fb-logo
Beranda » belajar » Tanamduit Outlook » tanamduit Breakfast News: 15 November 2024

tanamduit Breakfast News: 15 November 2024

oleh | Nov 15, 2024

tanamduit menawarkan investasi AMAN dengan return atau imbal hasil lebih tinggi dari bunga deposito. Sebelum berinvestasi, kenali kondisi market dan strategi investasinya melalui penjelasan berikut.

Ringkasan Market Update:

  • IHSG turun 1,29% setelah rilis data inflasi AS Oktober yang di atas ekspektasi pasar.
  • Harga SUN masih melanjutkan pelemahan di hari Kamis kemarin.
  • Rupiah terus melemah terhadap US Dollar.
  • Harga emas melanjutkan penurunan.
SBN ST013, Sumber Passive Income Syariah Terbaik!
  • Surat Berharga Negara (SBN) Syariah seri ST013 sudah bisa dibeli di tanamduit. Imbal hasil 6,40%/tahun untuk tenor 2 tahun (ST013-T2) dan 6,50%/tahun untuk tenor 4 tahun (ST013-T4).
  • Kupon ST013 dibayar setiap bulan di tanggal 10, modal dikembalikan saat jatuh tempo.
  • Telah dinyatakan sesuai syariah oleh DSN-MUI, bebas riba.
  • Masa penawaran ST013: 8 November–4 Desember 2024. Investasi ST013 di tanamduit, bonus total jutaan reksadana!

Berikut adalah data-data indeks saham, nilai tukar mata uang, harga komoditas, dan yield obligasi per 14 November 2024:

market update 15 november

 

IHSG Anjlok Lagi, Turun 1,29% Hari Kamis Kemarin

Data inflasi AS bulan Oktober yang dirilis hari Rabu, 12 November lalu, membuat IHSG terkapar melemah -1,29% ke 7.214,56 hari Kamis kemarin. Data inflasi AS Oktober naik menjadi 2,6% dari 2,4% di bulan September, lebih tinggi dari ekspektasi pasar.

Kenaikan inflasi AS menyebabkan yield US Treasury menjadi naik atau harga menjadi turun. Selanjutnya, hal ini membuat return obligasi USD menjadi lebih menarik.

Alhasil, investor global mengalihkan dana investasinya kembali ke Amerika, sehingga meningkatkan permintaan mata uang US Dollar dan nilai mata uang US Dollar menguat. Hal ini tercermin dari naiknya US Dollar Index.

Sebaliknya, investor asing terus melakukan transaksi jual bersih atau net sell di pasar saham Indonesia, disusul dengan naiknya pembelian US Dollar untuk diterbangkan kembali ke pasar AS. Oleh karena itu, Rupiah semakin melemah.

Selain data inflasi AS, kemenangan Trump yang mengkampanyekan penurunan pajak dalam negeri AS, serta menaikkan tarif impor, akan membuat inflasi AS tetap tinggi dan suku bunga US sulit untuk turun. Kedua hal ini menjadi faktor yang sangat besar akan turunnya IHSG karena investasi di AS menjadi jauh lebih menarik.

Saham-saham big caps menjadi kontributor turunnya IHSG. Saham BREN turun -4,75%, TLKM -1,94%, BBRI -1,75%, AMMN -1,58%, dan BRIS -1,38%. (CNBC Indonesia, IDX)

Harga Surat Utang Negara Terus Melemah

Tren pelemahan harga SUN masih berlanjut pada sesi perdagangan Kamis kemarin, ditandai dengan naiknya yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0101) 3 bps 6,69%, dan yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0100) naik 2 basis poin ke level 6,92%.

Nilai transaksi SUN secara outright traded tercatat sebesar Rp16,8 triliun. Nilai ini lebih rendah dari hari sebelumnya, yaitu Rp18,6 triliun.

Sementara itu, nilai  transaksi obligasi korporasi secara outright tercatat sebesar Rp1,2 triliun. (BNI Sekuritas)

Rupiah Masih Terus Melemah Terhadap US Dollar

Mata uang rupiah ditutup melemah ke posisi Rp15.862 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari Kamis kemarin.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup turun 0,49% atau 78 poin ke posisi Rp15.862 per dolar AS. Pada saat yang sama, indeks dolar terpantau menguat 0,17% ke posisi 106,575. Sementara itu, sejumlah mata uang kawasan Asia lainnya bergerak variatif terhadap dolar AS.

Sentimen yang mempengaruhi rupiah antara lain adalah tanda-tanda inflasi Amerika Serikat (AS) yang kuat, yang memicu ketidakpastian atas pemotongan suku bunga di masa mendatang. Sementara itu, investor menunggu lebih banyak langkah stimulus China. (Bisnis)

Harga Emas Melanjutkan Penurunan

Emas turun di bawah USD2.560 per ons pada hari Kamis, jatuh untuk sesi kelima berturut-turut. Harga emas mencapai level terendah dalam delapan minggu.

Hal ini terjadi karena sentimen pengambilan risiko dan dolar AS yang kuat menyusul kemenangan pemilihan Donald Trump minggu lalu. Kembalinya Tump ke Gedung Putih mendorong saham dan mata uang kripto AS mencapai rekor tertinggi. Investor memercayai rencana Trump untuk tarif perdagangan yang lebih tinggi, pemotongan pajak, dan peningkatan pengeluaran defisit baik untuk ekonomi AS.

Sementara kebijakan tersebut dapat mendorong inflasi lebih tinggi, kebijakan tersebut akan memperlambat laju pemotongan suku bunga, membuat emas kurang menarik bagi investor. (Trading Economics)

Ulasan

  • Rilis data inflasi AS bulan Oktober 2024 sebesar 2,6%, lebih tinggi dari bulan September 2,4% dan di atas ekspektasi pasar, membuat turunnya harapan kelanjutan penurunan suku bunga USD oleh US Fed di bulan Desember mendatang. Ditambah lagi, dengan kepemimpinan Donald Trump yang akan menerapkan kebijakan yang inflationary, maka penurunan suku bunga USD akan menjadi terhambat. Hal ini selanjutnya akan berdampak secara global, termasuk terhadap Indonesia.
  • Harga saham di BEI masih akan tetap volatile. Butuh waktu agar harga saham kembali ke level tertinggi di atas 7.700. Demikian halnya dengan yield Surat Utang Negara.
  • Kenaikan harga emas akan tertahan, bahkan berpotensi mengalami penurunan jika suku bunga USD tidak diturunkan oleh US Fed di bulan Desember mendatang.

Rekomendasi

  • Untuk jangka pendek, investor disarankan untuk tetap berinvestasi di reksa dana pasar uang karena masih memberikan return lebih tinggi dari bunga deposito.
  • Untuk jangka panjang, tetaplah berinvestasi di reksa dana berbasis saham secara rutin. Harga-harga saham dalam jangka panjang memberikan return yang lebih tinggi dibanding bunga deposito.
  • Dalam jangka pendek, harga emas berpotensi mengalami penurunan kecuali jika ketegangan politik di Timur Tengah meningkat dan membuat peperangan menjadi lebih luas. Maka, emas tetap menjadi aset safe haven dan layak dibeli untuk jangka menengah dan panjang.
  • Tetaplah berinvestasi secara rutin untuk mencapai tujuan. Pilih produk reksa dana yang sesuai dengan profil risiko masing-masing.

Yuk, investasi sekarang di tanamduit!

DISCLAIMER:

Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh PT Star Mercato Capitale (tanamduit), anak perusahaan PT Mercato Digital Asia, yang telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana dengan nomor KEP-13/PM.21/2017 serta menjadi mitra distribusi SBN dari DJPPR – Kementerian Keuangan Republik Indonesia dengan nomor S-363/pr/2018 dan dari SBSN dengan nomor PENG-2/PR.4/2018.

PT Mercato Digital Asia telah terdaftar pada Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) dengan nomor: 005445.01/DJAI.PSE/07/2022 dan bekerja sama dengan PT Cipta Optima Digital (emasin) untuk produk Koleksi Emas dan PT BPRS ATTAQWA (BPRS Attaqwa) dalam menyediakan produk Tabungan Emas 24 Karat produksi emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam).

Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy. Meskipun demikian, PT Star Mercato Capitale tidak dapat menjamin keakurasian dan kelengkapan data dan informasinya. Manajemen PT Star Mercato Capitale beserta karyawan dan afiliasinya menyangkal setiap dan semua tanggung jawab atas keakurasian, kelalaian, atau kerugian apapun dari penggunaan tulisan ini.

tanamduit Team

tanamduit adalah aplikasi investasi reksa dana, emas, Surat Berharga Negara (SBN), dan asuransi yang telah berizin dan diawasi oleh OJK.

banner-download-mobile