fb-logo
Beranda » belajar » Tanamduit Outlook » tanamduit Breakfast News: 2 September 2025

tanamduit Breakfast News: 2 September 2025

oleh | Sep 2, 2025

tanamduit menawarkan investasi yang aman dengan potensi return atau imbal hasil lebih tinggi dari bunga deposito. Sebelum berinvestasi, kenali kondisi market dan strategi investasinya melalui berita market update berikut.

Ringkasan Market Update:

    • Aksi Jual Asing Rp2,15 Triliun Tekan IHSG di Tengah Gejolak Politik
    • Ekspektasi Fed Rate Cut Dongkrak Emas Dunia, Emas Antam Justru Terkoreksi
    • Gejolak Politik & Rupiah Menekan SUN: Yield Naik, Harga Turun

Berikut adalah data-data indeks saham, nilai tukar mata uang, harga komoditas, dan yield obligasi per tanggal 1 September 2025.

data-market-update-1-september-2025

Aksi Jual Asing Rp2,15 Triliun Tekan IHSG di Tengah Gejolak Politik

Pada perdagangan Senin, 1 September 2025, IHSG ditutup melemah 1,21% ke level 7.736,06, setelah sempat terkoreksi lebih dalam di sesi pembukaan.

Tekanan jual besar-besaran terjadi akibat meningkatnya kekhawatiran pasar terhadap gejolak politik domestik yang dipicu oleh demonstrasi besar akhir pekan sebelumnya. Kondisi ini memicu aksi ambil untung di tengah ketidakpastian, terutama setelah IHSG sempat mencetak rekor tertinggi sepanjang masa di level 8.000 pada pekan sebelumnya.

Saham-saham berkapitalisasi besar di sektor perbankan menjadi penggerak utama pelemahan IHSG. Investor asing tercatat melepas saham BBCA senilai Rp1,6 triliun, BMRI Rp734 miliar, dan BBRI Rp110 miliar.

Tekanan juga meluas ke sektor konsumen dan teknologi, yang menurut laporan Bloomberg Technoz, menyumbang penurunan signifikan antara 0,38% hingga hampir 2% sepanjang pekan. Pelemahan ini menunjukkan betapa dominannya peran saham big caps terhadap arah IHSG.

Berdasarkan data IDX, investor asing membukukan net sell Rp2,15 triliun, terbesar dalam beberapa pekan terakhir.

Aksi keluar dana asing ini diperburuk oleh sentimen global seperti penguatan dolar AS dan kenaikan imbal hasil US Treasury, yang membuat investor lebih berhati-hati terhadap aset berisiko di emerging markets.

Seperti disoroti CNBC Indonesia, kombinasi ketidakpastian politik dalam negeri dan faktor eksternal mendorong investor asing melakukan penjualan agresif, sehingga memperparah koreksi IHSG di awal September.

Ekspektasi Fed Rate Cut Dongkrak Emas Dunia, Emas Antam Justru Terkoreksi

Dilansir dari Reuters, harga emas dunia (XAU/USD) pada Senin, 1 September 2025 ditutup menguat, menyentuh level tertinggi lebih dari empat bulan di kisaran USD 3.470 per ounce.

Kenaikan sekitar 0,7–0,8% ini didorong oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve dalam waktu dekat, ditambah pelemahan dolar AS yang membuat emas semakin menarik sebagai aset safe haven. Sentimen global tersebut menegaskan peran emas sebagai lindung nilai di tengah ketidakpastian ekonomi dan politik global.

Sebaliknya, harga emas Antam di dalam negeri justru mengalami koreksi tipis. Data Bisnis.com mencatat harga emas batangan turun sebesar Rp2.000 ke Rp1.978.000 per gram.

Sementara itu, harga buyback ikut melemah menjadi sekitar Rp1.825.000 per gram. Laporan Bloomberg Technoz juga menegaskan pelemahan ini, dengan menyebut aksi profit taking investor domestik menjadi penyebab utama, meski tren global sedang mendukung penguatan harga emas.

Gejolak Politik & Rupiah Menekan SUN: Yield Naik, Harga Turun

Mengutip laporan riset BNI Sekuritas (09/01/25), pelemahan harga SUN (Surat Utang Negara) berlanjut pada Senin, 1 September 2025.

Harga seri acuan terkoreksi hingga 45 bps (basis poin), sementara yield 10Y FR0103 naik +6 bps ke 6,42%. Aktivitas perdagangan justru meningkat dengan volume outright Rp28,41 triliun, lebih tinggi dari Rp26,38 triliun pada Jumat.

Hal ini sejalan dengan laporan Bloomberg Technoz yang mencatat kenaikan yield hampir di semua tenor, dengan tenor 10 tahun bertahan di kisaran 6,4%.

Penyebab utama tekanan ini adalah gejolak politik domestik pasca-demonstrasi besar, yang memicu aksi jual di pasar obligasi.

Selain itu, pelemahan rupiah terhadap dolar AS dan faktor eksternal seperti ekspektasi arah kebijakan The Fed turut menambah beban. CNBC Indonesia menegaskan bahwa kenaikan yield mencerminkan pelepasan SBN oleh pelaku pasar: ketika obligasi dijual, harga jatuh dan yield terdorong naik.

Rekomendasi Investasi

1. Jangka Pendek (≤1 tahun) –fokus likuiditas & kestabilan
Alokasi total portofolio: 30–40%

  • Reksa Dana Pasar Uang (30-35%)
    • Expected Return: 4–6% p.a.
    • Risk: Rendah (mirip deposito, fluktuasi minim).
  • Reksa Dana Pendapatan Tetap (durasi pendek) (5–10%)
    • Expected Return: 6–8% p.a.
    • Risk: Rendah–sedang (sensitif suku bunga, tapi minim).
  • SBN jangka pendek (5-10%)
    • Expected Return: 6–6,5% kupon tetap.
    • Risk: Rendah (dijamin pemerintah, fluktuasi harga terbatas jika tenor pendek).
  • Emas: – (tidak disarankan untuk horizon pendek).

2. Jangka Menengah (1–5 tahun) – seimbang, mulai tambah risiko

Alokasi total portofolio: 30–40%

  • Reksa Dana Saham: (15-20%)
    • Expected Return: 10–14% p.a.
    • Risk: Tinggi (fluktuasi besar, tapi potensi tinggi).
  • Reksa Dana Pendapatan Tetap: (10-15%)
    • Expected Return: 7–9% p.a.
    • Risk: Sedang (sensitif suku bunga & pasar obligasi).
  • SBN Tenor Menengah 3-5 tahun (5-10%)
    • Expected Return: 6–7% kupon tetap
    • Risk: Rendah–Sedang (relatif aman, likuid di pasar sekunder).
  • Emas – (opsional, tapi belum utama).

3. Jangka Panjang (> 5 tahun) – pertumbuhan & proteksi inflasi
Alokasi total portofolio: 20–30%

  • Reksa Dana Saham: (10-15%)
    • Expected Return: 10–15% p.a.
    • Risk: Tinggi (tapi jangka panjang cenderung positif).
  • Reksa Dana Pendapatan Tetap: (5-10%)
    • Expected Return: 7–9% p.a.
    • Risk: Sedang.
  • Emas (5-10%)
    • Expected Return: 5–7% p.a. (lebih sebagai lindung nilai, bukan untuk imbal hasil).
    • Risk: Sedang–Tinggi (fluktuasi harga global tinggi, tapi lindungi dari inflasi & pelemahan rupiah).

Sebelum melakukan keputusan investasi, investor sangat disarankan untuk memahami profil risiko pribadi dan mempelajari produk-produk investasi terutama mengenai potensi risiko yang mungkin akan dihadapi oleh masing-masing produk.

Yuk, investasi sekarang di tanamduit!

DISCLAIMER:

Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh tanamduit, sebuah group usaha yang terdiri dari PT Mercato Digital Asia (induk Perusahaan), PT Star Mercato Capitale yang telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana dengan nomor KEP-13/PM.21/2017 serta menjadi mitra distribusi SBN dari DJPPR – Kementerian Keuangan Republik Indonesia dengan nomor S-363/pr/2018 dan dari SBSN dengan nomor PENG-2/PR.4/2018. PT Mercato Digital Asia telah terdaftar pada Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) dengan nomor: 005445.01/DJAI.PSE/07/2022 dan bekerja sama dengan dan PT BPRS ATTAQWA (BPRS Attaqwa) dalam menyediakan produk Tabungan Emas 24 Karat produksi emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dan PT Cipta Optima Digital (emasin) untuk produk Koleksi Emas.

Segala informasi yang dipublikasikan pada situs dan/atau aplikasi tanamduit hanya bertujuan untuk informasi dan bukan sebagai saran, rekomendasi atau ajakan untuk membeli atau menjual suatu produk investasi tertentu yang terdapat dalam situs dan/atau aplikasi ini. Setiap analisa proyeksi, ataupun pernyataan yang merupakan prediksi suatu produk investasi di masa datang bukan merupakan indikasi kinerja masa yang akan datang. Kinerja masa lalu tidak dapat dijadikan suatu pedoman untuk kinerja masa datang.

Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy. tanamduit berusaha dengan itikad baik untuk memberikan informasi yang akurat, namun tidak menjamin bahwa informasi yang diambil dari berbagai sumber adalah tanpa adanya kesalahan, kelalaian, ketidakakuratan teknis atau faktual ataupun kesalahan ketik. Informasi yang tersedia dalam situs dan/atau aplikasi ini bukan sebagai informasi yang mengikat namun semata-mata hanya sebagai informasi tambahan dan pelengkap.

 

tanamduit team

tanamduit adalah aplikasi investasi reksa dana, emas, dan Surat Berharga Negara (SBN) yang telah berizin dan diawasi oleh OJK.

banner-download-mobile