Beranda » belajar » Tanamduit Outlook » tanamduit Breakfast News: 18 Desember 2024

tanamduit Breakfast News: 18 Desember 2024

oleh | Des 18, 2024

tanamduit menawarkan investasi AMAN dengan return atau imbal hasil lebih tinggi dari bunga deposito. Sebelum berinvestasi, kenali kondisi market dan strategi investasinya melalui penjelasan berikut.

Ringkasan Market Update:

  • IHSG meneruskan penurunan 4 hari beruntun.
  • Harga SUN meneruskan penurunan dan yield SUN 10 tahun bertengger di level 7,0%.
  • Harga emas turun tipis di kisaran USD2.645.
  • Indeks saham AS, Dow Jones, masih tren turun sejak awal Desember 2024.

Berikut adalah data-data indeks saham, nilai tukar mata uang, harga komoditas, dan yield obligasi per 17 Desember 2024.

data market update 18 Desember 2024

Selasa (17/12) Kemarin IHSG Turun Lagi, Menjadi Hari ke-4 Penurunan Beruntun

Selasa (17/12), IHSG meneruskan tren penurunan,  turun 100,90 poin atau -1,39% ke 7.157,73, menjadi hari ke-4 penurunan beruntun.

Nilai transaksi tercatat Rp11,8 triliun dan investor asing melakukan net sell sebesar Rp1,63 triliun.

Penurunan terjadi karena tidak ada katalis positif dari dalam negeri yang dapat menahan keluarnya investor asing dari Bursa Efek Indonesia.

Di lain pihak, mata uang US Dollar terus menguat, yield US Treasury terus naik, dan harga-harga saham masih tren penguatan, sehingga investor asing memindahkan portfolionya ke pasar keuangan dengan return lebih baik.

Saham-saham perbankan big caps mendominasi penurunan,  dengan BBRI  -2,35%,  BMRI  -2,06%,   BBNI -3,66%, BBCA -1,98% dan BRIS -3,16%.

Indeks selain IHSG juga turun cukup dalam. LQ45 -2,25%, SRI Kehati -2,39%, IDX30 -2,40% dan Bisnis27 -2,34%. (IDX, CNBC Indonesia)

Harga Surat Utang Negara Meneruskan Tren Penurunan

Harga SUN masih tren turun, ditandai dengan naiknya yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0101) 1 basis poin menjadi 6,90% dan yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0100) turun 2 basis poin menjadi 7,02%.

Nilai transaksi SUN tercatat sebesar Rp15 triliun, lebih rendah dibandingkan hari sebelumnya sebesar Rp21,6 triliun.

Harga Emas Turun Tipis di Bawah USD2.650

Harga emas turun ke sekitar USD2.645 per ons pada hari Selasa (17/12), menjelang pertemuan dua hari Federal Reserve minggu ini. Investor mencermati prospek kebijakan bank sentral tersebut pada tahun 2025.

The Fed diperkirakan akan menerapkan pemotongan suku bunga sebesar 25bps di bulan Desember.

Namun, masih terdapat ketidakpastian  mengenai sejauh mana pelonggaran di masa mendatang, terutama dengan prospek inflasi yang lebih tinggi di bawah pemerintahan Trump yang akan datang.  

Data terkini menunjukkan bahwa aktivitas sektor swasta AS tumbuh lebih cepat pada bulan Desember, yang menunjukkan bahwa Fed mungkin membatasi pemotongan suku bunga tahun 2025. Hal ini dapat meredam permintaan logam mulia. (Trading Economics)

Dow Catat Penurunan Terpanjang Sejak 1978

Saham AS anjlok pada hari Selasa (17/12), dengan S&P 500 turun 0,4%, tetapi tetap mendekati rekor tertingginya, dan Nasdaq 100 turun 0,3%.

Di lain pihak, Dow Jones turun 267 poin, menandai penurunan 9 hari beruntun, penurunan terpanjang sejak 1978.

Nvidia turun 1,2%, memasuki wilayah koreksi setelah reli baru-baru ini. Broadcom juga turun 3,9%, sementara Tesla naik 3,5%, melanjutkan momentum kenaikannya.

Selain itu, sentimen pasar terpukul setelah data penjualan ritel AS yang lebih kuat dari perkiraan, menunjukkan peningkatan 0,7% pada bulan November.

Kuatnya data penjualan AS yang melebihi perkiraan meningkatkan kekhawatiran bahwa Fed mungkin ragu untuk melonggarkan kebijakan moneter lebih lanjut.

Sekarang, investor fokus pada prospek suku bunga Federal Reserve tahun 2025, menjelang keputusan suku bunga terakhir Fed tahun ini.

Meskipun penurunan suku bunga sebesar 0,25% diperkirakan terjadi pada hari Rabu ini, kekhawatiran inflasi telah meningkatkan kekhawatiran akan gelembung pasar saham atau ekonomi yang terlalu panas.

Ulasan

  • Data ekonomi AS bulan November yang ditandai dengan inflasi konsumen (CPI) yang sesuai dengan ekspektasi pasar sebesar 2,70%, inflasi produsen (PPI) sebesar 3,0% yang jauh di atas perkiraan pasar (2,6%), dan meningkatnya pengangguran menjadi 4,2%, membuat pasar ragu bahwa US Fed akan menurunkan suku bunga lagi di minggu yang akan datang di pengujung tahun 2024.
  • Masih kuatnya ekonomi AS membuat mata uang US Dollar, yang direpresentasikan oleh US Dollar Index (DXY), naik ke level 107.
  • Yield US Treasury juga naik ke level 4,4%, membuat investor global mengalihkan kembali investasinya dari negara emerging markets ke pasar yang lebih menjanjikan, yaitu Amerika Serikat.
  • Pasar saham, obligasi, dan mata uang rupiah menjadi tertekan karena investor asing menjual kembali saham, Surat Utang Negara, dan Sertifikat Rupiah Bank Indonesia, untuk kemudian ditukar dengan USD dan ditempatkan di pasar keuangan AS.
  • Harga saham di BEI masih akan tetap volatile. Butuh waktu agar harga saham kembali ke level tertinggi di atas 7.700. Demikian halnya dengan yield Surat Utang Negara.
  • Harga emas diperkirakan akan volatile. Nilai emas “tarik-menarik”, antara masih akan tingginya suku bunga USD yang menahan kenaikan harga emas, dan situasi ketegangan politik yang masih tinggi di Rusia-Ukraina dan Israel-Hamas, serta Hizbullah-Iran.

Rekomendasi

  • Untuk jangka pendek, investor disarankan untuk tetap berinvestasi di reksa dana pasar uang karena masih memberikan return lebih tinggi dari bunga deposito.
  • Untuk jangka panjang, tetaplah berinvestasi di reksa dana berbasis saham secara rutin. Harga-harga saham dalam jangka panjang memberikan return yang lebih tinggi dibanding bunga deposito.
  • Pengambilalihan kekuasaan di Syria & ketidakstabilan politik di Korea Selatan menambah ketidakpastian global. Ini membuat permintaan terhadap emas sebagai aset safe haven menjadi semakin layak untuk menjadi portofolio lindung nilai.
  • Tetaplah berinvestasi secara rutin untuk mencapai tujuan. Pilih produk reksa dana yang sesuai dengan profil risiko masing-masing.

Yuk, investasi sekarang di tanamduit!

DISCLAIMER:

Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh PT Star Mercato Capitale (tanamduit), anak perusahaan PT Mercato Digital Asia, yang telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana dengan nomor KEP-13/PM.21/2017 serta menjadi mitra distribusi SBN dari DJPPR – Kementerian Keuangan Republik Indonesia dengan nomor S-363/pr/2018 dan dari SBSN dengan nomor PENG-2/PR.4/2018.

PT Mercato Digital Asia telah terdaftar pada Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) dengan nomor: 005445.01/DJAI.PSE/07/2022 dan bekerja sama dengan PT Cipta Optima Digital (emasin) untuk produk Koleksi Emas dan PT BPRS ATTAQWA (BPRS Attaqwa) dalam menyediakan produk Tabungan Emas 24 Karat produksi emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam).

Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy. Meskipun demikian, PT Star Mercato Capitale tidak dapat menjamin keakurasian dan kelengkapan data dan informasinya. Manajemen PT Star Mercato Capitale beserta karyawan dan afiliasinya menyangkal setiap dan semua tanggung jawab atas keakurasian, kelalaian, atau kerugian apapun dari penggunaan tulisan ini.

tanamduit Team

tanamduit adalah aplikasi investasi reksa dana, emas, Surat Berharga Negara (SBN), dan asuransi yang telah berizin dan diawasi oleh OJK.

banner-download-mobile