Beranda » belajar » Tanamduit Outlook » tanamduit Breakfast News: 13 September 2024

tanamduit Breakfast News: 13 September 2024

oleh | Sep 13, 2024

tanamduit menawarkan investasi AMAN dengan return atau imbal hasil lebih tinggi dari bunga deposito. Masa penawaran SBN Syariah seri Sukuk Ritel SR021 dibuka tanggal 23 Agustus – 18 September 2024 dengan kupon 6,35% (SR021-T3) dan 6,45% (SR021-T5) per tahun.

Berikut adalah data-data indeks saham, nilai tukar mata uang, harga komoditas, dan yield obligasi per 12 September 2024:

Market update 13 September 2024

Harga Emas Capai Rekor Baru Terkait Prospek Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Harga emas melonjak lebih dari 1,5% ke rekor USD2.554 per ons pada hari Kamis (12/9), didorong oleh tingginya ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve di tengah tanda-tanda perlambatanekonomi AS.

Departemen Tenaga Kerja AS mengungkapkan bahwa klaim pengangguran awal (initial jobless claims) naik 2.000 menjadi 230.000 karena faktor musiman.

Sementara itu, harga produsen (Producer Price Index) bulan Agustus di AS meningkat sedikit lebih tinggi dari yang diantisipasi, karenameningkatnya biaya layanan, meskipun tren keseluruhan menunjukkan penurunan inflasi.

Menurut alatCME FedWatch, pasar sekarang melihat kemungkinan 71% pemangkasan suku bunga 25 basis poin dan 29% kemungkinan pemangkasan 50 basis poin pada pertemuan The Fed pada tanggal 17-18 September mendatang.

Penurunan suku bunga cenderung menguntungkan emas dengan menurunkan cost of fund dari dana yang disediakan untuk memegang emas sebagai aset yang tidak memberikan imbal hasil sepertideposito dan obligasi yang memberikan bunga atau interest. (Trading Economics)

IHSG Lagi-Lagi Mencetak Rekor Tertinggi Baru Sepanjang Sejarah, Dana Investor Asing Masih Mengalir Masuk

Kamis (12/9), IHSG mencetak rekor tertinggi baru untuk kesekian kalinya dengan kenaikan 37,20 poin atau +0,48% ke 7.798,15 setelah sempat mencapai level tertinggi di 7.833,27 di tengah sesi perdagangan.

Nilai transaksi tercatat Rp14,61 triliun. Investor asing melakukan transaksi net buy atau lebih banyak beli dibanding jual senilai Rp1,52 triliun sehingga sejak awal tahun 2024 transaksi net buy mencapai Rp33,45 triliun.

Beberapa saham komoditas menyumbang kenaikan IHSG antara lain ADRO +9,38%, INDY +4,20%, ANTM +2,26%, selain itu saham teknologi GOTO +7,14%, DCII +20,00% dan saham bank BRIS +4,73%.

Kenaikan IHSG masih berkaitan dengan sentimen positifatas keyakinan investor global akan turunnya suku bunga USD setidaknya 25 bps atau 0,25% di bulanSeptember 2024 ini setelah data inflasi terakhir di AS bulan Agustus 2,5% turun dari 2,9% di bulan sebelumnya. (IDX)

Harga Surat Utang Negara Melemah Kamis Kemarin

Harga SUN mengalami pelemahan pada sesi perdagangan Kamis (12/9), ditandai dengan naiknya yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0101) sebesar 4 basis point ke level 6,49%, dan yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0100) yang tidak bergerak di level 6,58%.

Selain itu, indeks obligasi pemerintah, IndobexGovernment, di hari Kamis (12/9) tidak mengalami pergerakan yang berarti.

Nilai transaksi SUN secara outright tercatat sebesar Rp18,9 triliun kemarin, lebih rendah dari harisebelumnya Rp26,3 triliun. Sementara itu, nilai transaksi obligasi korporasi secara outright tercatatsebesar Rp1,1 triliun.

European Central Bank (ECB) memangkas suku bunga deposit facility mereka sebesar 25bp menjadi3,5%. ECB menilai dengan outlook inflasi saat ini, dinamika faktor yang mendasari inflasi, dan kemampuan transmisi kebijakan moneter, sudah layak untuk memoderasi tingkat restriksi kebijakanmoneter.

Indikator global menunjukkan sentimen yang cenderung mixed untuk pasar obligasi. Yield curve US Treasury (UST) 5-tahun meningkat sebesar 2bp menjadi 3,47%, dan yield curve UST 10-tahun meningkatsebesar 2bp menjadi 3,68%.

Di sisi lain, Credit Default Swap (CDS) 5-tahun Indonesia turun sebesar 2bp menjadi 71bp. (BNI Sekuritas)

Rupiah dan Mata Uang Asia Lainnya Melemah Hari Kamis Kemarin

Mata uang rupiah ditutup melemah ke posisi Rp15.439 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdaganganhari Kamis (12/9). Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup pada perdagangan dengan turun 0,24% atau 37 poin ke posisi Rp15.439 per dolar AS.

Pada saat yang sama, indeks dolar terpantau menguat0,15% ke posisi 101,807. Sejumlah mata uang kawasan Asia lainnya bergerak melemah terhadap dolarAS, yaitu Yen Jepang, Dolar Taiwan, Baht Thailand, Ringgit Malaysia, Peso Filipina Won Korea, Yuan China, Dolar Singapura, Rupee India dan Dolar Hong Kong.

Pelemahan Rupiah dan mata uang Asia lainnya adalah karena data terakhir menunjukkan bahwapelemahan ekonomi AS tidak sebesar yang diperkirakan sehingga ekspektasi penurunan suku bungasebesar 50 basis poin di bulan September ini turun drastis.

Prospek pemotongan suku bunga yang lebihkecil menjadi pertanda buruk bagi mata uang yang melawan dolar AS, mengingat skenario seperti itumenandakan kondisi moneter AS yang lebih ketat untuk waktu yang lebih lama. (Bisnis)

Ulasan

    • Data PCE AS di bulan Juli lebih tinggi dari bulan sebelumnya tetapi pelaku pasar tetap yakin bahwa US Fed akan menurunkan suku bunga USD di bulan September mendatang, bahkan sebagian pelaku pasar yakin bahwa suku bunga akan turun 50 bps. Keyakinan ini didukung oleh pernyataan pejabat US Fed bahwa menahan suku bunga yang tinggi dapat menekan pertumbuhan ekonomi AS.
    • Penurunan suku bunga USD akan diikuti oleh penurunan suku bunga Rupiah BI Rate oleh Bank Indonesia karena inflasi yang sesuai dengan ekspektasi, 2,50%.
    • Derasnya dana investasi asing ke SUN, saham dan SRBI adalah gambaran tingkat kepercayaan yang tinggi investor asing akan potensi return yang akan mereka peroleh.
    • Harga emas diperkirakan masih akan naik karena selain bunga USD yang akan turun juga karena ketidakpastian global dan ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan Eropa Timur yang meningkat.

    Rekomendasi

    • Untuk jangka pendek, investor disarankan untuk tetap berinvestasi di reksa dana pasar uang karena masih memberikan return lebih tinggi dari bunga deposito.
    • Untuk jangka menengah dan panjang,  pertimbangkan untuk mengakumulasi reksa dana saham dan indeks saham. Hal ini karena menguatnya kemungkinan turunnya suku bunga US di bulan September mendatang dan mendorong investor global untuk mengalokasikan investasinya ke emerging countries, termasuk ke Indonesia, dan ini akan mendorong naiknya harga-harga saham di Bursa Efek Indonesia.
    • Harga emas masih volatile. Dalam jangka menengah dan jangka panjang, harga emas diperkirakan masih akan naik karena beberapa bank sentral masih melakukan pembelian emas untuk diversifikasi risiko karena ketidakpastian global, baik dalam hal perekonomian maupun geopolitik yang masih memanas.
    • Emas dapat dipertimbangkan untuk menjadi portfolio investasi untuk jangka menengah dan panjang.
    • Tetaplah berinvestasi secara rutin untuk mencapai tujuan keuangan. Pilih produk reksa dana yang sesuai dengan profil risiko masing-masing.
    • Emas dapat dipertimbangkan untuk investasi jangka panjang karena nilai emas selalu mengalahkan inflasi.

    Yuk, investasi sekarang di tanamduit!

    DISCLAIMER:

    Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh PT Star Mercato Capitale (tanamduit), anak perusahaan PT Mercato Digital Asia, yang telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana dengan nomor KEP-13/PM.21/2017 serta menjadi mitra distribusi SBN dari DJPPR – Kementerian Keuangan Republik Indonesia dengan nomor S-363/pr/2018 dan dari SBSN dengan nomor PENG-2/PR.4/2018.

    PT Mercato Digital Asia telah terdaftar pada Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) dengan nomor: 005445.01/DJAI.PSE/07/2022 dan bekerja sama dengan PT Cipta Optima Digital (emasin) untuk produk Koleksi Emas dan PT BPRS ATTAQWA (BPRS Attaqwa) dalam menyediakan produk Tabungan Emas 24 Karat produksi emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam).

    Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy. Meskipun demikian, PT Star Mercato Capitale tidak dapat menjamin keakurasian dan kelengkapan data dan informasinya. Manajemen PT Star Mercato Capitale beserta karyawan dan afiliasinya menyangkal setiap dan semua tanggung jawab atas keakurasian, kelalaian, atau kerugian apapun dari penggunaan tulisan ini.

    tanamduit Team

    tanamduit adalah aplikasi penyedia beragam produk investasi reksa dana, emas, Surat Berharga Negara (SBN), dan asuransi yang telah berizin dan diawasi oleh OJK.

    banner-download-mobile