Beranda » belajar » Tanamduit Outlook » tanamduit Breakfast News: 12 Desember 2023

tanamduit Breakfast News: 12 Desember 2023

oleh | Des 12, 2023

Indeks Harga Saham Gabungan Turun 0,99% pada Hari Senin (11/12) Kemarin

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun 0,99% pada Senin (11/12) menuju level 7.088,79, dipicu oleh aksi profit taking investor terhadap beberapa saham berkapitalisasi besar yang mengalami kenaikan signifikan dalam sebulan terakhir.

Saham-saham ini adalah BBRI -1,40%, Barito Pacific -2,00%, United Tractors -2,13%, dan Barito Renewables Energy -5,59%.

Selain itu, saham GOTO juga turun signifikan, sebesar -20,37% setelah adanya berita bahwa Tiktok akan membeli saham Tokopedia sebanyak 75% kepemilikan. Hal ini akan menyebabkan laporan keuangan Tokopedia tidak lagi dikonsolidasikan ke GOTO. (Sumber: CNBC Indonesia)

market-update

Rupiah Melemah 1,04%

Rupiah melemah karena sentimen luar negeri, khususnya akibat data Nonfarm Payrolls di AS. Data Nonfarm Payrolls menunjukkan adanya peningkatan sekitar 199.000 pekerjaan yang mengindikasikan bahwa daya belanja masyarakat AS tetap kuat.

Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran akan tingginya inflasi di AS, yang berpotensi membuat tingkat bunga tetap tinggi dan mendorong investor untuk tetap berinvestasi di AS.

Akibatnya, nilai tukar USD menguat terhadap sejumlah mata uang negara berkembang, termasuk rupiah yang mengalami pelemahan cukup signifikan.

market-update

Dow Jones Ditutup Menguat pada Hari Senin (11/12) Kemarin

Dow Jones ditutup lebih tinggi 0,43%, atau naik 157 poin ke level 46,404.93 pada hari Senin (11/12) lalu. Hal ini memperpanjang kenaikan Dow Jones selama seminggu terakhir.

Kini, investor tengah menantikan minggu penting yang berisi peristiwa-peristiwa penggerak pasar. Beberapa di antaranya adalah pengumuman data inflasi terbaru untuk bulan November dan pertemuan dua hari The Federal Reserve yang dijadwalkan pada hari Selasa minggu ini.

Inflasi dan pertemuan the Fed menjadi sorotan, dimana Federal Open Market Committee (The Fed) diperkirakan akan mempertahankan suku bunga pada kisaran saat ini, yaitu sebesar 5,25%–5,50%.

Pertemuan ini akan diadakan setelah rilis data inflasi konsumen terbaru, yang diperkirakan akan menunjukkan perlambatan tekanan harga atau melambatnya inflasi yang sedang berlangsung.

Komentar dari Ketua Fed, Jerome Powell, juga akan dipertimbangkan sebagai kemungkinan untuk mendorong kembali ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga yang lebih cepat.

Setelah data ketenagakerjaan minggu lalu dan angka-angka terpisah yang menunjukkan kenaikan tahunan paling lambat dalam kenaikan harga pokok dalam dua tahun terakhir pada bulan Oktober, pasar kini memperhitungkan peluang hampir 50% penurunan suku bunga, atau sebanyak seperempat poin biaya pinjaman pada bulan Mei. (Sumber: Investing)

DXY Kembali Menguat

Indeks dolar (DXY) naik tipis menjadi 104,2 pada hari Senin (11/12). Angka ini berada pada level tertinggi dalam 3 minggu terakhir. Penyebabnya adalah investor tengah menunggu rilis ekonomi utama dan keputusan kebijakan akhir Federal Reserve untuk tahun ini.

The Fed kemungkinan akan menentang ekspektasi penurunan suku bunga karena pasar tenaga kerja menunjukkan ketahanan yang lebih besar dibandingkan perkiraan awal terhadap suku bunga tinggi, meskipun tekanan inflasi sudah berkurang dari puncaknya baru-baru ini.

Hampir 200 ribu lapangan kerja ditambahkan ke perekonomian AS pada bulan November, di atas ekspektasi pasar sebesar 180 ribu. Sementara itu, tingkat pengangguran secara tak terduga turun.

Investor juga menantikan data inflasi, penjualan ritel, dan aktivitas bisnis di AS untuk mengukur prospek perekonomian dengan lebih baik.

Dalam konteks ini, USD mengalami apresiasi tertinggi terhadap JPY karena investor mengurangi taruhan terhadap kenaikan suku bunga dari Bank of Japan, setelah pejabat BOJ menyatakan bahwa mereka tidak merasa terdorong untuk segera menerapkan pengetatan kebijakan, kecuali ada bukti substansial pertumbuhan upah yang mendukung inflasi yang berkelanjutan. (Sumber: Trading Economics)

Rekomendasi:

  • Tingkat bunga AS diperkirakan masih akan tinggi hingga pertengahan 2024. Meskipun yield obligasi US Treasury mengalami penurunan sejak awal November 2023, volatilitas masih terjadi. Hal serupa terjadi pada yield Surat Utang Negara RI yang masih volatile di kisaran 6,72—6,77. Situasi ini berpengaruh pada volatilitas reksa dana pendapatan tetap. Bagi investor dengan profil risiko konservatif, disarankan untuk tetap berinvestasi di reksa dana pasar uang. Bagi investor moderat, selain berinvestasi di reksa dana pasar uang, dapat mempertimbangkan reksa dana pendapatan tetap dengan durasi portofolio pendek, contohnya RD Sucorinvest Stable Fund dan Syailendra Pendapatan Tetap Premium. Sementara itu, investor agresif dapat mempertimbangkan reksa dana pendapatan tetap dengan pertimbangan bahwa pada pertengahan 2024, tingkat bunga AS mulai turun, yang dapat meningkatkan harga obligasi, meskipun volatilitas harga obligasi mungkin terjadi dalam jangka pendek.
  • Window Dressing atau upaya mempercantik laporan keuangan di akhir tahun 2023, yaitu naiknya harga-harga saham di bulan Desember, masih tetap terbuka dengan pertimbangan bahwa harga-harga saham masih relatif murah, nilai rupiah stabil, inflasi masih berada dalam target Bank Indonesia, dan nilai transaksi perdagangan di Bursa Efek Indonesia telah stabil di atas Rp10 triliun per hari sejak 24 November yang lalu, memberikan sinyal sentimen positif. Oleh karena itu, sekarang adalah saat yang tepat untuk menambah alokasi investasi di reksa dana saham, reksa dana indeks saham, serta reksa dana campuran.

Yuk, investasi sekarang di tanamduit!

DISCLAIMER:

Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh PT Star Mercato Capitale (tanamduit), yang memperoleh izin dari dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana.

Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy. Meskipun demikian, PT Star Mercato Capitale tidak dapat menjamin keakurasian dan kelengkapan data dan informasinya. Manajemen PT Star Mercato Capitale beserta karyawan dan afiliasinya menyangkal setiap dan semua tanggung jawab atas keakurasian tulisan ini atau kelalaian dari atau kerugian apapun yang diakibatkan dari penggunaan tulisan ini.

Pendapat yang diungkapkan dalam tulisan ini adalah pandangan kami saat ini dan dapat berubah setiap saat tanpa pemberitahuan. Pembaca tulisan ini diwajibkan membaca prospektus dan memahami produk yang akan dibeli atau dijual sebelum melakukan transaksi pembelian dan/atau penjualan. Kinerja masa lalu tidak menjamin kinerja yang akan datang.

 

tanamduit Team

tanamduit Team

tanamduit adalah aplikasi investasi dengan beragam produk seperti reksa dana, SBN, emas dan asuransi. tanamduit telah berizin dan diawasi oleh OJK.

banner-download-mobile