tanamduit menawarkan investasi AMAN dengan return atau imbal hasil lebih tinggi dari bunga deposito. Masa penawaran SBN Syariah seri Sukuk Ritel SR021 dibuka tanggal 23 Agustus – 18 September 2024 dengan kupon 6,35% (SR021-T3) dan 6,45% (SR021-T5) per tahun.
Berikut adalah data-data indeks saham, nilai tukar mata uang, harga komoditas, dan yield obligasi per 13 September 2024:
IHSG Cetak Lagi Rekor Tertinggi Baru dan Investor Asing Masih Melakukan Net Buy
Jumat, (13/9), Indeks IHSG ditutup menguat 0,18% ke 7.812,13 dan kembali mencetak rekor tertinggi baru sepanjang sejarah. Nilai transaksi tercatat Rp27,52 triliun.
Investor asing melakukan net buy senilai Rp17,95 triliun. Sejak awal tahun, transaksi net buy oleh investor asing mencapai nilai Rp51,4 triliun.
Sentimen positif terhadap keyakinan diturunkannya suku bunga USD di bulan September ini, tepatnya tanggal 18 September 2024, oleh US Fed minimal sebesar 0,25% menjadi 5,00-5,25%. Prediksi ini membuat investor global terus mengalihkan investasinya ke negara-negara emerging markets termasuk Indonesia.
Secara sektoral, sektor teknologi kembali menjadi yang paling kencang penguatannya sekaligus menjadipenopang terbesar IHSG pada hari ini yakni mencapai 4,46%. (CNBC Indonesia, IDX)
Harga Surat Utang Negara Menguat Hari Jumat Yang Lalu
Harga SUN ditutup menguat pada perdagangan sesi terakhir hari Jumat (13/9). Mayoritas hargaSUN seri acuan naik hingga 35 basis poin dari level penutupan hari sebelumnya, sementara yield SUN bertenor 10 tahun (FR0100) turun sebesar 5 basis poin ke level 6,54%.
Nilai transaksi SBN secara outright tercatat sebesar Rp16,04 triliun, lebih rendah dari hari sebelumnyaRp18,86 triliun. (BNI Sekuritas)
Harga Emas Melonjak ke Level USD2.580
Harga emas melonjak menuju USD2.580 per ons pada hari Senin (16/9), mencetak rekor tertinggi baru.
Pelemahan dolar AS dan imbal hasil atau yield obligasi yang lebih rendah di tengah meningkatnya ekspektasi pemotongan suku bunga AS yang agresif minggu ini mendorong kenaikan harga emas.
Kontrak berjangka Fed atau Fed Fund Futures Contract menunjukkan bahwa investor semakin bertaruh bahwa Federal Reserve akan memilih pemotongan 50 basis poin, dengan pasar memperkirakan peluang penurunan 59%, sementara peluang untuk pengurangan 25 basis poin yang sederhana berada di 41%, menurut FedWatchTool CME.
Ini mengikuti laporan pekerjaan mingguan yang mengisyaratkan pelemahan lebih lanjut di pasar tenaga kerja, sebagaimana dibuktikan oleh data penggajian Agustus yang lemah.
Data terbaru juga menunjukkan bahwa inflasi AS sedang menurun, meskipun beberapa kekakuan masih ada.
Selain itu, emas diuntungkan dari keputusan ECB, yang mencerminkan meningkatnya kepercayaan di antara para pembuat kebijakan bahwa inflasi di kawasan itu terus menurun. (Trading Economics)
Yield US Treasury 10 Tahun Turun ke Level 3,6% Senin Kemarin
Imbal hasil atau yield obligasi pemerintah AS atau US Treasury 10 tahun merosot ke sekitar 3,64% pada hari Senin (19/6), karena para pedagang memiliki keyakinan yang besar bahwa US Federal Reserve akan bertindak lebih agresif ketika mulai memangkas suku bunga minggu ini (18/9).
Pasar saat ini memperkirakan peluang sebesar 59% bahwa Fed akan memberikan pemotongan suku bungasebesar 50 basis poin pada hari Rabu, naik dari 25% sebulan yang lalu, sementara peluang untukpengurangan moderat sebesar 25 bps berada di angka 41%, menurut FedWatch Tool milik CME.
Harapan tersebut muncul bahkan setelah angka inflasi utama untuk bulan Agustus keluar lebih tinggi dari yang diantisipasi minggu lalu, namun data pekerjaan terbaru menunjukkan tanda-tanda pasar tenaga kerja yang melambat.
Investor juga menantikan penjualan ritel AS dan angka produksi industri pada hari Selasauntuk wawasan lebih lanjut tentang ekonomi. (Trading Economics)
Ulasan
- Data PCE AS di bulan Juli lebih tinggi dari bulan sebelumnya tetapi pelaku pasar tetap yakin bahwa US Fed akan menurunkan suku bunga USD di bulan September mendatang, bahkan sebagian pelaku pasar yakin bahwa suku bunga akan turun 50 bps. Keyakinan ini didukung oleh pernyataan pejabat US Fed bahwa menahan suku bunga yang tinggi dapat menekan pertumbuhan ekonomi AS.
- Penurunan suku bunga USD akan diikuti oleh penurunan suku bunga Rupiah BI Rate oleh Bank Indonesia karena inflasi yang sesuai dengan ekspektasi, 2,50%.
- Derasnya dana investasi asing ke SUN, saham dan SRBI adalah gambaran tingkat kepercayaan yang tinggi investor asing akan potensi return yang akan mereka peroleh.
- Harga emas diperkirakan masih akan naik karena selain bunga USD yang akan turun juga karena ketidakpastian global dan ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan Eropa Timur yang meningkat.
Rekomendasi
- Untuk jangka pendek, investor disarankan untuk tetap berinvestasi di reksa dana pasar uang karena masih memberikan return lebih tinggi dari bunga deposito.
- Untuk jangka menengah dan panjang, pertimbangkan untuk mengakumulasi reksa dana saham dan indeks saham. Hal ini karena menguatnya kemungkinan turunnya suku bunga US di bulan September mendatang dan mendorong investor global untuk mengalokasikan investasinya ke emerging countries, termasuk ke Indonesia, dan ini akan mendorong naiknya harga-harga saham di Bursa Efek Indonesia.
- Harga emas masih volatile. Dalam jangka menengah dan jangka panjang, harga emas diperkirakan masih akan naik karena beberapa bank sentral masih melakukan pembelian emas untuk diversifikasi risiko karena ketidakpastian global, baik dalam hal perekonomian maupun geopolitik yang masih memanas.
- Emas dapat dipertimbangkan untuk menjadi portfolio investasi untuk jangka menengah dan panjang.
- Tetaplah berinvestasi secara rutin untuk mencapai tujuan keuangan. Pilih produk reksa dana yang sesuai dengan profil risiko masing-masing.
- Emas dapat dipertimbangkan untuk investasi jangka panjang karena nilai emas selalu mengalahkan inflasi.
Yuk, investasi sekarang di tanamduit!
DISCLAIMER:
Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh PT Star Mercato Capitale (tanamduit), anak perusahaan PT Mercato Digital Asia, yang telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana dengan nomor KEP-13/PM.21/2017 serta menjadi mitra distribusi SBN dari DJPPR – Kementerian Keuangan Republik Indonesia dengan nomor S-363/pr/2018 dan dari SBSN dengan nomor PENG-2/PR.4/2018.
PT Mercato Digital Asia telah terdaftar pada Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) dengan nomor: 005445.01/DJAI.PSE/07/2022 dan bekerja sama dengan PT Cipta Optima Digital (emasin) untuk produk Koleksi Emas dan PT BPRS ATTAQWA (BPRS Attaqwa) dalam menyediakan produk Tabungan Emas 24 Karat produksi emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam).
Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy. Meskipun demikian, PT Star Mercato Capitale tidak dapat menjamin keakurasian dan kelengkapan data dan informasinya. Manajemen PT Star Mercato Capitale beserta karyawan dan afiliasinya menyangkal setiap dan semua tanggung jawab atas keakurasian, kelalaian, atau kerugian apapun dari penggunaan tulisan ini.