tanamduit menawarkan investasi AMAN dengan return atau imbal hasil lebih tinggi dari bunga deposito. Sebelum berinvestasi, kenali kondisi market update dan strategi investasinya melalui penjelasan berikut.
Ringkasan Market Update:
Berikut adalah data-data indeks saham, nilai tukar mata uang, harga komoditas, dan yield obligasi per 30 September 2024:
IHSG turun 2,20%, Investor Asing Net Sell Rp3,1 Triliun
Senin (30/9), IHSG turun 168,99 poin atau -2,20% ke 7.527,93 setelah investor asing melakukan transaksi net sell atau jual sebesar Rp3,1 triliun.
Investor asing memindahkan investasinya ke bursa di China yang menawarkan potensi imbal hasil yang lebih menarik. Bank sentral China merilis paket stimulus untuk membangkitkan ekonominya paska Covid-19 yang belum kunjung membaik.
Indeks IHSG turun paling dalam di negara ASEAN diikuti oleh PSEI (Philippines) -2,10% dan KLCI (Malaysia) -0,67%. Sementara itu, indeks Shanghai China naik 8,06% dan Hang Seng (Hong Kong) naik 2,43%.
Saham-saham perbankan menjadi emiten yang turun paling dalam, BBCA -3,05%, BBRI -2,94%, BBNI -1,83% dan BMRI -1,77%. (IDX, tanamduit)
Harga Surat Utang Negara Tenor Acuan Turun Tipis Senin Kemarin
Senin (30/9), Harga SUN menunjukkan pergerakan mixed pada sesi perdagangan. Harga SUN 5 dan 10 tahun mengalami kenaikan yang ditandai dengan turunnya yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0101) sebesar 1 basis poin menjadi 6,14%, dan yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0100) turun sebesar 1 basis poin menjadi 6,43%.
Nilai transaksi SBN secara outright tercatat sebesar Rp18,7 triliun kemarin, lebih rendah dari hari Jumat (27/9) Rp21,9 triliun. Sementara itu, nilai transaksi obligasi korporasi secara outright tercatat sebesar Rp1,9 triliun. (BNI Sekuritas)
Harga Emas Dunia Turun Senin Kemarin
Harga emas turun lebih dari 1% dan diperdagangkan di kisaran USD2.630 per ons pada hari Senin (30/9). Penurunan harga emas terjadi karena reli kenaikan harga baru-baru ini terhenti. Investor mencerna pernyataan Fed Powell di National Association for Business Economics.
Powell mengatakan bahwa pemotongan suku bungasetengah poin (50 bps atau 0,50%) baru-baru ini tidak boleh dilihat sebagai indikasi tindakan agresifserupa di masa mendatang dan pemotongan lebih lanjut akan didasarkan pada data.
Dia juga menyebutkan bahwa ekonomi AS dalam kondisi solid. Emas berada di jalur untuk kenaikan kuartal terbesar sejak awal 2016 karena dorongan rekor tertinggi berulang setelah pemotongan suku bunga Fed sebesar 50 bps pada bulan September dan ketegangan di Timur Tengah serta stimulus moneter tambahan di China. (Trading Economics)
S&P 500 Ditutup pada Rekor Tertinggi setelah Pernyataan Chairman US Fed, Jerome Powell
Senin (30/9), saham AS berakhir di zona hijau pada pukul 4.00 WIB, setelah investor mendengar pernyataan Jerome Powell bahwa bahwa Fed tidak mengikuti jalur yang telah ditetapkan sebelumnya.
Pernyataan tersebut memberikan sinyal dua kali pemotongan suku bunga dua kali 0,25% masih dapat terjadi tahun ini jika ekonomi bergerak seperti yang diharapkan.
S&P 500 ditutup pada rekor tertinggidengan kenaikan 0,4% dan Nasdaq juga naik 0,4%, sementara Dow Jones ditutup sedikit lebih tinggi.
Para pelaku pasar bersiap untuk menerima data ekonomi utama yang akan dirilis minggu ini, termasuklaporan pekerjaan, JOLTS dan PMI manufaktur dan jasa ISM.
Peluang untuk pemotongan suku bunga50bps pada bulan November saat ini berada di angka 35%, jauh di bawah level di atas 50% pada minggusebelumnya. (Trading Economics)
Ulasan
-
Pelaku pasar memiliki keyakinan yang tinggi atas potensi penurunan suku bunga USD di sisa akhir tahun 2024 sebanyak 50 bps dan 100 bps di tahun 2025. BI Rate akan ikut menurunkan suku bunga karena inflasi yang rendah, pertumbuhan ekonomi yang baik, serta Rupiah kuat dan stabil terhadap US Dollar.
-
Penurunan suku bunga ini akan berdampak positif terhadap kinerja emiten saham, termasuk di Indonesia. Trend kenaikan IHSG diperkirakan akan terus naik meskipun dengan perjalanan volatile.
- Harga emas diperkirakan masih akan naik karena selain bunga USD yang akan turun juga karena ketidakpastian global dan ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan Eropa Timur yang meningkat.
Rekomendasi
- Untuk jangka pendek, investor disarankan untuk tetap berinvestasi di reksa dana pasar uang karena masih memberikan return lebih tinggi dari bunga deposito.
- Untuk jangka menengah dan panjang, pertimbangkan untuk mengakumulasi reksa dana saham dan indeks saham. Hal ini karena turunnya suku bunga US dan meningkatnya investor global mengalokasikan investasinya ke emerging countries, termasuk ke Indonesia, dan ini akan mendorong naiknya harga-harga saham di Bursa Efek Indonesia. Apalagi, saat US Fed masih akan meneruskan penurunan suku bunga di sisa tahun 2024 sebesar 50 bps, tahun 2025 sebesar 100 bps dan tahun 2026 sebesar 50 bps.
- Harga emas sudah berada di puncak tertinggi dan volatile. Dalam jangka menengah dan jangka panjang, harga emas diperkirakan masih akan naik karena beberapa bank sentral masih melakukan pembelian emas untuk diversifikasi risiko karena ketidakpastian global, baik dalam hal perekonomian maupun geopolitik yang masih memanas.
- Emas dapat dipertimbangkan untuk menjadi portfolio investasi untuk jangka menengah dan panjang.
- Tetaplah berinvestasi secara rutin untuk mencapai tujuan keuangan. Pilih produk reksa dana yang sesuai dengan profil risiko masing-masing.
- Emas dapat dipertimbangkan untuk investasi jangka panjang karena nilai emas selalu mengalahkan inflasi.
Yuk, investasi sekarang di tanamduit!
DISCLAIMER:
Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh PT Star Mercato Capitale (tanamduit), anak perusahaan PT Mercato Digital Asia, yang telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana dengan nomor KEP-13/PM.21/2017 serta menjadi mitra distribusi SBN dari DJPPR – Kementerian Keuangan Republik Indonesia dengan nomor S-363/pr/2018 dan dari SBSN dengan nomor PENG-2/PR.4/2018.
PT Mercato Digital Asia telah terdaftar pada Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) dengan nomor: 005445.01/DJAI.PSE/07/2022 dan bekerja sama dengan PT Cipta Optima Digital (emasin) untuk produk Koleksi Emas dan PT BPRS ATTAQWA (BPRS Attaqwa) dalam menyediakan produk Tabungan Emas 24 Karat produksi emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam).
Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy. Meskipun demikian, PT Star Mercato Capitale tidak dapat menjamin keakurasian dan kelengkapan data dan informasinya. Manajemen PT Star Mercato Capitale beserta karyawan dan afiliasinya menyangkal setiap dan semua tanggung jawab atas keakurasian, kelalaian, atau kerugian apapun dari penggunaan tulisan ini.