Beranda » belajar » Tanamduit Outlook » tanamduit Breakfast News: 17 Desember 2024

tanamduit Breakfast News: 17 Desember 2024

oleh | Des 17, 2024

tanamduit menawarkan investasi AMAN dengan return atau imbal hasil lebih tinggi dari bunga deposito. Sebelum berinvestasi, kenali kondisi market dan strategi investasinya melalui penjelasan berikut.

Ringkasan Market Update:

  • IHSG anjlok lagi 0,90% ke level 7.200.
  • Neraca Perdagangan Indonesia bulan November surplus signifikan, sebesar USD 4,42 miliar.
  • Harga emas dunia bertahan di level USD2.650.
  • Yield US Treasury naik tipis mendekati 4,40%.

Berikut adalah data-data indeks saham, nilai tukar mata uang, harga komoditas, dan yield obligasi per 16 Desember 2024.

market update 17 Desember 2024

IHSG Drop 0,90% Karena Kenaikan PPN

Senin (16/12) kemarin, IHSG ditutup turun 66,15 poin (-0,90%) ke posisi 7.258,63, menjadi yang paling anjlok di Asia.

Nilai transaksi tercatat Rp11,78 triliun dan investor asing masih meneruskan transaksi jual senilai Rp621 miliar.

Alasan investor asing masih melakukan transaksi net sell adalah karena masih kuatnya ekonomi AS. Hal ini ditandai dengan masih relatif tingginya inflasi AS, yang membuat mata uang US Dollar dan yield obligasi US Treasury juga menguat. Alhasil, pasar keuangan di AS menjadi lebih menarik dibanding emerging markets seperti di Indonesia.

Namun, masih tingginya inflasi AS menurunkan keyakinan investor terkait pemangkasan suku bunga USD di pengujung tahun 2024.

Dari dalam negeri, walaupun neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus yang signifikan, hal ini tidak cukup menjadi sentimen positif untuk IHSG hari Senin (16/12) kemarin.

Terlebih, di  saat yang sama, pemerintah RI mengumumkan secara resmi kenaikan PPN menjadi 12% yang akan berlaku efektif 1 Januari 2025. Hal ini akan banyak berpengaruh terhadap penjualan dan kinerja emiten.

Semua sektor di BEI mengalami penurunan. Namun, penurunan didominasi oleh sektor Consumer Cyclical -1,53%, Healthcare -1,44% dan Infrastructure -1,26%.

Beberapa saham big caps yang turun signifikan antara lain TLKM -4,66%, BREN -1,17%, GOTO -5,26%, dan BBNI -1,90%. (IDX, CNBC Indonesia)

Bulan November 2024 Surplus Perdagangan Indonesia Terbesar dalam 4 Bulan

Surplus perdagangan Indonesia melonjak menjadi USD4,42 miliar pada November 2024, dari USD 2,41 miliar pada bulan yang sama tahun sebelumnya, melampaui estimasi pasar sebesar USD 2,21 miliar.

Ini menandai surplus perdagangan terbesar sejak Juli, terutama karena lonjakan ekspor.

Nilai ekspor naik sebesar 9,14% YoY, menjadi pertumbuhan bulan kedelapan beruntun dan melampaui ekspektasi sebesar 4,92%.

Ekspor meningkat ke AS (20,75%), Tiongkok (15,47%), negara-negara ASEAN (8,08%), dan UE (6,57%).

Sementara itu, impor hampir mandek, hanya naik 0,01%, meleset dari perkiraan kenaikan 6,15% dan memburuk dari lonjakan 17,49% pada Oktober.

Selama sebelas bulan pertama tahun ini, neraca perdagangan mencatat surplus sebesar USD 28,89 miliar, dengan ekspor naik sebesar 2,06% dan impor tumbuh lebih cepat sebesar 4,74%. (Trading Economics)

Harga Emas Bertahan di Level USD2.650

Senin (16/12), harga emas dunia berada di level USD2.650 per ons, sedikit menahan penurunan dari dua hari perdagangan sebelumnya.

Hal ini terjadi karena ekonomi AS yang masih tangguh, ditandai dengan masih tingginya inflasi.  Alhasil, pasar berekspektasi bahwa US Fed akan membatasi pemotongan suku bunga tahun depan dan menekan permintaan emas batangan. (Trading Economics)

Yield US Treasury 10 Tahun Naik Tipis Mendekati 4,40%

Imbal hasil atau yield obligasi pemerintah AS (US Treasury) tenor 10 tahun naik tipis, mendekati angka 4,4% pada hari Senin (16/12) kemarin.

Kenaikan ini dipicu oleh tanda-tanda masih kuatnya ekonomi AS, yang menurunkan ekspektasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve pada tahun 2025.

Meskipun demikian, US Federal Reserve masih akan memberikan penurunan suku bunga 25bps minggu ini. Namun, pasar sudah menunjukkan konsensus yang kuat untuk jeda pada bulan Januari, dengan hanya dua pemotongan sebesar 25bps tambahan sepanjang tahun 2025.  (Trading Economics)

Ulasan

  • Data ekonomi AS bulan November yang ditandai dengan inflasi konsumen (CPI) yang sesuai dengan ekspektasi pasar sebesar 2,70%, inflasi produsen (PPI) sebesar 3,0% yang jauh di atas perkiraan pasar (2,6%), dan meningkatnya pengangguran menjadi 4,2%, membuat pasar ragu bahwa US Fed akan menurunkan suku bunga lagi di minggu yang akan datang di pengujung tahun 2024.
  • Masih kuatnya ekonomi AS membuat mata uang US Dollar, yang direpresentasikan oleh US Dollar Index (DXY), naik ke level 107.
  • Yield US Treasury juga naik ke level 4,4%, membuat investor global mengalihkan kembali investasinya dari negara emerging markets ke pasar yang lebih menjanjikan, yaitu Amerika Serikat.
  • Pasar saham, obligasi, dan mata uang rupiah menjadi tertekan karena investor asing menjual kembali saham, Surat Utang Negara, dan Sertifikat Rupiah Bank Indonesia, untuk kemudian ditukar dengan USD dan ditempatkan di pasar keuangan AS.
  • Harga saham di BEI masih akan tetap volatile. Butuh waktu agar harga saham kembali ke level tertinggi di atas 7.700. Demikian halnya dengan yield Surat Utang Negara.
  • Harga emas diperkirakan akan volatile. Nilai emas “tarik-menarik”, antara masih akan tingginya suku bunga USD yang menahan kenaikan harga emas, dan situasi ketegangan politik yang masih tinggi di Rusia-Ukraina dan Israel-Hamas, serta Hizbullah-Iran.

Rekomendasi

  • Untuk jangka pendek, investor disarankan untuk tetap berinvestasi di reksa dana pasar uang karena masih memberikan return lebih tinggi dari bunga deposito.
  • Untuk jangka panjang, tetaplah berinvestasi di reksa dana berbasis saham secara rutin. Harga-harga saham dalam jangka panjang memberikan return yang lebih tinggi dibanding bunga deposito.
  • Pengambilalihan kekuasaan di Syria & ketidakstabilan politik di Korea Selatan menambah ketidakpastian global. Ini membuat permintaan terhadap emas sebagai aset safe haven menjadi semakin layak untuk menjadi portofolio lindung nilai.
  • Tetaplah berinvestasi secara rutin untuk mencapai tujuan. Pilih produk reksa dana yang sesuai dengan profil risiko masing-masing.

Yuk, investasi sekarang di tanamduit!

DISCLAIMER:

Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh PT Star Mercato Capitale (tanamduit), anak perusahaan PT Mercato Digital Asia, yang telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana dengan nomor KEP-13/PM.21/2017 serta menjadi mitra distribusi SBN dari DJPPR – Kementerian Keuangan Republik Indonesia dengan nomor S-363/pr/2018 dan dari SBSN dengan nomor PENG-2/PR.4/2018.

PT Mercato Digital Asia telah terdaftar pada Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) dengan nomor: 005445.01/DJAI.PSE/07/2022 dan bekerja sama dengan PT Cipta Optima Digital (emasin) untuk produk Koleksi Emas dan PT BPRS ATTAQWA (BPRS Attaqwa) dalam menyediakan produk Tabungan Emas 24 Karat produksi emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam).

Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy. Meskipun demikian, PT Star Mercato Capitale tidak dapat menjamin keakurasian dan kelengkapan data dan informasinya. Manajemen PT Star Mercato Capitale beserta karyawan dan afiliasinya menyangkal setiap dan semua tanggung jawab atas keakurasian, kelalaian, atau kerugian apapun dari penggunaan tulisan ini.

tanamduit Team

tanamduit adalah aplikasi investasi reksa dana, emas, Surat Berharga Negara (SBN), dan asuransi yang telah berizin dan diawasi oleh OJK.

banner-download-mobile