang karena nilai emas selalu mengalahkan inflasi.
Yuk, investasi sekarang di tanamduit!
DISCLAIMER:
Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh PT Star Mercato Capitale (tanamduit), memperoleh izin dari dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana.
Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy, namun PT Star Mercato Capitale tidak dapat menjamin keakurasian dan kelengkapan data dan informasinya. Manajemen PT Star Mercato Capitale beserta karyawan dan afiliasinya menyangkal setiap dan semua tanggung jawab atas keakurasian tulisan ini atau kelalaian dari atau kerugian apapun yang diakibatkan dari penggunaan tulisan ini. Pendapat yang diungkapkan dalam tulisan ini adalah pandangan kami saat ini dan dapat berubah setiap saat tanpa pemberitahuan. Pembaca tulisan ini diwajibkan membaca prospektus dan memahami produk yang akan dibeli atau dijual sebelum melakukan transaksi pembelian dan/atau penjualan. Kinerja masa lalu tidak menjamin kinerja yang akan datang.