IHSG Turun 0,35% Hari Jumat (19/1) yang Lalu
IHSG mengalami penurunan sebesar 25,57 poin atau 0,35% menuju 7.227,40 pada hari Jumat (19/1) lalu. Hingga kini, investor masih bersikap “wait and see” terhadap perkembangan kepastian turunnya tingkat bunga USD.
Inflasi tahunan AS di bulan Desember yang naik ke 3,4% dari 3,1%, serta naiknya “Non Farm Payroll”—dana gaji pegawai AS, membuat investor memperkirakan bahwa inflasi belum akan turun ke 2,0% dalam waktu dekat.
Oleh karena itu, ekspektasi penurunan tingkat bunga AS di bulan Maret 2024 menjadi turun.
Akibatnya, yield US Treasury (Surat Utang Negara AS) naik dari 3,9% ke 4,1% sepanjang minggu lalu. Selain itu, DXY (indeks mata uang AS) menguat terhadap mata uang lainnya sejak awal tahun ini.
Kedua faktor ini membuat investor global menahan diri untuk mengalokasikan dana investasi dalam nilai yang signifikan ke luar AS, termasuk ke Indonesia.
Aliran Modal Asing pada Minggu Ketiga Januari 2024
Pada tanggal 19 Januari 2024 lalu, situs resmi Bank Indonesia memberitakan sejumlah informasi mengenai aliran modal asing sebagai berikut.
- Premi Credit Default Swap (CDS) Indonesia 5 tahun per 18 Januari 2024 berada di angka 74,28 bps (basis poin), naik dibandingkan per 12 Januari 2024 sebesar 72,05 bps.
*(CDS adalah derivatif keuangan yang memungkinkan investor surat utang (pembeli surat berharga obligasi) menukar atau mengimbangi risiko kredit terhadap obligasi yang dia miliki dengan risiko kredit investor lain. Untuk menukar risiko gagal bayar, pemberi pinjaman atau pembeli obligasi membeli CDS dari investor lain yang setuju untuk menggantinya jika peminjam gagal bayar.)
- Berdasarkan data transaksi 15–18 Januari 2024, nonresiden (investor asing) tercatat melakukan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp7,66 triliun di pasar keuangan domestik. Pembelian ini terdiri dari pembelian bersih sebesar Rp5,52 triliun di pasar SBN, Rp0,65 triliun di pasar saham, dan Rp1,50 di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
- Selama tahun 2024, berdasarkan data setelmen s.d. 18 Januari 2024, tercatat bahwa nonresiden (investor asing) melakukan pembelian bersih sebesar Rp5,72 triliun di pasar SBN, Rp9,83 triliun di pasar saham, dan Rp13,67 triliun di SRBI.
Dow Jones Naik 1,05% pada Perdagangan Jumat (19/1)
Saham-saham AS menguat setelah penutupan pada hari Jumat (19/1). Kenaikan yang terjadi di sektor teknologi, keuangan, dan telekomunikasi mendorong penguatan nilai saham.
Pada penutupan NYSE (New York Stock Exchange) atau bursa efek New York, Dow Jones Industrial Average naik 1,05%, mencapai rekor tertinggi baru sepanjang masa. Sementara itu, indeks S&P 500 naik 1,23% dan indeks Komposit NASDAQ naik 1,70%.
Rekomendasi:
- Harga obligasi dan saham masih akan volatile dalam jangka pendek karena ekspektasi turunnya tingkat bunga US dalam waktu dekat.
- Untuk investasi sampai dengan 1 tahun, investor dapat mempertimbangkan untuk meletakkan alokasi di reksa dana pasar uang (RDPU). RDPU memiliki risiko terendah dan menghasilkan return yang lebih tinggi dari bunga deposito bank.
- Untuk investasi lebih dari 1 tahun, investor dapat mempertimbangkan menambah investasi di reksa dana berbasis saham, khususnya reksa dana indeks saham, karena portofolionya terdiri dari saham-saham berkapitalisasi besar dan menjadi pilihan saham (stock picking) investor asing.
- Yield (imbal hasil) obligasi rupiah khususnya yang bertenor panjang (10 tahun ke atas) masih volatile. Kinerja reksa dana pendapatan tetap juga masih akan volatile dalam jangka pendek, sehingga tidak tepat untuk berinvestasi jangka pendek di reksa dana pendapatan tetap, kecuali yang portofolionya berdurasi pendek dan volatilitasnya sangat rendah. Berinvestasi di reksa dana pasar uang disarankan karena kinerjanya ditopang oleh masih tingginya yield obligasi yang ada di dalam portofolio reksa dana pasar uang.
Yuk, investasi sekarang di tanamduit!
DISCLAIMER:
Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh PT Star Mercato Capitale (tanamduit), memperoleh izin dari dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana.
Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy, namun PT Star Mercato Capitale tidak dapat menjamin keakurasian dan kelengkapan data dan informasinya. Manajemen PT Star Mercato Capitale beserta karyawan dan afiliasinya menyangkal setiap dan semua tanggung jawab atas keakurasian tulisan ini atau kelalaian dari atau kerugian apapun yang diakibatkan dari penggunaan tulisan ini. Pendapat yang diungkapkan dalam tulisan ini adalah pandangan kami saat ini dan dapat berubah setiap saat tanpa pemberitahuan. Pembaca tulisan ini diwajibkan membaca prospektus dan memahami produk yang akan dibeli atau dijual sebelum melakukan transaksi pembelian dan/atau penjualan. Kinerja masa lalu tidak menjamin kinerja yang akan datang.