tanamduit menawarkan investasi AMAN dengan return atau imbal hasil lebih tinggi dari bunga deposito. Sebelum berinvestasi, kenali kondisi market dan strategi investasinya melalui penjelasan berikut.
Ringkasan Market Update:
- IHSG naik 3 hari beruntun hari Selasa (10/12) kemarin.
- Rupiah kembali tertekan.
- Harga Surat Utang Negara melanjutkan pelemahan.
- Yield US Treasury 10 Tahun melanjutkan kenaikan, membuat yield SUN ikut naik.
- Harga emas dunia menunjukkan tren naik.
- Harga emas di 2025 diprediksi masih akan naik.
Berikut adalah data-data indeks saham, nilai tukar mata uang, harga komoditas, dan yield obligasi per 10 Desember 2024.
IHSG Naik Lagi Hari Selasa (10/12) Kemarin
IHSG mengalami kenaikan 0,21% ke 7.453,29 hari Selasa kemarin, menjadi hari ke-3 kenaikan beruntun.
Nilai transaksi tercatat Rp15,6 triliun. Investor asing melakukan transaksi net buy tipis sebesar Rp84 miliar.
Tidak ada katalis positif yang menjadi alasan kenaikan IHSG. Namun, pada umumnya, di bulan Desember manajer investasi dan emiten berusaha mempercantik kinerja investasi dan/atau kinerja emiten. Hal ini dikenal dengan istilah “window dressing”.
Apalagi, secara umum harga-harga saham mengalami tekanan dalam 2 bulan terakhir.
Kenaikan IHSG ditopang oleh saham BREN +1,50%, BBNI +2,00% dan GOTO +2,56%. (CNBC Indonesia, tanamduit)
Harga Surat Utang Negara Melanjutkan Pelemahan
Harga SUN mengalami pelemahan pada sesi perdagangan Selasa (10/12) kemarin, ditandai dengan naiknya yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0101) sebesar 2 basis poin ke level 6,86%. Yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0100) juga naik 1 basis poin ke level 6,91%.
Nilai transaksi SUN secara outright traded tercatat sebesar Rp37,6 triliun kemarin, lebih tinggi dari hari sebelumnya Rp13,3 triliun.
Sementara itu, nilai transaksi obligasi korporasi secara outright tercatat sebesar Rp1,7 triliun.
Yield US Treasury 10 Tahun Melanjutkan Kenaikan
Harga US Treasury 10 Tahun mengalami penurunan, ditandai dengan naiknya yield ke level 4,2% pada hari Selasa (10/12) kemarin, menyusul kenaikan pada hari sebelumnya.
Hal ini terjadi karena investor menunggu data inflasi yang diperkirakan akan naik dari 2,9% di bulan Oktober, ke 3,0% di bulan November, serta data kenaikan pengangguran dari 4,1% ke 4,2%.
Kedua data ini melanjutkan kekhawatiran bahwa inflasi masih akan tinggi di tahun 2025.
Meskipun sinyalnya beragam, pasar memperkirakan terdapat probabilitas 86% bahwa Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin bulan Desember ini. (Trading Economics)
Harga Emas Dunia Naik Lagi Selasa Kemarin
Harga emas dunia melesat pada perdagangan Selasa (10/12) kemarin. Harga emas ditutup di USD2.693/troy ons, melonjak naik 1,24% dibandingkan hari sebelumnya.
Pada perdagangan awal pekan, harga emas juga naik lebih dari 1%. Alhasil, dalam sepekan terakhir, harga emas sudah membukukan kenaikan harga hampir 2%.
Kenaikan terjadi karena bank sentral China menambahkan emas ke cadangannya untuk pertama kalinya dalam tujuh bulan terakhir, sehingga memperkuat permintaan untuk logam mulia tersebut.
Selain itu, ketegangan geopolitik di Timur Tengah, khususnya ketidakstabilan di sekitar pemerintah Suriah, memberikan dukungan tambahan karena investor mencari aset safe haven. (Bloomberg Technoz, Trading Economics)
Harga Emas Diprediksi Masih Akan Naik Lagi di Tahun 2025
Beberapa bank besar global memprediksi bahwa harga emas masih akan naik di tahun 2025.
Macquarie (global bank Australia), Goldman Sachs Inc (investment bank AS) dan UBS AG (investment bank Swiss), memprediksi harga emas dapat mencapai USD3.000 per ons karena bank sentral China akan menambah portofolio emas dalam pengelolaan cadangan devisanya, setelah Donald Trump akan menerapkan tarif impor tinggi dari China.
Selain itu, penurunan suku bunga di berbagai negara membuat investor mencari alternatif investasi non-bunga, yaitu emas.
Alasan lainnya adalah situasi politik yang masih tegang di Timur Tengah dan Eropa Timur membuat daya tarik emas sebagai aset safe haven tetap kuat. (Bloomberg Technoz)
Ulasan
- US Fed mengisyaratkan adanya penurunan suku bunga untuk menekan bertambahnya pengangguran di AS, walaupun ekonomi AS masih kuat dan penurunan inflasi tidak seperti yang diharapkan.
- Harga saham di BEI masih akan tetap volatile. Butuh waktu agar harga saham kembali ke level tertinggi di atas 7.700. Demikian halnya dengan yield Surat Utang Negara.
- Harga emas diperkirakan akan volatile. Nilai emas “tarik-menarik”, antara masih akan tingginya suku bunga USD yang menahan kenaikan harga emas, dan situasi ketegangan politik yang masih tinggi di Rusia-Ukraina dan Israel-Hamas, serta Hizbullah-Iran.
Rekomendasi
- Untuk jangka pendek, investor disarankan untuk tetap berinvestasi di reksa dana pasar uang karena masih memberikan return lebih tinggi dari bunga deposito.
- Untuk jangka panjang, tetaplah berinvestasi di reksa dana berbasis saham secara rutin. Harga-harga saham dalam jangka panjang memberikan return yang lebih tinggi dibanding bunga deposito.
- Pengambilalihan kekuasaan di Syria & ketidakstabilan politik di Korea Selatan menambah ketidakpastian global. Ini membuat permintaan terhadap emas sebagai aset safe haven menjadi semakin layak untuk menjadi portofolio lindung nilai.
- Tetaplah berinvestasi secara rutin untuk mencapai tujuan. Pilih produk reksa dana yang sesuai dengan profil risiko masing-masing.
Yuk, investasi sekarang di tanamduit!
DISCLAIMER:
Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh PT Star Mercato Capitale (tanamduit), anak perusahaan PT Mercato Digital Asia, yang telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana dengan nomor KEP-13/PM.21/2017 serta menjadi mitra distribusi SBN dari DJPPR – Kementerian Keuangan Republik Indonesia dengan nomor S-363/pr/2018 dan dari SBSN dengan nomor PENG-2/PR.4/2018.
PT Mercato Digital Asia telah terdaftar pada Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) dengan nomor: 005445.01/DJAI.PSE/07/2022 dan bekerja sama dengan PT Cipta Optima Digital (emasin) untuk produk Koleksi Emas dan PT BPRS ATTAQWA (BPRS Attaqwa) dalam menyediakan produk Tabungan Emas 24 Karat produksi emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam).
Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy. Meskipun demikian, PT Star Mercato Capitale tidak dapat menjamin keakurasian dan kelengkapan data dan informasinya. Manajemen PT Star Mercato Capitale beserta karyawan dan afiliasinya menyangkal setiap dan semua tanggung jawab atas keakurasian, kelalaian, atau kerugian apapun dari penggunaan tulisan ini.