tanamduit menawarkan investasi AMAN dengan return atau imbal hasil lebih tinggi dari bunga deposito. Sebelum berinvestasi, kenali kondisi market update dan strategi investasinya melalui penjelasan berikut.
Ringkasan Market Update:
› Masa Penawaran SBN ORI026 sudah bisa dibeli di tanamduit. Imbal hasil 6,30%/tahun (ORI036-T3) untuk tenor 3 tahun dan 6,40%/tahun (ORI036-T3) untuk tenor 6 tahun.
› Kupon ORI026 dibayar setiap bulan, modal dikembalikan saat jatuh tempo.
› Masa penawaran ORI026: 30 September – 24 Oktober 2024.
IHSG Melanjutkan Penguatan Senin Kemarin
IHSG naik 39,05 poin atau 0,52% ke 7.559,66 awal pekan ini dengan nilai transaksi Rp8,9 triliun menjadihari ketiga beruntun di bawah Rp10 triliun.
Investor asing masih melanjutkan net sell atau lebih jual dan memindahkannya ke China yang menawarkan potensi return yang lebih menarik karena bank sentral China menjanjikan paket stimulus di perbankan dan properti.
Salah satu penyebab kenaikan IHSG adalah faktor internal atau domestik. Investor memiliki ekspektasi keuangan emiten-emiten di Q2-2024 menunjukkan kinerja yang baik dan akan mendorong kenaikan harga saham.
Faktor lainnya adalah data ekonomi Amerika Serikat khususnya tingkat pengangguran yang meningkat lebih tinggi dari perkiraan pasar.
Hal ini membuat harapan turunnya suku bunga berikutnya di bulan November ikut meningkat, walaupun penurunannya tidak seagresif penurunan yang pertama di bulan September. (IDX Channel, tanamduit)
Harga Surat Utang Negara Cenderung Menguat Senin Kemarin
Pada sesi perdagangan hari Senin di awal pekan ini, harga Surat Utang Negara (SUN) mengalamipergerakan yang bervariasi. Harga SUN seri acuan mixed hingga 40 basis poin dari level penutupan di hari Jumat lalu.
Sementara itu, yield SUN bertenor 10 tahun (FR0100) ditutup di level 6,67%. Dilansir darisitus Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) indeks Indobex Government naik 0,02%.
Nilai transaksi SBN secara outright tercatat sebesar Rp11,56 triliun hari ini, lebih rendah dari Jumat Rp12,93 triliun. (BNI Sekuritas, PHEI)
Harga Emas Stabil di Level USD2.655
Harga emas bertahan di kisaran USD2.655 per ons pada hari Senin kemarin setelah naik 1% pada harisebelumnya sebelumnya.
Pasar terus mencermati prospek suku bunga Federal Reserve menyusul laporan inflasi terkini. Data menunjukkan bahwa index harga produsen (producer price index) AS stabil pada bulan September.
Di lain pihak klaim pengangguran melonjak sehingga pasar masih belum adaarahan yang jelas mengenai penurunan suku bunga USD. Sementara itu, meningkatnya risiko geopolitikdi Timur Tengah terus memperkuat daya tarik emas sebagai aset safe haven. (Trading Economics)
Saham AS: Dow Jones Cetak Rekor Tertinggi Baru
Indeks saham di Wall Street AS mengalami kenaikan dan Dow Jones mencetak rekor tertinggi barusetelah naik 0,47% ke 43.065,22.
Indeks S&P juga mencetak rekor baru, naik 0,77% sementara Nasdaq naik 0,87%. Saham teknologi Nvidia memimpin kenaikan 2,4% dan Apple naik 1,7%.
Kenaikan terjadi karena pasar menilai emiten di Q3-2024 mencatat kinerja yang baik. Analis menilai putaran awal laporan keuangan Q3-2024, menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan Amerika diuntungkan oleh suku bunga yang lebih rendah di awal siklus pelonggaran Federal Reserve.
Laporan keuangan Q3mengonfirmasi bahwa pertumbuhan laba perusahaan berkapitalisasi besar solid terhadap kondisi makroekonomi yang tangguh. (IDX Channel)
Ulasan
- Data inflasi tahunan AS bulan September walaupun melambat ke 2,4%. Angka ini masih diatas ekspektasi pasar 2,3% sehingga harapan terjadinya penurunan suku bunga USD sebesar 50 bps di bulan November menurun. Namun, penurunan 25 bps diyakini masih akan terjadi.
- Bank Indonesia diperkirakan akan menurunkan lagi BI Rate setelah US Fed menurunkan suku bunga berikutnya namun dengan tetap memperhatikan kekuatan nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar.
- Penurunan suku bunga ini akan berdampak positif terhadap kinerja emiten saham, termasuk di Indonesia. Trend kenaikan IHSG diperkirakan akan terus naik meskipun dengan perjalanan volatile.
- Harga emas diperkirakan masih akan naik karena selain bunga USD yang akan turun juga karena ketidakpastian global dan ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan Eropa Timur yang meningkat.
Rekomendasi
- Untuk jangka pendek, investor disarankan untuk tetap berinvestasi di reksa dana pasar uang karena masih memberikan return lebih tinggi dari bunga deposito.
- Untuk jangka menengah dan panjang, pertimbangkan untuk mengakumulasi reksa dana saham dan indeks saham. Hal ini karena turunnya suku bunga US dan meningkatnya investor global mengalokasikan investasinya ke emerging countries, termasuk ke Indonesia, dan ini akan mendorong naiknya harga-harga saham di Bursa Efek Indonesia. Apalagi, saat US Fed masih akan meneruskan penurunan suku bunga di sisa tahun 2024 sebesar 50 bps, tahun 2025 sebesar 100 bps dan tahun 2026 sebesar 50 bps.
- Harga emas sudah berada di puncak tertinggi dan volatile. Dalam jangka menengah dan jangka panjang, harga emas diperkirakan masih akan naik karena beberapa bank sentral masih melakukan pembelian emas untuk diversifikasi risiko karena ketidakpastian global, baik dalam hal perekonomian maupun geopolitik yang masih memanas.
- Emas dapat dipertimbangkan untuk menjadi portfolio investasi untuk jangka menengah dan panjang.
- Tetaplah berinvestasi secara rutin untuk mencapai tujuan keuangan. Pilih produk reksa dana yang sesuai dengan profil risiko masing-masing.
- Emas dapat dipertimbangkan untuk investasi jangka panjang karena nilai emas selalu mengalahkan inflasi.
Yuk, investasi sekarang di tanamduit!
DISCLAIMER:
Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh PT Star Mercato Capitale (tanamduit), anak perusahaan PT Mercato Digital Asia, yang telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana dengan nomor KEP-13/PM.21/2017 serta menjadi mitra distribusi SBN dari DJPPR – Kementerian Keuangan Republik Indonesia dengan nomor S-363/pr/2018 dan dari SBSN dengan nomor PENG-2/PR.4/2018.
PT Mercato Digital Asia telah terdaftar pada Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) dengan nomor: 005445.01/DJAI.PSE/07/2022 dan bekerja sama dengan PT Cipta Optima Digital (emasin) untuk produk Koleksi Emas dan PT BPRS ATTAQWA (BPRS Attaqwa) dalam menyediakan produk Tabungan Emas 24 Karat produksi emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam).
Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy. Meskipun demikian, PT Star Mercato Capitale tidak dapat menjamin keakurasian dan kelengkapan data dan informasinya. Manajemen PT Star Mercato Capitale beserta karyawan dan afiliasinya menyangkal setiap dan semua tanggung jawab atas keakurasian, kelalaian, atau kerugian apapun dari penggunaan tulisan ini.