tanamduit menawarkan investasi AMAN dengan return atau imbal hasil lebih tinggi dari bunga deposito.
Berikut adalah data-data indeks saham, nilai tukar mata uang, harga komoditas, dan yield obligasi per 12 Agustus 2024:
Aliran Modal Asing Minggu ke-2 Agustus 2024, Net Buy di Saham
Berdasarkan website Bank Indonesia, terdapat informasi aloran modal asing sebagai berikut:
- Berdasarkan data transaksi 5 – 8 Agustus 2024, nonresiden (investor asing) tercatat beli neto Rp1,62 triliun:
- beli neto Rp2,24 triliun di pasar SBN,
- beli neto Rp0,65 triliun di Saham
- jual neto Rp1,28 triliun di SRBI.
- Selama tahun 2024, berdasarkan data setelmen s.d. 8 Agustus 2024, nonresiden tercatat:
- jual neto Rp21,75 triliun di pasar SBN,
- beli neto Rp174,51 triliun di SRBI dan
- beli neto Rp0,66 triliun di pasar saham.
IHSG Naik Hari Jumat (9/8)
IHSG kembali ditutup naik pada hari Jumat (9/8) sebesar 61,88 poin atau 0,86% ke 7.257 dengan nilai transaksi sekitar Rp7,92 triliun. Investor asing tercatat melakukan net buy sekitar Rp450,63 miliar.
Kenaikan IHSG karena sentimen positif atas berita pengangguran di Amerika Serikat yang lebih rendah dari perkiraan sehingga meredakan kekhawatiran terjadinya resesi AS. (CNBC Indonesia)
Yield Surat Utang Negara 10 Tahun Masih Turun (Harga Naik)
Harga SUN menunjukkan pergerakan yang bervariatif pada sesi perdagangan Jumat (9/8). Yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0101) tidak berubah di level 6,59%, dan yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0100) turun sebesar 2 basis poin menjadi 6,75%.
Nilai transaksi SBN secara outright traded tercatat sebesar Rp16,9 triliun di hari Jumat (9/8), lebih rendah dari nilai transaksi di hari sebelumnya Rp20,9 triliun. Sementara itu, nilai transaksi obligasi korporasi secara outright tercatat sebesar Rp1,3 triliun.
Presiden dan Wakil Presiden Terpilih RI Targetkan Kapitalisasi Pasar Rp22 Ribu Triliun
Pemerintahan baru presiden-wakil presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming menargetkan kapitalisasi pasar modal mencapai hingga Rp22.000 triliun pada 2027, atau 70% dari Produk Domestik Bruto.
Hal tersebut menjadi salah satu visi pengembangan pasar saham pemerintahan Prabowo-Gibran yang disampaikan di Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) beberapa waktu yang lalu.
Target market cap Prabowo-Gibran ini lebih tinggi dari target dalam peta jalan atau roadmap Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menargetkan market cap pada tahun 2027 berada di atas Rp15.000 triliun atau sebesar 70% dari produk domestik bruto (PDB) versi IMF. (Bisnis)
Yield US Treasury 10 Tahun Turun
Imbal hasil atau yield obligasi US Treasury 10 tahun turun ke 3,95% pada hari Jumat (9/8). Yield obligasi US diprediksi akan naik lagi di minggu yang akan datang karena data pasar tenaga kerja AS yang lebih baik dari perkiraan.
Data tersebut dapat meredakan kekhawatiran akan resesi, yang mendorong pasar untuk kembali beralih ke aset yang lebih berisiko. (Trading Economics)
Harga Emas Logam Mulia Masih Naik Hari Jumat Yang Lalu
Emas naik ke USD2.430 per ons pada hari Jumat (9/8) melanjutkan kenaikan di hari sebelumnya. Emas terus diuntungkan oleh risiko geopolitik yang masih ada dan ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve.
Daya tarik logam sebagai aset safe haven diperkuat oleh meningkatnya ketegangan geopolitik, pelaku pasar mengantisipasi serangan balasan oleh Iran terhadap Israel dan setelah serangan langka Ukraina terhadap Rusia.
Selain itu, ekspektasi penurunan suku bunga Fed pada bulan September tetap utuh. Meskipun investor sekarang telah meredam prediksi, pelaku pasar terbagi atas golongan yang memprediksi adanya pengurangan 50 bps atau pemotongan 25 bps yang lebih sederhana. (Trading Economics)
Ulasan
- Data pengangguran di AS yang dirilis hari Kamis kemarin yang di bawah ekspektasi pasar telah menurunkan kekhawatiran investor akan terjadinya resesi di AS.
- Pasar optimis bahwa suku bunga USD akan diturunkan pada bulan September mendatang. Namun volatilitas pasar saham masih akan tetap berlanjut karena penurunan kinerja emiten, tetapi yield obligasi terus menurun atau harga obligasi terus meningkat.
- Pasar saham Indonesia masih akan volatile di Q3-2024 tetapi sejatinya tidak setinggi volatilitas bursa efek utama dunia karena kinerja emiten yang masih baik, perbankan akan semakin membaik karena harapan suku bunga BI akan ikut turun setelah turunnya suku bunga USD.
- Harga obligasi Surat Utang Negara dan korporasi menunjukkan kenaikan, ini tercermin di indeks obligasi Indobex (ICBI) yang terus sejak 3 minggu terakhir.
- Penurunan suku bunga USD akan diikuti oleh penurunan suku bunga Rupiah BI Rate oleh Bank Indonesia karena inflasi yang sesuai dengan ekspektasi, 2,50%.
- Laporan Keuangan emiten-emiten Indonesia di Q2-2024 menunjukkan hasil yang baik, termasuk perbankan yang sempat turun cukup dalam di bulan Juni yang lalu.
- Harga emas diperkirakan masih akan naik karena selain akan turunnya suku bunga USD juga karena ketidakpastian global dan ketegangan geopolitik di Timur Tengah yang meningkat.
Rekomendasi
- Untuk jangka pendek, investor disarankan untuk tetap berinvestasi di reksa dana pasar uang karena masih memberikan return lebih tinggi dari bunga deposito.
- Untuk jangka menengah dan panjang, pertimbangkan untuk mengakumulasi reksa dana saham dan indeks saham. Hal ini karena menguatnya kemungkinan turunnya suku bunga US di bulan September mendatang dan mendorong investor global untuk mengalokasikan investasinya ke emerging countries, termasuk ke Indonesia, dan ini akan mendorong naiknya harga-harga saham di Bursa Efek Indonesia.
- Harga emas masih volatile. Dalam jangka menengah dan jangka panjang, harga emas diperkirakan masih akan naik karena beberapa bank sentral masih melakukan pembelian emas untuk diversifikasi risiko karena ketidakpastian global, baik dalam hal perekonomian maupun geopolitik yang masih memanas.
- Emas dapat dipertimbangkan untuk menjadi portfolio investasi untuk jangka menengah dan panjang.
- Tetaplah berinvestasi secara rutin untuk mencapai tujuan keuangan. Pilih produk reksa dana yang sesuai dengan profil risiko masing-masing.
- Emas dapat dipertimbangkan untuk investasi jangka panjang karena nilai emas selalu mengalahkan inflasi.
Yuk, investasi sekarang di tanamduit!
DISCLAIMER:
Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh PT Star Mercato Capitale (tanamduit), anak perusahaan PT Mercato Digital Asia, yang telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana dengan nomor KEP-13/PM.21/2017 serta menjadi mitra distribusi SBN dari DJPPR – Kementerian Keuangan Republik Indonesia dengan nomor S-363/pr/2018 dan dari SBSN dengan nomor PENG-2/PR.4/2018.
PT Mercato Digital Asia telah terdaftar pada Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) dengan nomor: 005445.01/DJAI.PSE/07/2022 dan bekerja sama dengan PT Cipta Optima Digital (emasin) untuk produk Koleksi Emas dan PT BPRS ATTAQWA (BPRS Attaqwa) dalam menyediakan produk Tabungan Emas 24 Karat produksi emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam).
Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy. Meskipun demikian, PT Star Mercato Capitale tidak dapat menjamin keakurasian dan kelengkapan data dan informasinya. Manajemen PT Star Mercato Capitale beserta karyawan dan afiliasinya menyangkal setiap dan semua tanggung jawab atas keakurasian, kelalaian, atau kerugian apapun dari penggunaan tulisan ini.