Beranda » belajar » Tanamduit Outlook » tanamduit Breakfast News: 22 Januari 2025

tanamduit Breakfast News: 22 Januari 2025

oleh | Jan 22, 2025

tanamduit menawarkan investasi AMAN dengan return atau imbal hasil lebih tinggi dari bunga deposito. Sebelum berinvestasi, kenali kondisi market dan strategi investasinya melalui penjelasan berikut.

Ringkasan Market Update:

  • IHSG naik lagi, ditopang oleh saham perbankan.
  • Harga SUN menguat karena yield obligasi US Treasury melemah.
  • Harga emas naik tajam di atas 1% karena mata uang US Dollar melemah setelah pelantikan Trump.
  • Wall Street menguat, Trump bawa angin segar untuk saham AS.

Berikut adalah data-data indeks saham, nilai tukar mata uang, harga komoditas, dan yield obligasi per tanggal 21 Januari 2025.

Data-market-update-22-januari-2025

IHSG Naik Lagi, Ditopang Oleh Saham Perbankan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat signifikan pada perdagangan Senin (20/1/2025) dan Selasa (21/1/2025). Pelantikan Presiden AS, Donald Trump, dan kebijakan ekonominya mendorong kenaikan IHSG.

Senin (20/1), IHSG naik 0,44% ke posisi 7.202,49. Tiga saham perbankan raksasa seperti PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bank Mandiri (BMRI), dan PT Bank Negara Indonesia (BBNI) menjadi penopang utama. Nilai transaksi mencapai Rp6,7 triliun. Volume transaksi mencapai 10,6 miliar lembar saham.

Selasa (21/1), IHSG kembali ditutup di zona hijau, naik 0,15% ke level 7.181,82. Saham-saham infrastruktur, kesehatan, dan keuangan dukung kenaikan IHSG. Sentimen positif ini dipicu oleh penundaan kebijakan tarif impor oleh Trump, yang memberikan angin segar bagi pasar saham.

Pelantikan Trump sebagai Presiden AS ke-47 membawa optimisme di pasar global, meskipun ada kekhawatiran terkait kebijakan proteksionismenya.

Selain itu, percakapan telepon antara Trump dan Xi Jinping juga membantu meredakan ketegangan perdagangan, memberikan dorongan tambahan bagi pasar saham Asia dan Indonesia.

Pasar berharap kebijakan Trump yang lebih moderat akan memberikan dampak positif bagi ekonomi global dan domestik. (Bloomberg Technoz, CNBC Indonesia)

Harga SUN Menguat Karena Yield Obligasi US Treasury Melemah

Harga Surat Utang Negara (SUN) menguat dalam sesi perdagangan terbaru. Hal ini ditandai dengan turunnya yield SUN Benchmark 5-tahun menjadi 6,89% dan yield SUN Benchmark 10-tahun menjadi 7,10%.

Nilai transaksi SBN secara outright tercatat sebesar Rp24,6 triliun, meningkat signifikan dibandingkan hari sebelumnya yang hanya Rp9,2 triliun. Selain itu, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS menguat sekitar 0,15% menjadi Rp16.343/USD.

Indikator global juga menunjukkan sentimen positif bagi pasar obligasi, dengan penurunan yield US Treasury 5-tahun dan 10-tahun, serta penurunan level Credit Default Swap (CDS) Indonesia.

Data Bloomberg menunjukkan yield curve SUN 10-tahun turun menjadi 7,13%, sementara yield curve US Treasury 5-tahun dan 10-tahun masing-masing turun menjadi 4,40% dan 4,57%.

Penurunan ini diiringi oleh penguatan mata uang Asia jelang pelantikan Presiden AS Donald Trump. (BNI Sekuritas)

Harga Emas Naik Tajam Akibat Pelemahan US Dollar Setelah Pelantikan Trump 

Selasa (21/01/2025), harga emas naik dalam perdagangan Asia karena dolar AS melemah tajam setelah pelantikan Trump.

Spot gold (emas dunia) naik 0,3% menjadi USD2.727,39 per ons. Sementara itu, emas berjangka naik 0,4% menjadi USD2.743,57 per ons.

Emas batangan, yang dikenal sebagai aset safe haven, naik ±1,3% dari sekitar USD2.705 ke sekitar USD2.744, mencatat harga tertinggi yang pernah terjadi.

Pedagang emas bersiap menghadapi volatilitas saat Trump memulai masa jabatan keduanya dengan kebijakan yang diantisipasi dapat memengaruhi dinamika pasar.

Trump berjanji untuk mengenakan tarif perdagangan baru pada negara-negara tetangganya dan China, yang dapat memengaruhi harga emas.

Dolar yang lebih lemah biasanya mendorong kenaikan harga emas karena membuat emas lebih murah bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain. (Trading Economics)

Wall Street Menguat, Trump Bawa Angin Segar untuk Saham AS

Wall Street menguat setelah pelantikan Donald Trump sebagai Presiden AS ke-47. Indeks S&P 500 naik 0,9%, Nasdaq 100 naik 0,6%, dan Dow Jones Industrial Average naik 1,2%.

Penguatan ini didorong oleh nada positif Trump dalam kebijakan-kebijakannya, yang diperkirakan akan menguntungkan perusahaan-perusahaan di AS.

Sebanyak 400 saham konstituen S&P 500 naik karena ekspektasi pasar bahwa Trump akan mengumumkan dorongan investasi baru ke sektor kecerdasan buatan yang dipimpin oleh Softbank Group Corp, OpenAI LLC, dan Oracle Corp.

Saham-saham berkapitalisasi pasar kecil juga naik karena spekulasi pasar akan manfaat dari sikap perfeksionis Trump.

Di sisi lain, meskipun saham produsen mobil listrik turun, jajaran eksekutif Trump membuat harga sejumlah saham meroket.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS mendekati level terendah tahun ini, sementara peso Meksiko dan loonie Kanada terpukul oleh pungutan yang akan dikenakan Trump.

Aset berisiko diuntungkan oleh deregulasi dan tarif yang tidak seburuk yang dikhawatirkan, sementara Trump menghadapi ujian penting di bidang lain seperti pembicaraan plafon utang. (Bloomberg Technoz)

Ulasan

  • Pelantikan Trump sebagai Presiden AS dan pernyataan-pernyataannya setelah pelantikan yang memberi sinyal ditundanya kenaikan tarif, serta pembicaraan telepon Trump dengan Xi Jinping, Presiden Tiongkok, memberi sinyal positif terhadap pasar saham dan obligasi global, termasuk pasar saham dan obligasi Indonesia.
  • Selain itu, penurunan suku bunga BI Rate sebesar 0,25% memberi dampak positif pada pasar obligasi dan saham. Turunnya BI Rate akan diikuti oleh turunnya bunga deposito dan bunga kredit (pinjaman). Hal ini akan menurunkan biaya kredit yang harus dibayar oleh perusahaan yang meminjam uang dari bank atau penerbitan obligasi.
  • Di lain pihak, penurunan suku bunga BI berpotensi menyebabkan pelemahan rupiah lebih lanjut. Bank Indonesia diperkirakan akan meningkatkan intervensi pasar, agar pelemahan rupiah dapat terkendali.
  • Inflasi AS bulan Desember 2024 meningkat, namun masih dalam radar ekspektasi pasar.  Hal ini menyebabkan turunnya yield obligasi US Treasury dan US Dollar Index. Namun, investor khawatir inflasi di tahun 2025 akan tetap tinggi karena Trump akan menerapkan kebijakan yang inflationary, sehingga suku bunga US diperkirakan hanya akan turun 2 kali, dengan total 50 bps (0,50).
  • Tingginya inflasi, yield obligasi US Treasury, dan kuatnya USD masih menjadi ancaman bagi emerging market seperti Indonesia. Sebab, investor asing akan dengan mudah memindahkan investasinya dari Indonesia ke AS yang memberi return lebih menarik dan risiko yang lebih rendah.

Rekomendasi

  • Untuk jangka pendek, investor disarankan untuk tetap berinvestasi di reksa dana pasar uang karena masih memberikan return lebih tinggi dari bunga deposito.
  • Untuk jangka panjang, tetaplah berinvestasi di reksa dana berbasis saham secara rutin. Harga-harga saham dalam jangka panjang memberikan return yang lebih tinggi dari bunga deposito.
  • Tetaplah berinvestasi secara rutin untuk mencapai tujuan. Pilih produk reksa dana yang sesuai dengan profil risiko masing-masing.

Yuk, investasi sekarang di tanamduit!

DISCLAIMER:

Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh PT Star Mercato Capitale (tanamduit), anak perusahaan PT Mercato Digital Asia, yang telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana dengan nomor KEP-13/PM.21/2017 serta menjadi mitra distribusi SBN dari DJPPR – Kementerian Keuangan Republik Indonesia dengan nomor S-363/pr/2018 dan dari SBSN dengan nomor PENG-2/PR.4/2018.

PT Mercato Digital Asia telah terdaftar pada Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) dengan nomor: 005445.01/DJAI.PSE/07/2022 dan bekerja sama dengan PT Cipta Optima Digital (emasin) untuk produk Koleksi Emas dan PT BPRS ATTAQWA (BPRS Attaqwa) dalam menyediakan produk Tabungan Emas 24 Karat produksi emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam).

Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy. Meskipun demikian, PT Star Mercato Capitale tidak dapat menjamin keakurasian dan kelengkapan data dan informasinya. Manajemen PT Star Mercato Capitale beserta karyawan dan afiliasinya menyangkal setiap dan semua tanggung jawab atas keakurasian, kelalaian, atau kerugian apapun dari penggunaan tulisan ini.

tanamduit Team

tanamduit adalah aplikasi investasi reksa dana, emas, Surat Berharga Negara (SBN), dan asuransi yang telah berizin dan diawasi oleh OJK.

banner-download-mobile