fb-logo
Beranda » belajar » Tanamduit Outlook » tanamduit Breakfast News: 15 Mei 2025

tanamduit Breakfast News: 15 Mei 2025

oleh | Mei 15, 2025

tanamduit menawarkan investasi yang aman dengan potensi return atau imbal hasil lebih tinggi dari bunga deposito. Sebelum berinvestasi, kenali kondisi market dan strategi investasinya melalui penjelasan berikut.

Ringkasan Market Update:

  • IHSG Melesat di Tengah Optimisme Pasar
  • Harga SUN Melemah di Tengah Volatilitas Pasar
  • Rupiah Menguat di Tengah Sentimen Global Positif
  • Lonjakan Penjualan Ritel Maret dan Prediksi Tren Menurun
  • Emas Tertekan oleh Meredanya Ketegangan Perdagangan
  • Dolar Melemah di Tengah Spekulasi Kebijakan AS

Berikut adalah data-data indeks saham, nilai tukar mata uang, harga komoditas, dan yield obligasi per tanggal 14 Mei 2025.

data-market-update-15-mei

IHSG Melesat di Tengah Optimisme Pasar

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik signifikan sebesar 2,15%, menutup perdagangan di level 6.979,88 pada Rabu (14/5/2025).

Kenaikan IHSG didorong oleh lonjakan saham sektor perbankan, terutama Bank BNI (BBNI) dan Bank BRI (BBRI) yang masing-masing naik lebih dari 6%. Saham sektor keuangan, energi, dan transportasi juga memberikan kontribusi positif. Total nilai transaksi mencapai Rp17,95 triliun dengan mayoritas pembelian.

Optimisme pasar juga didukung oleh meredanya perang dagang antara Amerika Serikat dan China, setelah kesepakatan pemangkasan tarif impor yang lebih baik dari perkiraan.

Sentimen positif ini mendorong kenaikan indeks saham global, termasuk Dow Jones, Nasdaq, dan Hang Seng. Di dalam negeri, kebijakan Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait transparansi kode broker dan penyedia likuiditas turut meningkatkan kepercayaan investor terhadap pasar modal.

Dengan kenaikan ini, IHSG semakin mendekati level 7.000, didorong oleh penguatan saham perbankan serta harapan akan kebijakan yang mendukung stabilitas ekonomi.

Selain itu, inflasi Amerika Serikat yang lebih rendah dari perkiraan membuka peluang bagi Federal Reserve untuk segera menurunkan suku bunga. Hal ini memberikan efek positif bagi pasar global.

Jika tren ini berlanjut, IHSG berpotensi mencetak rekor baru dalam waktu dekat. (CNBC Indonesia, Bloomberg Technoz)

Harga SUN Melemah di Tengah Volatilitas Pasar

Harga Surat Utang Negara (SUN) mengalami pelemahan dengan kenaikan yield pada beberapa seri benchmark, Rabu 14 Mei kemarin.

Yield SUN 5-tahun (FR0104) dan 10-tahun (FR0103) masing-masing naik 5 basis poin ke level 6,59% dan 6,89%. Sementara itu, volume transaksi SBN meningkat signifikan menjadi Rp29,2 triliun.

Meskipun aktivitas pasar menunjukkan lonjakan transaksi, lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) mencatat total incoming bid yang lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya, dengan nilai Rp27,3 triliun.

Di sisi lain, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat 0,39% ke level Rp16.562 per dolar AS, mencerminkan optimisme pasar terhadap stabilitas ekonomi domestik.

Sentimen global menunjukkan dinamika campuran, dengan kenaikan yield US Treasury (UST) dan penurunan Credit Default Swap (CDS) Indonesia, mengindikasikan perbaikan persepsi risiko kredit.

Dalam hal ini, yield UST 5-tahun dan 10-tahun masing-masing naik ke level 4,17% dan 4,53%. Sementara itu, CDS Indonesia turun ke 83 basis poin. Kondisi ini mencerminkan potensi peningkatan volatilitas dalam pasar SBN, yang dapat memengaruhi strategi investasi dan pergerakan harga obligasi ke depan. (BNI Sekuritas)

Rupiah Menguat di Tengah Sentimen Global Positif

Nilai tukar rupiah mengalami penguatan signifikan sebesar 0,39% ke level Rp16.561 per dolar AS pada perdagangan Rabu (14/5/2025).

Penguatan rupiah sejalan dengan pelemahan indeks dolar AS yang turun 0,50%, sementara beberapa mata uang Asia juga menunjukkan pergerakan beragam.

Sentimen positif datang dari data inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan, serta kesepakatan AS-China yang memangkas tarif perdagangan secara signifikan, mengurangi kekhawatiran resesi global.

Selain itu, keputusan Amerika Serikat untuk mencabut sanksi terhadap Suriah dan investasi besar dari Arab Saudi semakin mendukung optimisme pasar.

Bank sentral AS, The Fed, kini memiliki ruang lebih besar untuk menyesuaikan suku bunga, meski tetap menunggu tanda-tanda pelemahan ekonomi yang lebih jelas.

Dengan berbagai sentimen positif ini, rupiah diperkirakan tetap bergerak stabil dan berpotensi melanjutkan penguatan dalam perdagangan berikutnya. (Bisnis)

Lonjakan Penjualan Ritel Maret dan Prediksi Tren Menurun

Penjualan ritel Indonesia tumbuh pesat 5,5% pada Maret 2025, mencatat rekor tertinggi dalam tujuh bulan terakhir. Kenaikan ini terutama didorong oleh peningkatan penjualan pakaian, barang budaya dan rekreasi, serta makanan, yang terdorong oleh momen Ramadan dan Idulfitri.

Secara bulanan, penjualan melonjak 13,6%, tertinggi sejak April 2022. Namun, beberapa sektor seperti peralatan rumah tangga dan teknologi komunikasi mengalami penurunan.

Meski penjualan Maret menunjukkan tren positif, survei Bank Indonesia memperkirakan aktivitas ritel akan melemah pada Juni dan September 2025.

Indeks Ekspektasi Penjualan menunjukkan potensi perlambatan karena musim ujian sekolah serta kurangnya faktor pendorong seperti libur panjang atau acara besar. Tekanan inflasi juga diprediksi menurun akibat pasokan barang yang cukup dan stabilnya permintaan.

Selain itu, laporan BI memproyeksikan bahwa penjualan ritel pada April 2025 akan sedikit terkoreksi, dipengaruhi oleh normalisasi permintaan pasca-Ramadan dan Idul Fitri.

Kendati demikian, penjualan kategori suku cadang otomotif dan bahan bakar masih menunjukkan pertumbuhan. Namun, sektor makanan dan perlengkapan rumah tangga diperkirakan akan menurun.

Meskipun ada potensi perlambatan, pasar ritel masih menunjukkan ketahanan dalam beberapa sektor utama. (Trading Economics, Bloomberg Technoz)

Emas Tertekan oleh Meredanya Ketegangan Perdagangan

Rabu (14/5) kemarin, harga emas turun ke sekitar USD3.230 per ons.

Penurunan harga emas terjadi akibat meredanya ketegangan perdagangan antara AS dan Tiongkok, yang mengurangi daya tariknya sebagai aset safe haven. Kesepakatan kedua negara untuk sementara menurunkan tarif selama 90 hari mengurangi kekhawatiran pasar terhadap dampak konflik berkepanjangan.

Meski demikian, emas masih mendapat dukungan setelah inflasi tahunan AS mereda ke 2,3% pada April, membuka peluang bagi Federal Reserve untuk mempertimbangkan pemangkasan suku bunga lebih lanjut.

Meskipun harga emas tertekan, minat investor terhadap ETF emas tetap tinggi. Arus masuk bersih mencapai 115 ton pada April—level tertinggi dalam lebih dari tiga tahun. Lonjakan ini terutama didorong oleh investasi dari Tiongkok, yang menyumbang hampir 65 ton.

Tren ini menunjukkan bahwa meski emas mengalami koreksi harga, permintaan terhadap logam mulia tetap solid sebagai instrumen lindung nilai di tengah ketidakpastian ekonomi global. (Trading Economics)

Dolar Melemah di Tengah Spekulasi Kebijakan AS

Indeks dolar turun ke 100,7 pada Rabu (14/5), memperpanjang pelemahannya akibat spekulasi bahwa pemerintahan Trump mungkin mendukung mata uang yang lebih lemah.

Pembahasan antara pejabat AS dan Korea Selatan tentang nilai tukar won/dolar turut mempercepat penurunan greenback terhadap won Korea.

Selain itu, momentum dari reli sebelumnya yang didorong oleh pemangkasan tarif AS-Tiongkok mulai memudar, sementara data inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve dapat memangkas suku bunga dua kali tahun ini.

Di sisi lain, imbal hasil Treasury AS 10 tahun naik ke level tertinggi sejak Februari, melewati 4,5%, didorong oleh sentimen perdagangan yang lebih positif.

Kesepakatan antara AS dan Tiongkok untuk mengurangi tarif selama 90 hari juga membantu meredakan kekhawatiran resesi di AS, sekaligus meningkatkan minat terhadap aset berisiko.

Perubahan ini menyebabkan revisi perkiraan pemotongan suku bunga oleh The Fed, dari empat kali menjadi dua kali pada bulan Desember, meskipun inflasi AS masih lebih rendah dari proyeksi.

Kondisi pasar saat ini mencerminkan ketidakpastian kebijakan moneter AS di tengah fluktuasi ekonomi global.

Penurunan dolar terhadap mata uang utama, seperti yen dan euro, menunjukkan pergeseran sentimen investor. Sementara itu, kenaikan imbal hasil Treasury AS mengindikasikan optimisme terhadap prospek pertumbuhan.

Dengan dinamika ini, pasar terus mengamati langkah-langkah kebijakan yang dapat memengaruhi nilai dolar dan arah suku bunga ke depan. (Trading Economics)

Factors to Watch:

  • Dari sisi global, meredanya ketegangan perdagangan antara AS dan Tiongkok, serta inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan, memberikan potensi bagi The Fed untuk menurunkan suku bunga. Hal ini dapat berdampak positif bagi pasar obligasi dan emas.
  • Di sisi domestik, penguatan nilai tukar rupiah, lonjakan transaksi SBN, dan pertumbuhan ritel yang kuat menunjukkan stabilitas ekonomi. Namun, potensi penurunan aktivitas penjualan di bulan-bulan mendatang perlu diperhitungkan.

 

Rekomendasi Investasi:

  • Reksa Dana Saham, Indeks Saham dan Campuran: Dengan penguatan pasar ekuitas, reksa dana berbasis saham dapat menjadi pilihan menarik, terutama yang memiliki eksposur terhadap sektor keuangan, energi, dan transportasi yang saat ini mendukung penguatan IHSG. Perlu diingat dalam jangka pendek harga saham akan tetap volatile. Namun, dalam jangka menengah dan panjang, tren harga saham adalah positif. Sebab, secara umum, harga-harga saham Indonesia masih relatif murah, ekonomi Indonesia stabil meski pertumbuhan ekonomi sedang melemah, dan ketegangan kebijakan tarif Trump mulai mereda.
  • Reksa Dana Pendapatan Tetap dan Pasar Uang: Potensi pelonggaran moneter di AS dapat memberikan keuntungan bagi reksa dana berbasis obligasi, terutama yang berfokus pada obligasi pemerintah dan korporasi dengan tenor menengah hingga panjang. Reksa Dana Pasar Uang juga diuntungkan karena masih mendapatkan yield obligasi yang relatif masih tinggi.
  • Emas: Meski harga emas mengalami koreksi, minat investor terhadap ETF emas tetap tinggi. Bank sentral utama seperti People Bank of China masih melakukan pembelian yang menggambarkan kenaikan permintaan emas dunia. Emas masih relevan sebagai aset lindung nilai di tengah ketidakpastian ekonomi global.
  • SBN: Penurunan Credit Default Swap (CDS) Indonesia menunjukkan persepsi risiko yang membaik, memberikan peluang bagi SBN domestik. Investor dapat mempertimbangkan SBN seri SR022 dengan tenor 3 dan 5 tahun yang akan mulai ditawarkan secara umum tanggal 16 Mei besok.

Investor sebaiknya tetap mengikuti perkembangan pasar dan menyesuaikan portofolio berdasarkan perubahan indikator ekonomi global dan domestik. Dengan strategi yang tepat, peluang investasi dapat tetap optimal meskipun volatilitas pasar meningkat.

    Yuk, investasi sekarang di tanamduit!

    DISCLAIMER:

    Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh PT Star Mercato Capitale (tanamduit), anak perusahaan PT Mercato Digital Asia, yang telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana dengan nomor KEP-13/PM.21/2017 serta menjadi mitra distribusi SBN dari DJPPR – Kementerian Keuangan Republik Indonesia dengan nomor S-363/pr/2018 dan dari SBSN dengan nomor PENG-2/PR.4/2018.

    PT Mercato Digital Asia telah terdaftar pada Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) dengan nomor: 005445.01/DJAI.PSE/07/2022 dan bekerja sama dengan PT Cipta Optima Digital (emasin) untuk produk Koleksi Emas dan PT BPRS ATTAQWA (BPRS Attaqwa) dalam menyediakan produk Tabungan Emas 24 Karat produksi emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam).

    Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy. Meskipun demikian, PT Star Mercato Capitale tidak dapat menjamin keakurasian dan kelengkapan data dan informasinya. Manajemen PT Star Mercato Capitale beserta karyawan dan afiliasinya menyangkal setiap dan semua tanggung jawab atas keakurasian, kelalaian, atau kerugian apapun dari penggunaan tulisan ini.

     

     

     

    tanamduit team

    tanamduit adalah aplikasi investasi reksa dana, emas, dan Surat Berharga Negara (SBN) yang telah berizin dan diawasi oleh OJK.

    banner-download-mobile