Beranda » belajar » Tanamduit Outlook » tanamduit Breakfast News: 21 Januari 2025

tanamduit Breakfast News: 21 Januari 2025

oleh | Jan 21, 2025

tanamduit menawarkan investasi AMAN dengan return atau imbal hasil lebih tinggi dari bunga deposito. Sebelum berinvestasi, kenali kondisi market dan strategi investasinya melalui penjelasan berikut.

Ringkasan Market Update:

  • IHSG dan bursa Asia menguat jelang pelantikan Trump.
  • Rupiah menguat tipis, mata uang Asia ‘berpesta’ jelang pelantikan Trump.
  • Harga emas naik menjelang pelantikan Trump.

Berikut adalah data-data indeks saham, nilai tukar mata uang, harga komoditas, dan yield obligasi per tanggal 20 Januari 2025.

Data-market-update-21-Januari-2025

IHSG dan Bursa Asia Menguat Jelang Pelantikan Trump

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan bursa saham Asia kompak menguat pada perdagangan Senin (20/1/2025), didorong oleh percakapan positif antara Donald Trump dan Xi Jinping jelang pelantikan Trump untuk masa jabatan keduanya sebagai Presiden Amerika Serikat.

IHSG ditutup naik 0,22% ke posisi 7.170,73 dengan total transaksi mencapai Rp10,63 triliun. Namun, investor asing melakukan net sell sebesar Rp276 miliar.

Tak hanya IHSG, bursa saham Asia lainnya juga menunjukkan penguatan, dipimpin oleh Hang Seng +1,75% dan NIKKEI 225 +1,11%.

Sentimen positif ini dipicu oleh percakapan ramah antara Trump dan Xi yang membahas isu-isu perdagangan dan ekonomi, yang memberikan optimisme bagi pasar saham.

Trump dan Xi sepakat untuk membangun saluran komunikasi strategis dan menjaga kontak rutin terkait isu-isu utama. Percakapan ini dianggap sebagai isyarat penting untuk membangun kembali hubungan kerja yang konstruktif antara kedua negara.

Meskipun demikian, ketidakpastian kebijakan Trump di bidang perdagangan dan ekonomi tetap menjadi sorotan utama bagi investor.

Beberapa analis memperingatkan bahwa era Trump 2.0 bisa membawa ketidakstabilan karena kebijakan proteksionismenya.

Namun, ada harapan bahwa sentimen positif dari laporan laba perusahaan dan penguatan ekonomi domestik dapat memberikan dukungan bagi pasar Indonesia.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menyebutkan tiga risiko utama: tekanan terhadap nilai tukar rupiah, potensi arus modal keluar, dan ketidakpastian pasar keuangan. (Bloomberg Technoz, CNBC Indonesia)

Rupiah Menguat Tipis, Mata Uang Asia ‘Berpesta’ Jelang Pelantikan Trump

Senin (20/1/2025), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup menguat tipis ke Rp16.367,5.

Sementara itu, mayoritas mata uang Asia melonjak. Rupiah menguat 0,08% ke level Rp16.367,5 per dolar AS, sedangkan indeks dolar AS turun 0,29% ke posisi 109,03.

Mata uang lain di Asia seperti yen Jepang, yuan China, dan won Korea juga menguat.

Pelemahan indeks dolar AS disebabkan oleh harapan pendekatan yang lebih moderat terhadap China setelah Donald Trump tidak mengumumkan rencana kenaikan tarif perdagangan.

Pembicaraan telepon antara Trump dan Xi Jinping memberikan sentimen positif bagi mata uang Asia, meskipun rupiah sempat melemah sendirian di kawasan Asia.

Pembicaraan tersebut menghapus kekhawatiran akan kenaikan tarif impor pada hari pertama pelantikan Trump.

Trump dan Xi sepakat untuk membangun saluran komunikasi strategis dan menjaga kontak rutin terkait isu-isu utama. Trump juga berjanji akan mengeluarkan perintah eksekutif segera setelah dilantik, dengan fokus pada imigrasi, energi, dan reformasi pemerintah. (Bisnis, Bloomberg Technoz)

Harga Emas Naik Menjelang Pelantikan Trump

Senin (20/1/2025), harga emas naik di atas USD2.700 per ons.

Kenaikan ini didukung oleh ekspektasi inflasi, kebijakan Federal Reserve, dan ketidakpastian fiskal.

Deklarasi darurat energi nasional oleh Presiden Trump yang menekankan perluasan produksi minyak dan gas dapat mengurangi tekanan inflasi, tetapi ketidakpastian kebijakan fiskal dan perdagangan serta pengabaian komitmen energi terbarukan mendukung permintaan emas sebagai safe haven.

Selain itu, dolar yang lebih lemah setelah pelantikan Trump dan ekspektasi kenaikan suku bunga Fed yang terbatas juga menambah daya tarik emas, meskipun stabilitas geopolitik sedikit meredam penghindaran risiko.

Agenda ekonomi Trump yang lebih luas memicu volatilitas, mempertahankan keunggulan emas. (Trading Economics) 

Ulasan

  • Penurunan suku bunga BI Rate sebesar 0,25% oleh Bank Indonesia hari Rabu 15 Januari kemarin memberi dampak positif pada pasar obligasi saham.  Turunnya BI Rate akan diikuti oleh turunnya bunga deposito dan bunga kredit atau pinjaman. Hal ini selanjutnya akan menurunkan biaya kredit yang harus dibayar oleh perusahaan yang meminjam uang dari bank atau dari penerbitan obligasi.
  • Di lain pihak, turunnya suku bunga BI Rate dapat mengancam terjadinya pelemahan Rupiah lebih lanjut. Bank Indonesia diperkirakan akan meningkatkan intervensi pasar agar pelemahan Rupiah dapat dikendalikan.
  • Walaupun inflasi AS bulan Desember 2024 meningkat, tingkat inflasi masih dalam radar ekspektasi pasar. Hal ini membuat yield obligasi US Treasury dan USD Index menurun. Meski demikian, investor tetap khawatir bahwa inflasi di tahun 2025 masih akan tinggi, karena Presiden Terpilih Donald Trump akan menerapkan kebijakan yang inflationary sehingga penurunan suku bunga USD diperkirakan hanya akan terjadi 2 kali, dengan total 50 bps (0,50).
  • Tingginya inflasi, kuatnya mata uang US Dollar, dan tingginya yield obligasi US Treasury masih menjadi ancaman bagi emerging market seperti Indonesia. Investor asing akan dengan mudah memindahkan investasinya dari Indonesia ke pasar AS yang memberikan return yang lebih menarik dan risiko yang lebih rendah dari Indonesia.

Rekomendasi

  • Untuk jangka pendek, investor disarankan untuk tetap berinvestasi di reksa dana pasar uang karena masih memberikan return lebih tinggi dari bunga deposito.
  • Untuk jangka panjang, tetaplah berinvestasi di reksa dana berbasis saham secara rutin. Harga-harga saham dalam jangka panjang memberikan return yang lebih tinggi dari bunga deposito.
  • Tetaplah berinvestasi secara rutin untuk mencapai tujuan. Pilih produk reksa dana yang sesuai dengan profil risiko masing-masing.

Yuk, investasi sekarang di tanamduit!

DISCLAIMER:

Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh PT Star Mercato Capitale (tanamduit), anak perusahaan PT Mercato Digital Asia, yang telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana dengan nomor KEP-13/PM.21/2017 serta menjadi mitra distribusi SBN dari DJPPR – Kementerian Keuangan Republik Indonesia dengan nomor S-363/pr/2018 dan dari SBSN dengan nomor PENG-2/PR.4/2018.

PT Mercato Digital Asia telah terdaftar pada Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) dengan nomor: 005445.01/DJAI.PSE/07/2022 dan bekerja sama dengan PT Cipta Optima Digital (emasin) untuk produk Koleksi Emas dan PT BPRS ATTAQWA (BPRS Attaqwa) dalam menyediakan produk Tabungan Emas 24 Karat produksi emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam).

Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy. Meskipun demikian, PT Star Mercato Capitale tidak dapat menjamin keakurasian dan kelengkapan data dan informasinya. Manajemen PT Star Mercato Capitale beserta karyawan dan afiliasinya menyangkal setiap dan semua tanggung jawab atas keakurasian, kelalaian, atau kerugian apapun dari penggunaan tulisan ini.

tanamduit Team

tanamduit adalah aplikasi investasi reksa dana, emas, Surat Berharga Negara (SBN), dan asuransi yang telah berizin dan diawasi oleh OJK.

banner-download-mobile