tanamduit menawarkan investasi AMAN dengan return atau imbal hasil lebih tinggi dari bunga deposito. Sebelum berinvestasi, kenali kondisi market dan strategi investasinya melalui penjelasan berikut.
Ringkasan Market Update:
- IHSG melanjutkan pelemahan setelah BI Rate bertahan di 6,00% untuk ketiga kalinya.
- Harga SUN sedikit melemah Kamis (21/11) kemarin.
- Harga emas melanjutkan kenaikan hari keempat karena kekhawatiran meningkatnya ketegangan politik Ukraina vs Rusia.
- Surat Berharga Negara (SBN) Syariah seri ST013 sudah bisa dibeli di tanamduit. Imbal hasil 6,40%/tahun untuk tenor 2 tahun (ST013-T2) dan 6,50%/tahun untuk tenor 4 tahun (ST013-T4).
- Kupon ST013 dibayar setiap bulan di tanggal 10, modal dikembalikan saat jatuh tempo.
- Telah dinyatakan sesuai syariah oleh DSN-MUI, bebas riba.
- Masa penawaran ST013: 8 November–4 Desember 2024. Investasi ST013 di tanamduit, bonus total jutaan reksadana!
Berikut adalah data-data indeks saham, nilai tukar mata uang, harga komoditas, dan yield obligasi per 21 November 2024.
IHSG Masih Melemah Setelah Dipertahankannya BI Rate di 6,00% Untuk Ketiga Kalinya
IHSG ditutup melemah 0,55% ke posisi 7.140,91 Kamis (21/11) kemarin.
IHSG sempat kembali menyentuh level psikologis 7.200 di sesi pagi hari. Namun, di sesi siang hingga akhir perdagangan, IHSG turun kembali ke level 7.100.
Koreksi IHSG terjadi karena investor masih mencerna keputusan Bank Indonesia (BI) yang menahan suku bunga acuan di 6,00% pada Rabu (20/11). Ini adalah kali ketiga BI menahan suku bunga di 6,00%, setelah sebelumnya terjadi di bulan September dan Oktober.
Tujuan Bank Indonesia menahan BI Rate adalah untuk mencegah terjadinya pelemahan Rupiah lebih lanjut. Pasalnya, kini Rupiah sudah mendekati level 16.000 per USD.
Namun, keputusan ini tidak dapat menghindari pelemahan IHSG. Sebab, suku bunga yang tinggi membuat kinerja emiten menjadi tertahan karena mahalnya biaya bunga atau biaya pinjaman.
Pelemahan IHSG beriringan dengan pelemahan indeks di bursa ASEAN, Malaysia, Thailand, dan Filipina. Bursa-bursa ini juga mengalami pelemahan yang bahkan lebih dalam dibanding IHSG. (CNBC Indonesia, IDX)
Harga SUN Sedikit Melemah Kamis Kemarin
Harga SUN bergerak variatif dengan kecenderungan melemah pada sesi perdagangan Kamis kemarin, tercermin dari turunnya Indobex Government sebesar 6 bps.
Yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0101) turun sebesar 1 bps ke level 6,67%, dan yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0100) tidak bergerak di level 6,88%.
Nilai transaksi SUN secara outright traded tercatat sebesar Rp15,7 triliun, tidak banyak berubah dibandingkan hari sebelumnya Rp15,3 triliun.
Sementara itu, nilai transaksi obligasi korporasi secara outright tercatat sebesar Rp1,3 triliun.
Data Bloomberg menunjukkan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS melemah 0,38%, bergerak dari level Rp15.871/USD di hari Rabu menjadi Rp15.931/USD. (BNI Sekuritas)
Harga Emas Naik Lagi, Telah Naik Empat Hari Beruntun
Emas melanjutkan kenaikannya hingga di atas USD2.670 per ons, atau sekitar 0,7% pada hari Kamis, untuk hari keempat secara beruntun.
Kenaikan harga emas terjadi karena investor mengamankan asetnya dalam emas, akibat meningkatnya ketegangan Rusia-Ukraina.
Pada Rabu (20/11), Ukraina meluncurkan senjata jarak jauh yang dipasok Barat untuk kedua kalinya, sehari setelah Presiden Putin menyetujui doktrin nuklir terbaru yang memperluas ketentuan penggunaan senjata nuklir.
Pada saat yang sama, AS memveto resolusi PBB untuk gencatan senjata Gaza, yang memicu kembali kekhawatiran atas konflik Timur Tengah yang sedang berlangsung. (Trading Economics)
Ulasan
- Kuatnya ekonomi AS dan kemenangan Donald Trump sebagai Presiden AS yang sangat protektif, membuat inflasi di AS masih tetap tinggi dan suku bunga masih akan tetap tinggi. Hal ini membuat membuat nilai Rupiah tertekan dan suku bunga Rupiah sulit turun, dan selanjutnya menekan pertumbuhan IHSG.
- Kuatnya data ekonomi AS membuat instrumen investasi AS seperti saham dan obligasi menjadi lebih menarik dibanding bursa negara berkembang, termasuk Indonesia. Oleh karena itu, investor asing memindahkan investasinya dari Indonesia ke AS. Ini menekan harga saham di BEI dan menaikkan yield obligasi rupiah.
- Harga saham di BEI masih akan tetap volatile. Butuh waktu agar harga saham kembali ke level tertinggi di atas 7.700. Demikian halnya dengan yield Surat Utang Negara.
- Harga emas diperkirakan akan volatile. Nilai emas “tarik-menarik”, antara masih akan tingginya suku USD yang menahan kenaikan harga emas, dan situasi ketegangan politik yang masih tinggi di Rusia-Ukraina dan Israel-Hamas, serta Hizbullah-Iran.
Rekomendasi
- Untuk jangka pendek, investor disarankan untuk tetap berinvestasi di reksa dana pasar uang karena masih memberikan return lebih tinggi dari bunga deposito.
- Untuk jangka panjang, tetaplah berinvestasi di reksa dana berbasis saham secara rutin. Harga-harga saham dalam jangka panjang memberikan return yang lebih tinggi dibanding bunga deposito.
- Dalam jangka pendek, harga emas masih mengalami tekanan karena menguatnya mata uang US Dollar, namun tetap menarik sebagai aset safe haven untuk jangka menengah dan panjang.
- Tetaplah berinvestasi secara rutin untuk mencapai tujuan. Pilih produk reksa dana yang sesuai dengan profil risiko masing-masing.
Yuk, investasi sekarang di tanamduit!
DISCLAIMER:
Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh PT Star Mercato Capitale (tanamduit), anak perusahaan PT Mercato Digital Asia, yang telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana dengan nomor KEP-13/PM.21/2017 serta menjadi mitra distribusi SBN dari DJPPR – Kementerian Keuangan Republik Indonesia dengan nomor S-363/pr/2018 dan dari SBSN dengan nomor PENG-2/PR.4/2018.
PT Mercato Digital Asia telah terdaftar pada Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) dengan nomor: 005445.01/DJAI.PSE/07/2022 dan bekerja sama dengan PT Cipta Optima Digital (emasin) untuk produk Koleksi Emas dan PT BPRS ATTAQWA (BPRS Attaqwa) dalam menyediakan produk Tabungan Emas 24 Karat produksi emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam).
Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy. Meskipun demikian, PT Star Mercato Capitale tidak dapat menjamin keakurasian dan kelengkapan data dan informasinya. Manajemen PT Star Mercato Capitale beserta karyawan dan afiliasinya menyangkal setiap dan semua tanggung jawab atas keakurasian, kelalaian, atau kerugian apapun dari penggunaan tulisan ini.