Rupiah Menguat Berkat Arus Dana Masuk dari Investor Asing
Rupiah mengalami penguatan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berkat adanya net inflow dana dari investor asing senilai Rp6,82 triliun. Dana ini dibagi ke dalam Surat Utang Negara sebesar Rp3,98 triliun, Sertifikat Rupiah Bank Indonesia sebesar Rp2,5 triliun, dan bursa saham sebesar Rp0,34 triliun.
Lebih lanjut, nilai tukar rupiah pada hari Rabu lalu tidak mengalami volatilitas signifikan karena pelaku pasar bersikap wait and see, menantikan hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia yang akan dirilis pada Kamis (21/12) mengenai suku bunga.
Dalam hal ini, konsensus pasar yang dihimpun oleh CNBC Indonesia memperkirakan bahwa BI akan menahan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 6,00%. (Sumber: CNBC Indonesia)
Perlu dicatat bahwa kinerja rupiah jauh lebih kuat dibandingkan beberapa negara tetangga.
IHSG Melonjak 0,96% di Hari Selasa (19/12)
Pada perdagangan Selasa (19/12) kemarin, IHSG berhasil mencatat kenaikan sebesar 0,96%, atau 68,32 poin. Di akhir perdagangan, IHSG ditutup di level 7.187,85.
Secara keseluruhan, sejumlah 304 saham mampu melaju ke zona hijau, 228 saham terkoreksi, dan 232 saham lainnya stagnan.
Seluruh indeks sektoral menunjukkan penguatan, dengan sektor infrastruktur memimpin pertumbuhan sebesar 1,65%. Sektor transportasi juga turut menguat dengan kenaikan 1,63%, sementara sektor properti mengalami pelemahan sebesar 0,22%.
Lebih lanjut, kapitalisasi pasar mencapai Rp11.579,48 triliun, dengan volume perdagangan sebanyak 19,74 miliar unit saham dan nilai transaksi Rp9,92 triliun. Ini merupakan kali pertama nilai transaksi turun di bawah Rp10 triliun sejak 24 November lalu.
Sejumlah saham berkapitalisasi pasar besar ikut mendorong laju IHSG, seperti saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. yang naik 0,91% ke level 5.550, PT Bank Central Asia Tbk naik 0,54% ke 9.250, dan PT Barito Pacific Tbk. melonjak 7,17% ke 1.570.
Penguatan IHSG ini terjadi seiring rilis data dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang mencatat bahwa posisi utang pemerintah pada November 2023 mencapai angka Rp8.041 triliun.
Terjadi peningkatan signifikan sebesar Rp90,49 triliun dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai Rp7.950,52 triliun.
Selain itu, rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) juga mengalami kenaikan, mencapai 38,11% pada November 2023 dari posisi sebelumnya sebesar 37,68%.
Meski terjadi kenaikan, rasio utang pemerintah saat ini masih berada di bawah batas maksimal yang ditetapkan pemerintah, yakni 60% terhadap PDB.
Angka ini juga lebih rendah dibandingkan rasio utang pemerintah pada akhir 2022 yang mencapai 39,7%. (Sumber: Data Indonesia)
Dow Jones dan Nasdaq 100 Capai Rekor Tertinggi Sepanjang Masa
Pada hari Selasa (19/12) kemarin, saham-saham di pasar Amerika Serikat terus mengalami kenaikan.
Hal ini terjadi karena investor merespons positif terhadap langkah-langkah The Fed dalam mengelola perlambatan ekonomi secara perlahan. Meskipun demikian, terdapat upaya dari pembuat kebijakan The Fed untuk meredam ekspektasi pasar terkait penurunan suku bunga.
Sepanjang sesi perdagangan, indeks S&P 500 mengalami kenaikan sebesar 0,6%, hampir mencapai rekor penutupan yang tercatat pada Januari 2022.
Sementara itu, Nasdaq 100 mencapai rekor intraday dan penutupan tertinggi sepanjang masa dengan kenaikan sebesar 0,5%, mencapai angka 16,811. Dow Jones juga mengalami lonjakan sebesar 251 poin, mencapai level rekor tertinggi. (Sumber: Trading Economics)
Harga Minyak Mencapai Level Tertinggi dalam 2 Minggu Akibat Serangan di Laut Merah
Harga minyak bertahan di level tertinggi dalam dua minggu pada hari Selasa (19/12) kemarin.
Tingginya harga minyak ini dipicu oleh serangan kapal di sepanjang rute pelayaran utama di Laut Merah. Serangan tersebut meningkatkan kekhawatiran akan gangguan pasokan dan meredakan kekhawatiran atas kelebihan pasokan.
Kekhawatiran atas gangguan perdagangan yang disebabkan oleh rangkaian serangan rudal dan drone terhadap kapal-kapal di Laut Merah oleh kelompok militan Houthi Yaman, yang bersekutu dengan Iran, terus mendukung harga minyak, menyusul kenaikan 2% sehari sebelumnya.
Rangkaian serangan ini telah memaksa beberapa pengirim minyak besar untuk menghentikan pengiriman minyak mentah melalui Laut Merah.
Pada akhirnya, sekitar 12% lalu lintas pelayaran dunia melewati Terusan Suez, sebagian besar mengarah dari Mediterania ke pasar penting Asia. (Sumber: Investing)
Komentar dan Rekomendasi:
- Dalam jangka pendek, IHSG diperkirakan masih tetap volatil hingga ada kepastian mengenai turunnya suku bunga AS, yang diharapkan akan diikuti oleh Bank Indonesia. Penurunan suku bunga ini diharapkan akan mendorong turunnya tingkat bunga pinjaman sehingga industri akan semakin bergairah.
- Volatilitas IHSG diperkirakan akan segera melemah karena penurunan suku bunga AS hanya masalah waktu. Tingkat bunga AS saat ini berada di rentang 5,25%-5,50%. Angka ini diyakini dapat menekan inflasi ke 2% dan US Fed akan segera menurunkannya di Q2-2024.
- Walaupun IHSG masih volatil, window dressing atau upaya mempercantik laporan keuangan di akhir tahun 2023, yaitu naiknya harga-harga saham di bulan Desember, masih tetap terbuka dengan pertimbangan bahwa harga-harga saham masih relatif murah, nilai rupiah stabil, inflasi masih berada dalam radar target Bank Indonesia, dan nilai transaksi perdagangan di Bursa Efek Indonesia sudah stabil di atas Rp10 triliun per hari sejak 24 November. Seluruh faktor ini memberikan sinyal sentimen positif. Oleh karena itu, ini saat yang tepat untuk menambah alokasi investasi di reksa dana saham, reksa dana indeks saham, dan reksa dana campuran.
Yuk, investasi sekarang di tanamduit!
DISCLAIMER:
Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh PT Star Mercato Capitale (tanamduit), memperoleh izin dari dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana.
Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy, namun PT Star Mercato Capitale tidak dapat menjamin keakurasian dan kelengkapan data dan informasinya. Manajemen PT Star Mercato Capitale beserta karyawan dan afiliasinya menyangkal setiap dan semua tanggung jawab atas keakurasian tulisan ini atau kelalaian dari atau kerugian apapun yang diakibatkan dari penggunaan tulisan ini. Pendapat yang diungkapkan dalam tulisan ini adalah pandangan kami saat ini dan dapat berubah setiap saat tanpa pemberitahuan. Pembaca tulisan ini diwajibkan membaca prospektus dan memahami produk yang akan dibeli atau dijual sebelum melakukan transaksi pembelian dan/atau penjualan. Kinerja masa lalu tidak menjamin kinerja yang akan datang.