tanamduit menawarkan investasi AMAN dengan return atau imbal hasil lebih tinggi dari bunga deposito.
Berikut adalah data-data indeks saham, nilai tukar mata uang, harga komoditas, dan yield obligasi per 17 September 2024:
IHSG Lagi-Lagi Mencetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah
IHSG kembali ditutup menguat hari Selasa (17/9), naik 19,65 poin atau +0,25% ke posisi 7.831,78. Nilai transaksi tercatat Rp11,95 triliun.
Investor asing masih melakukan net buy atau lebih beli senilai Rp678,8 miliar, sehingga sejak awal tahun investor asing melakukan net buy senilai Rp52,1 triliun.
Setelah data-data ekonomi AS semakin menunjukkan pelemahan dan melonjaknya transaksi net buy sejak awal Agustus 2024, Chairman the US Fed, Jerome Powell menyatakan bahwa suku bunga USD tidak dapat dipertahankan lebih lama lagi karena dapat mengganggu pertumbuhan ekonomi AS di masa mendatang.
Hal ini membuat ekspektasi pasar semakin tinggi akan diturunkannya suku bunga USD di bulan September ini setidaknya sebesar 0,25%.
Penurunan suku bunga ini akan diikuti oleh penurunan suku bunga mata uang negara lainnya dan membuat potensi pertumbuhan investasi di negara emerging markets, termasuk Indonesia, menjadimenarik karena harga sahamnya dinilai masih murah.
Kenaikan IHSG diikuti oleh kenaikan indekslainnya yaitu LQ45 +0,79%, SRI Kehati +0,56%, IDX30 +0,90%, Bisnis27 +0,73% dan ISSI +0,52%, bahkan lebih tinggi dibanding kenaikan IHSG yang menandakan bahwa saham-saham big caps yang menjadi konstituen di indeks-indeks tersebut mulai menunjukkan kenaikan karena dibeli oleh investor asing.
Beberapa saham big caps yang mengalami kenaikan antara lain BRIS +8,39%, GOTO +6,56%, ADRO +2,45%, BMRI 2,06% dan UNTR +1,32%.
IHSG bergairah dan mencetak All Time High lagi pada hari Selasa (17/9) karena berita baik nasionaldimana neraca perdagangan Indonesia kembali mengalami surplus per Agustus 2024 sekaligusmencatatkan surplus 52 bulan beruntun.
Tercatat hasil keuntungan perdagangan barang dan jasa atau trade balance Indonesia dengan negara lain membukukan surplus senilai US$2,9 miliar pada Agustus 2024, sejalan dengan meningkatnya ekspor dan impor melambat. (CNBC Indonesia, tanamduit)
Harga Surat Utang Negara Tenor 5 dan 10 Tahun Naik Selasa Kemarin
Harga SUN bergerak variatif pada sesi perdagangan kemarin. Harga SUN 5 dan 10 Tahun naik yang ditandai dengan turunnya yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0101) sebesar 5 basis poin ke level 6,40%, dan yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0100) turun 3 basis poin ke level 6,54%.
Nilai transaksi SBN secara outright tercatat sebesar Rp25,5 triliun kemarin, lebih tinggi dari volume transaksi di hari sebelumnya yang tercatat sebesar Rp16,0 triliun. Sementara itu, nilai transaksi obligasikorporasi secara outright tercatat sebesar Rp2,4 triliun.
Indikator global menggambarkan sentimen yang cenderung mixed. Yield curve US Treasury (UST) 5-tahun meningkat 3bp dari hari sebelumnya menjadi 3,44%, dan yield curve UST 10-tahun meningkat 2bp menjadi 3,65%.
Di sisi lain, Credit Default Swap (CDS) 5-tahun Indonesia turun sebesar 1bp menjadi 67bp. Para market participant menanti hasil RDG BI hari ini dan hasil FOMC Meeting Federal Reserve malam nanti. (BNI Sekuritas)
Harga Emas Stabil di USD2.580
Emas stabil di sekitar USD2.580 per ons pada hari Selasa (17/9), bertahan pada rekor tertinggi, didukung oleh pelemahan berkelanjutan US Dollar Index dan meningkatnya ekspektasi penurunan suku bunga yang signifikan oleh Federal Reserve minggu ini.
Sementara itu, daya tarik safe haven emas diperkuat oleh beberapa ketidakpastian politik, menyusul laporan bahwa kandidat presiden dari Partai Republik Donald Trump menghadapi upaya pembunuhan kedua pada hari Minggu (Trading Economics)
Ulasan
- Data PCE AS di bulan Juli lebih tinggi dari bulan sebelumnya tetapi pelaku pasar tetap yakin bahwa US Fed akan menurunkan suku bunga USD di bulan September mendatang, bahkan sebagian pelaku pasar yakin bahwa suku bunga akan turun 50 bps. Keyakinan ini didukung oleh pernyataan pejabat US Fed bahwa menahan suku bunga yang tinggi dapat menekan pertumbuhan ekonomi AS.
- Penurunan suku bunga USD akan diikuti oleh penurunan suku bunga Rupiah BI Rate oleh Bank Indonesia karena inflasi yang sesuai dengan ekspektasi, 2,50%.
- Derasnya dana investasi asing ke SUN, saham dan SRBI adalah gambaran tingkat kepercayaan yang tinggi investor asing akan potensi return yang akan mereka peroleh.
- Harga emas diperkirakan masih akan naik karena selain bunga USD yang akan turun juga karena ketidakpastian global dan ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan Eropa Timur yang meningkat.
Rekomendasi
- Untuk jangka pendek, investor disarankan untuk tetap berinvestasi di reksa dana pasar uang karena masih memberikan return lebih tinggi dari bunga deposito.
- Untuk jangka menengah dan panjang, pertimbangkan untuk mengakumulasi reksa dana saham dan indeks saham. Hal ini karena menguatnya kemungkinan turunnya suku bunga US di bulan September mendatang dan mendorong investor global untuk mengalokasikan investasinya ke emerging countries, termasuk ke Indonesia, dan ini akan mendorong naiknya harga-harga saham di Bursa Efek Indonesia.
- Harga emas masih volatile. Dalam jangka menengah dan jangka panjang, harga emas diperkirakan masih akan naik karena beberapa bank sentral masih melakukan pembelian emas untuk diversifikasi risiko karena ketidakpastian global, baik dalam hal perekonomian maupun geopolitik yang masih memanas.
- Emas dapat dipertimbangkan untuk menjadi portfolio investasi untuk jangka menengah dan panjang.
- Tetaplah berinvestasi secara rutin untuk mencapai tujuan keuangan. Pilih produk reksa dana yang sesuai dengan profil risiko masing-masing.
- Emas dapat dipertimbangkan untuk investasi jangka panjang karena nilai emas selalu mengalahkan inflasi.
Yuk, investasi sekarang di tanamduit!
DISCLAIMER:
Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh PT Star Mercato Capitale (tanamduit), anak perusahaan PT Mercato Digital Asia, yang telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana dengan nomor KEP-13/PM.21/2017 serta menjadi mitra distribusi SBN dari DJPPR – Kementerian Keuangan Republik Indonesia dengan nomor S-363/pr/2018 dan dari SBSN dengan nomor PENG-2/PR.4/2018.
PT Mercato Digital Asia telah terdaftar pada Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) dengan nomor: 005445.01/DJAI.PSE/07/2022 dan bekerja sama dengan PT Cipta Optima Digital (emasin) untuk produk Koleksi Emas dan PT BPRS ATTAQWA (BPRS Attaqwa) dalam menyediakan produk Tabungan Emas 24 Karat produksi emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam).
Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy. Meskipun demikian, PT Star Mercato Capitale tidak dapat menjamin keakurasian dan kelengkapan data dan informasinya. Manajemen PT Star Mercato Capitale beserta karyawan dan afiliasinya menyangkal setiap dan semua tanggung jawab atas keakurasian, kelalaian, atau kerugian apapun dari penggunaan tulisan ini.