tanamduit menawarkan investasi AMAN dengan return atau imbal hasil lebih tinggi dari bunga deposito.
Berikut adalah data-data indeks saham, nilai tukar mata uang, harga komoditas, dan yield obligasi per 19 Agustus 2024:
IHSG Naik Lagi dan Mencatat Rekor Tertinggi Baru
IHSG kembali mencatat rekor tertinggi yang pernah terjadi setelah mengalami kenaikan 34,74 poin atau 0,47% ke 7.466,83 hari Senin (19/8) dengan nilai transaksi Rp9,28 triliun.
Investor asing masih mencatatkan transaksi net buy Rp599 miliar sehingga membuat net buy sejak awal tahun 2024 menjadi Rp4,97 triliun.
Indeks IHSG dan bursa regional Asia cenderung menguat yang ditopang sikap pelaku pasar yang masih optimistis pemangkasan suku bunga akan dilakukan oleh The Fed pada Q4 tahun ini sehingga hal ini masih menjadi motor positif penggerakan pasar keuangan.
Sebelumnya, pasar menilai rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan perlambatan, dan pada akhir pekan kemarin data pembangunan rumah AS pada Juli dirilis turun 6,8% dibanding bulan sebelumnya.
Data tersebut dapat mengindikasikan penurunan daya beli masyarakat AS. Hal tersebut akan membuka ruang kebijakan moneter The Fed untuk memangkas suku bunganya. (Bisnis)
Rupiah Menguat Lagi Hari Senin Kemarin
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat pada Senin kemarin dan menyentuh level Rp15.550. Penguatan rupiah terjadi di tengah laju greenback (mata uang USD) yang mencatatkan penurunan.
Mengutip data Bloomberg, rupiah ditutup menguat 143 poin atau 0,91% ke level Rp15.550 per dolar AS. Adapun, indeks dolar AS menurun sebesar 0,32% ke posisi 102,13
Investor bertaruh pada nada dovish (suku bunga yang cenderung turun) yang muncul dalam notulen rapat kebijakan Federal Reserve Juli dan pidato Ketua Jerome Powell yang akan datang di Jackson Hole.
Dari dalam negeri, pasar merespons positif dilantiknya tiga menteri dan seorang wakil menteri oleh Presiden Joko Widodo dalam reshuffle kabinet di Istana Negara, Jakarta.
Reshuffle kabinet kali ini untuk mendukung transisi dari pemerintahan Jokowi ke pemerintahan Prabowo. (Bisnis)
Harga Surat Utang Negara Melanjutkan Kenaikan
Minat pemodal, termasuk modal asing, terhadap Surat Utang Negara telah meningkat dalam lebih sepekan terakhir ini dan memupus animo terhadap instrumen jangka pendek berimbal hasil tinggi, Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
Bunga SRBI yang terus menurun menyentuh level terendah sejak April, menggiring keluar modal asing dan beralih ke pasar surat utang negara.
Mengacu data realtime Bloomberg Senin pagi kemarin, hampir semua tenor SBN di pasar sekunder mencatat penurunan imbal hasil alias yield, indikasi ada dorongan aksi beli yang mengerek naik harga obligasi negara.
Yield SUN-5Y turun paling banyak ke 6,557%, disusul oleh tenor 10Y yang turun ke 6,703% dan tenor 15Y yang makin landai yield-nya di 6,771%. Sedangkan tenor pendek 2Y bergerak di 6,528% pagi ini. (Bloomberg Technoz)
Harga Emas Bertahan di Level Tertinggi
Emas diperdagangkan sekitar USD2.500 per ons pada hari Senin (19/8), berada pada level tertinggi sepanjang masa, didorong oleh permintaan yang kuat untuk aset safe haven karena meningkatnya ketegangan politik di Timur Tengah dan Eropa Timur.
Laporan menunjukkan bahwa Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berada di Timur Tengah untuk menjadi perantara negosiasi gencatan senjata dengan Gaza.
Namun, serangan yang sedang berlangsung dari Israel dan pernyataan yang saling bertentangan dari Hamas dan Israel telah mengurangi peluang terobosan.
Selain itu, kekhawatiran tentang eskalasi antara Ukraina dan Rusia dicatat saat pasukan Ukraina maju ke wilayah Rusia. (Trading Economics)
Emas mencatat kinerja lebih dari 30% setahun terakhir dan lebih dari 20% sejak awal tahun 2024.
US Dollar Index Melanjutkan Trend Penurunan
US Dollar Index jatuh di bawah 102 pada hari Senin (19/8), mencapai level terlemahnya dalam hampir delapan bulan, terbebani oleh ekspektasi bahwa Federal Reserve harus segera menurunkan biaya pinjaman untuk mencegah perlambatan ekonomi.
Angka pembangunan perumahan AS yang lebih lemah dari perkiraan untuk bulan Juli juga menambah sentimen bearish.
Pasar melihat peluang 100% bahwa Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan September, dan meningkatnya kemungkinan pengurangan sebesar 50 bps.
Investor sekarang menantikan pidato Ketua Fed Jerome Powell di Jackson Hole, Wyoming dan risalah FOMC terbaru akhir minggu ini untuk panduan lebih lanjut tentang jalur kebijakan moneter. (Trading Economics)
Saham AS – S&P 500, Nasdaq Catat Rekor Kenaikan 8 Hari
Saham AS, yang menjadi barometer bursa efek global, mempertahankan momentum kenaikannya pada hari Senin kemarin, S&P 500 dan Nasdaq naik masing-masing 1% dan 1,2%, memperpanjang rekor kenaikan menjadi delapan hari berturut-turut, sementara Dow Jones naik 236 poin.
Optimisme di antara investor tinggi karena mereka mengantisipasi potensi penurunan suku bunga dari Federal Reserve, dengan pidato utama oleh Ketua Fed Jerome Powell di simposium Jackson Hole mendatang menjadi fokus. (Trading Economics)
Ulasan
- Data melandainya inflasi AS di bulan Juli semakin memperkuat keyakinan investor bahwa the Fed akan menurunkan suku bunga USD di bulan September mendatang.
- Investor asing terus mencatat transaksi net buy di pasar saham dan surat utang negara sejak awal Agustus 2024 karena ekonomi Indonesia berada dalam kondisi yang baik dan harga-harga saham yang dinilai masih rendah serta yield obligasi yang masih berpotensi turun atau harganya naik
- Penurunan suku bunga USD akan diikuti oleh penurunan suku bunga Rupiah BI Rate oleh Bank Indonesia karena inflasi yang sesuai dengan ekspektasi, 2,50%.
- Harga emas diperkirakan masih akan naik karena selain bunga USD yang akan turun juga karena ketidakpastian global dan ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan Eropa Timur yang meningkat.
Rekomendasi
- Untuk jangka pendek, investor disarankan untuk tetap berinvestasi di reksa dana pasar uang karena masih memberikan return lebih tinggi dari bunga deposito.
- Untuk jangka menengah dan panjang, pertimbangkan untuk mengakumulasi reksa dana saham dan indeks saham. Hal ini karena menguatnya kemungkinan turunnya suku bunga US di bulan September mendatang dan mendorong investor global untuk mengalokasikan investasinya ke emerging countries, termasuk ke Indonesia, dan ini akan mendorong naiknya harga-harga saham di Bursa Efek Indonesia.
- Harga emas masih volatile. Dalam jangka menengah dan jangka panjang, harga emas diperkirakan masih akan naik karena beberapa bank sentral masih melakukan pembelian emas untuk diversifikasi risiko karena ketidakpastian global, baik dalam hal perekonomian maupun geopolitik yang masih memanas.
- Emas dapat dipertimbangkan untuk menjadi portfolio investasi untuk jangka menengah dan panjang.
- Tetaplah berinvestasi secara rutin untuk mencapai tujuan keuangan. Pilih produk reksa dana yang sesuai dengan profil risiko masing-masing.
- Emas dapat dipertimbangkan untuk investasi jangka panjang karena nilai emas selalu mengalahkan inflasi.
Yuk, investasi sekarang di tanamduit!
DISCLAIMER:
Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh PT Star Mercato Capitale (tanamduit), anak perusahaan PT Mercato Digital Asia, yang telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana dengan nomor KEP-13/PM.21/2017 serta menjadi mitra distribusi SBN dari DJPPR – Kementerian Keuangan Republik Indonesia dengan nomor S-363/pr/2018 dan dari SBSN dengan nomor PENG-2/PR.4/2018.
PT Mercato Digital Asia telah terdaftar pada Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) dengan nomor: 005445.01/DJAI.PSE/07/2022 dan bekerja sama dengan PT Cipta Optima Digital (emasin) untuk produk Koleksi Emas dan PT BPRS ATTAQWA (BPRS Attaqwa) dalam menyediakan produk Tabungan Emas 24 Karat produksi emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam).
Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy. Meskipun demikian, PT Star Mercato Capitale tidak dapat menjamin keakurasian dan kelengkapan data dan informasinya. Manajemen PT Star Mercato Capitale beserta karyawan dan afiliasinya menyangkal setiap dan semua tanggung jawab atas keakurasian, kelalaian, atau kerugian apapun dari penggunaan tulisan ini.