fb-logo
Beranda » belajar » Tanamduit Outlook » tanamduit Breakfast News: 14 November 2024

tanamduit Breakfast News: 14 November 2024

oleh | Nov 14, 2024

tanamduit menawarkan investasi AMAN dengan return atau imbal hasil lebih tinggi dari bunga deposito. Sebelum berinvestasi, kenali kondisi market dan strategi investasinya melalui penjelasan berikut.

Ringkasan Market Update:

  • Baru saja naik di hari Selasa, IHSG kembali turun di hari Rabu kemarin.
  • Harga SUN melanjutkan pelemahan di hari Rabu kemarin.
  • Harga emas anjlok Rabu kemarin setelah rilis data inflasi AS yang mengecewakan.
  • US Dollar Index dan yield US Treasury 10 tahun naik setelah rilis data inflasi AS.
SBN ST013, Sumber Passive Income Syariah Terbaik!
  • Surat Berharga Negara (SBN) Syariah seri ST013 sudah bisa dibeli di tanamduit. Imbal hasil 6,40%/tahun untuk tenor 2 tahun (ST013-T2) dan 6,50%/tahun untuk tenor 4 tahun (ST013-T4).
  • Kupon ST013 dibayar setiap bulan di tanggal 10, modal dikembalikan saat jatuh tempo.
  • Telah dinyatakan sesuai syariah oleh DSN-MUI, bebas riba.
  • Masa penawaran ST013: 8 November–4 Desember 2024. Investasi ST013 di tanamduit, bonus total jutaan reksadana!

Berikut adalah data-data indeks saham, nilai tukar mata uang, harga komoditas, dan yield obligasi per 13 November 2024:

market update 14 november

 

Baru Saja Naik di Hari Selasa, IHSG Kembali Turun Rabu Kemarin

Setelah sempat menguat 0,76%, IHSG kembali melemah 13,31 poin atau -0,18% ke 7.308,67 dengan nilai transaksi Rp11,59 triliun. Investor asing masih meneruskan penjualan bersih atau net sell sekitar Rp693 miliar dan memindahkan investasinya ke bursa yang lebih menarik.

Sebagai gambaran, per 12 November yang lalu, indeks Dow Jones dan Nasdaq menguat masing-masing sekitar 5% dan 6%, sedangkan IHSG melemah 2,1%.

Berita yang dirilis oleh Bank Indonesia yang melaporkan tentang penjualan eceran yang tercermin di Indeks Penjualan Riil (IPR) tahunan (yoy) per September 2024 tumbuh hanya 4,8%, lebih rendah dibanding bulan Agustus  yang tumbuh 5,8% yoy. Sedangkan pada prakiraan Oktober 2024 tampak melandai menjadi 1% yoy.

Di lain sisi, perhatian pasar Rabu kemarin tertuju pada data inflasi AS yang akan dirilis Rabu malam waktu Indonesia. Data ini berpotensi menggerakkan pasar global, dimana ekspektasi pasar inflasi inti akan berada di angka 3,3% dan inflasi tahunan di 2,4%. 

Jika inflasi ternyata lebih tinggi dari proyeksi ini, kemungkinan besar The Fed mulai mempertimbangkan untuk menahan suku bunga lebih lanjut di bulan Desember mendatang (Ini akan menahan kenaikan IHSG). (CNBC Indonesia)

Harga Surat Utang Negara Melanjutkan Pelemahan

Harga Surat Utang Negara (SUN) melanjutkan pelemahan pada hari Rabu kemarin. Pelemahan ini ditandai dengan naiknya yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0101) sebesar 8 basis poin menjadi 6,66%, dan yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0100) sebesar 7 basis poin ke level 6,90%.

Indeks obligasi negara Indobex Government juga tercatat mengalami penurunan -0,27% di Rabu kemarin. Nilai transaksi SBN secara outright tercatat sebesar Rp18,6 triliun, lebih rendah dari hari sebelumnya sebesar Rp32,6 triliun. (BNI Sekuritas, PHEI)

Harga Emas Dunia Anjlok Rabu Kemarin

Setelah mengalami penurunan tajam karena terpilihnya Donald Trump yang dinilai akan memicu inflasi dalam masa kepemimpinannya dan membuat mata uang USD menguat signifikan sehingga mengalahkan daya tarik emas, harga emas melanjutkan penurunan pada Rabu (13/11).

Penurunan ini terjadi setelah rilis data inflasi tahunan Oktober yang kembali naik menjadi 2,6%, lebih tinggi dibanding data inflasi September sebesar 2,4%. Angka ini juga berada di atas ekspektasi pasar, yaitu sebesar 2,4%.

Angka inflasi menurunkan ekspektasi pasar terhadap kelanjutan diturunkannya suku bunga USD di bulan Desember mendatang dan membuat biaya memegang emas menjadi lebih mahal jika suku bunga masih tinggi. 

Lebih lanjut, harga emas dunia di pasar spot ditutup di USD2.572,55/troy ons Rabu (13/11) kemarin, anjlok 1,01% dibandingkan hari sebelumnya. Harga emas spot menjadi yang terendah sejak 18 September atau hampir 2 bulan terakhir.

Dalam sepekan terakhir, harga emas anjlok 3,43% secara point-to-point. Sementara itu, selama sebulan ke belakang, harga emas minus 2,9%,

Meskipun demikian, harga emas sepanjang 2024 mencatat kenaikan hampir 25% dan menjadi komoditas yang paling menguntungkan. (Bloomberg Technoz)

US Dollar Index dan Yield US Treasury 10 Tahun Naik Setelah Rilis Data Inflasi AS Bulan Oktober

Rilis data inflasi AS bulan Oktober pada Rabu (13/11) kemarin waktu AS, atau Rabu malam WIB, membuat mata uang US Dollar menguat dan yield US Treasury 10 tahun naik (harga yield turun).

Data inflasi tahunan Oktober sebesar 2,6%, menunjukkan kenaikan dibanding September sebesar 2,4% dan di atas ekspektasi pasar sebesar 2,4%. 

US Dollar Index naik ke 106,4, dan menjadi angka tertinggi sejak Oktober 2023 yang lalu. Sementara itu, yield US Treasury naik di atas 4,45% sejak Juli yang lalu. (Trading Economics)

Ulasan

  • Rilis data inflasi AS bulan Oktober 2024 yang 2,6%, lebih tinggi dari bulan September 2,4% dan di atas ekspektasi pasar, membuat turunnya harapan kelanjutan penurunan suku bunga USD oleh US Fed di bulan Desember mendatang. Ditambah lagi, dengan kepemimpinan Donald Trump yang akan menerapkan kebijakan yang inflationary, maka penurunan suku bunga USD akan menjadi terhambat. Hal ini selanjutnya akan berdampak secara global, termasuk terhadap Indonesia.
  • Harga saham di BEI masih akan tetap volatile. Butuh waktu agar harga saham kembali ke level tertinggi di atas 7.700. Demikian halnya dengan yield Surat Utang Negara.
  • Kenaikan harga emas akan tertahan, bahkan berpotensi mengalami penurunan jika suku bunga USD tidak diturunkan oleh US Fed di bulan Desember mendatang.

Rekomendasi

  • Untuk jangka pendek, investor disarankan untuk tetap berinvestasi di reksa dana pasar uang karena masih memberikan return lebih tinggi dari bunga deposito.
  • Untuk jangka panjang, tetaplah berinvestasi di reksa dana berbasis saham secara rutin. Harga-harga saham dalam jangka panjang memberikan return yang lebih tinggi dibanding bunga deposito.
  • Walaupun sudah berada pada harga tertinggi yang baru, harga emas dalam jangka menengah–panjang diperkirakan masih akan naik. Pasalnya, beberapa bank sentral masih melakukan pembelian emas untuk diversifikasi risiko akibat ketidakpastian global, baik dalam hal perekonomian maupun geopolitik. Emas dapat dipertimbangkan untuk menjadi aset safe haven jangka menengah–panjang.
  • Tetaplah berinvestasi secara rutin untuk mencapai tujuan. Pilih produk reksa dana yang sesuai dengan profil risiko masing-masing.

Yuk, investasi sekarang di tanamduit!

DISCLAIMER:

Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh PT Star Mercato Capitale (tanamduit), anak perusahaan PT Mercato Digital Asia, yang telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana dengan nomor KEP-13/PM.21/2017 serta menjadi mitra distribusi SBN dari DJPPR – Kementerian Keuangan Republik Indonesia dengan nomor S-363/pr/2018 dan dari SBSN dengan nomor PENG-2/PR.4/2018.

PT Mercato Digital Asia telah terdaftar pada Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) dengan nomor: 005445.01/DJAI.PSE/07/2022 dan bekerja sama dengan PT Cipta Optima Digital (emasin) untuk produk Koleksi Emas dan PT BPRS ATTAQWA (BPRS Attaqwa) dalam menyediakan produk Tabungan Emas 24 Karat produksi emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam).

Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy. Meskipun demikian, PT Star Mercato Capitale tidak dapat menjamin keakurasian dan kelengkapan data dan informasinya. Manajemen PT Star Mercato Capitale beserta karyawan dan afiliasinya menyangkal setiap dan semua tanggung jawab atas keakurasian, kelalaian, atau kerugian apapun dari penggunaan tulisan ini.

tanamduit Team

tanamduit adalah aplikasi investasi reksa dana, emas, Surat Berharga Negara (SBN), dan asuransi yang telah berizin dan diawasi oleh OJK.

banner-download-mobile