tanamduit menawarkan investasi TERAMAN dengan return atau imbal hasil lebih tinggi dari bunga deposito. Investasi di SBN seri ST012, investasi syariah yang 100% AMAN dijamin negara!
Masa penawaran ST012 berlangsung pada 26 April-29 Mei 2024. Berikut adalah tingkat kuponnya:
- ST012-T2 tenor 2 tahun kupon 6,40% per tahun
- ST012-T4 tenor 4 tahun kupon 6,55% per tahun
Imbal hasil (kupon) ST012 floating with floor, berpotensi NAIK saat suku bunga BI naik, tapi tidak akan turun saat suku bunga BI turun! Beli ST012 di aplikasi tanamduit, bonus saldo reksadana!
Berikut adalah data-data indeks saham, nilai tukar mata uang, harga komoditas, dan yield obligasi per 13 Mei 2024:
IHSG Menguat Tipis Pada Perdagangan Senin (13/5)
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat tipis 0,15% ke posisi 7.099,26 pada perdagangan Senin (13/5/2024).
Nilai transaksi tercatat sekitar Rp14 triliun dengan melibatkan 21 miliar lembar saham yang diperdagangkan sebanyak 1 juta kali. Sektor teknologi menjadi penopang terbesar IHSG yang mencapai 1,8%.
Tipisnya kenaikan IHSG terjadi karena pelaku pasar sedang menanti rilis data ekonomi yang cukup penting secara global maupun di dalam negeri pada pekan ini.
Hari Senin (13/5) kemarin, Bank Indonesia merilis data indeks keyakinan konsumen (IKK) periode April 2024. Data ini mengindikasikan bahwa keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
IKK April 2024 tercatat sebesar 127,7, lebih tinggi dibandingkan 123,8 pada bulan sebelumnya. Kenaikan IKK ini dipicu oleh Ramadan dan Hari Raya Idulfitri. (CNBC Indonesia)
Harga Surat Utang Negara (SUN) Ditutup Melemah Pada Perdagangan Hari Senin (13/5) Kemarin.
Berdasarkan data dari PHEI, yield SUN Benchmark 5-tahun naik sebesar 3 basis poin dari hari sebelumnya menjadi 6,94%. Sementara itu, yield SUN Benchmark 10-tahun naik sebesar 3 basis poin menjadi 6,97%.
Data Bloomberg menunjukkan level yield curve SUN 10-tahun (GIDN10YR) naik sebesar 2 basis poin menjadi 6,99%.
Volume transaksi SBN secara outright tercatat sebesar IDR13,0 triliun kemarin (13/5). Jumlah ini lebih tinggi dari volume transaksi di hari Rabu pekan lalu (8/5) yang tercatat sebesar IDR9,8 triliun. (BNI Sekuritas)
Menunggu Rilis Data Ekonomi AS Bulan April
Pelaku pasar juga menanti rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) periode April, yang dapat merubah pandangan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) terkait kebijakan suku bunga acuan kedepannya.
Konsensus pasar di Trading Economics memperkirakan bahwa Producer Purchasing Index (PPI) AS pada bulan April cenderung naik menjadi 2,2% secara tahunan (YoY) dan cenderung stabil di 0,2% secara bulanan (Month-to-Month/MtM).
Sementara itu, untuk Consumer Pricing Index (CPI), pasar memperkirakan CPI AS akan sedikit mendingin menjadi 3,4% (YoY) dan 0,3% (MtM) pada April 2024.
Adapun, CPI inti juga diprediksi sedikit melandai menjadi 3,7% (YoY). Apabila inflasi AS melandai, optimisme pemangkasan suku bunga akan semakin meningkat. Demikian juga sebaliknya.
Ulasan
- Meskipun tingkat bunga rupiah naik 0,25% untuk mempertahankan stabilitas nilai tukar, Bank Indonesia tetap menggunakan cadangan devisa untuk operasi pasar dan pembayaran utang luar negeri. Akibatnya, cadangan devisa Indonesia turun lebih dari USD4 miliar selama bulan April.
- Suku bunga US yang belum menampakkan tanda-tanda penurunan membuat ekonomi global dalam tekanan. Alhasil, investor global lebih memilih untuk menempatkan dananya dalam mata uang USD di Amerika Serikat.
- Imbal hasil (yield) US Treasury masih akan tinggi sampai dengan akhir tahun ini, demikian halnya dengan yield Surat Utang Negara RI.
- Pasar obligasi dan saham Indonesia masih akan volatile hingga akhir tahun 2024.
- Sampai akhir tahun 2024, pasar obligasi dan saham Rupiah masih akan volatile.
Rekomendasi:
- Untuk jangka pendek, investor disarankan untuk overweight/memperbanyak investasi di reksa dana pasar uang.
- Tetaplah berinvestasi secara rutin untuk mencapai tujuan keuangan. Pilih produk reksa dana yang sesuai dengan profil risiko masing-masing.
- Pertimbangkan untuk mulai mengakumulasi reksa dana saham dan indeks saham untuk jangka panjang, karena harga-harga saham saat ini dalam kategori murah.
- Emas dapat dipertimbangkan untuk investasi jangka panjang karena nilai emas selalu mengalahkan inflasi.
Yuk, investasi sekarang di tanamduit!
DISCLAIMER:
Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh PT Star Mercato Capitale (tanamduit), yang memperoleh izin dari dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana.
Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas, baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy. Namun, PT Star Mercato Capitale tidak dapat menjamin keakurasian dan kelengkapan data dan informasinya. Manajemen PT Star Mercato Capitale beserta karyawan dan afiliasinya menyangkal setiap dan semua tanggung jawab atas keakurasian tulisan ini atau kelalaian dari atau kerugian apapun yang diakibatkan dari penggunaan tulisan ini. Pendapat yang diungkapkan dalam tulisan ini adalah pandangan kami saat ini dan dapat berubah setiap saat tanpa pemberitahuan. Pembaca tulisan ini diwajibkan membaca prospektus dan memahami produk yang akan dibeli atau dijual sebelum melakukan transaksi pembelian dan/atau penjualan. Kinerja masa lalu tidak menjamin kinerja yang akan datang.