tanamduit menawarkan investasi AMAN dengan return atau imbal hasil lebih tinggi dari bunga deposito. Sebelum berinvestasi, kenali kondisi market update dan strategi investasinya melalui penjelasan berikut.
Ringkasan Market Update:
Berikut adalah data-data indeks saham, nilai tukar mata uang, harga komoditas, dan yield obligasi per 20 September 2024:
IHSG Melorot Turun 2,05%, Saham Grup Prajogo Pangestu Jadi Pemberat Turunnya IHSG
IHSG melorot turun 162,39 poin atau -2,05% ke 7.743,00 di hari Jumat (20/9). Penurunan terjadi setelah mencetak rekor tertinggi baru di level 7.900 pada hari sebelumnya.
Nilai transaksi IHSG tercatat sekitar Rp18 triliun. Investor asing kembali masih mencatatkan transaksi lebih beli atau net buy sebesar Rp515 miliar sehingga nilai net buy sepanjang tahun 2024 mencapai Rp56,11 triliun.
Dari 162,39 poin penurunan IHSG saham-saham Prajpgo Pangestu berkontribusi penurunan sebesar 117,9 poin terdiri dari BREN 82 poin, TPIA 29 poin dan BRPT 6,9 indeks poin.
Saham BREN turun sebesar19,95% atau sebesar Auto Reject Bawah (ARB) -20% setelah FTSE mengeluarkan saham tersebut dari indeks FTSE setelah dinyatakan tidak memenuhi ketentuan free float karena 4 (empat) pemilik sahamBREN menguasai sekitar 97% kepemilikan.
Aksi profit taking oleh investor juga membuat IHSG turunkarena sejak awal September harga-harga saham big caps naik cukup signifikan. (IDX Channel, CNBC Indonesia)
Harga Surat Utang Negara Naik Cukup Signifikan Hari Jumat Yang Lalu
Hari Jumat yang lalu berdasarkan data dari Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) Indeks obligasi Indo bex Composite (ICBI) yang terdiri dari Surat Utang Negara dan Obligasi Korporasi naik cukup signifikan+0,49%, sedangkan Indobex Government yang khusus untuk surat utang yang diterbitkan oleh negara naik 0,50%, sementara Indobex Corporate naik 0,27%.
Penyebabnya adalah karena turunnya suku bunga BI Rate sebesar 25 bps ke 6,00% dan suku bunga USD Fed Fund Rate sebesar 50 bps ke 4,75%-5,25%, keduanya dilakukan pada hari Rabu 18 September 2024 yang lalu. (IDX)
Harga Emas Mencatat Rekor Tertinggi Baru Lagi di Level USD2.620 per troy onz hari Jumat Lalu
Harga emas dunia kembali menembus rekor tertinggi sepanjang sejarah didorong oleh pemotongan sukubunga USD yang pertama kali dan cukup agresif dalam empat tahun terakhir dan faktor lainnya adalahmeningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah.
Menurut data pasar, emas spot (XAU/USD) ditutup naik 1,37 persen secara harian ke level USD2.622,23 per troy ons pada Jumat (20/9/2024) lalu, menandai level tertinggi terkini.
Ekspektasi akan adanyapemangkasan suku bunga lebih lanjut dalam beberapa bulan mendatang menjaga momentum emas tetapkuat.
Di samping itu, meningkatnya ancaman konflik di Timur Tengah antara Israel dan Hezbollah yang saling serang juga turut mendorong harga emas. Kombinasi faktor ekonomi dan geopolitik ini mendorongemas ke level yang lebih tinggi.
Lonjakan harga yang luar biasa ini menegaskan peran emas sebagai aset lindung nilai di tengahketidakpastian ekonomi dan gejolak geopolitik.
Performa logam mulia ini mencerminkan meningkatnya minat investor untuk mencari stabilitas di tengah perubahan kebijakan moneter dan ketegangan internasional. (IDX Channel)
Rupiah Terus Melanjutkan Penguatan Mendekati Rp15.000 per USD
Mata uang rupiah ditutup menguat ke posisi Rp15.150 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Jumat (20/9).
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah mengakhiri perdagangandengan menguat 0,58% atau 89 poin ke posisi Rp15.150 per dolar AS. Pada saat yang sama, indeks dolarterpantau naik 0,09% ke posisi 100,7.
Kenaikan Rupiah terjadi karena sentimen positif karena penurunan suku bunga USD yang agresif sebesar0,50% pada tanggal 18 September yang lalu.
Cadangan devisa dalam negeri naik sekitar USD5 milyar menjadi USD150,2 milyar dan surplusnya neraca perdagangan sebesar USD2,89 miliar pada bulan Agustus 2024 menambah pundi-pundi USD bagi Indonesia sehingga membuat kepercayaan terhadap Rupiah meningkat. (Bisnis, tanamduit)
Ulasan
-
Akhirnya US Fed menurunkan suku bunga USD secara agresif sebesar 50 bps sesuai ekspektasi sebagian pelaku pasar. Penurunan ini pada dasarnya sudah “priced-in”, sesuai dengan pergerakan harga saham di AS yang tertahan pertumbuhannya dan yield obligasi US Treasury yang sudah menunjukkan penurunan signifikan.
-
Investor global sudah terlebih dahulu melakukan rebalancing portfolio investasi. Mereka mengalokasikan sebagian investasinya ke emerging markets termasuk Indonesia yang masih memberikan return investasi lebih menarik di obligasi dan saham.
-
Turunnya suku bunga acuan BI Rate sebesar 0,25% ke 6,00% beberapa jam mendahului penurunan suku bunga USD memberikan sinyal bahwa Bank Indonesia telah melakukan perhitungan yang matang bahwa US Fed akan menurunkan suku bunganya sehingga Rupiah akan tetap stabil dan tidak melemah setelah penurunan BI Rate ini.
-
Investasi asing yang masuk ke Indonesia sejak awal Agustus mengalir deras dan mencapai nilai lebih dari Rp52 triliun. Hal ini mencerminkan bahwa investor asing percaya terhadap perekonomian Indonesia yang stabil dengan ertumbuhan ekonomi sekitar 5%, salah satu tertinggi di dunia, inflasi yang rendah, Rupiah yang stabil, dan harga-harga saham yang masih relatif murah.
- Harga emas diperkirakan masih akan naik karena selain bunga USD yang akan turun juga karena ketidakpastian global dan ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan Eropa Timur yang meningkat.
Rekomendasi
- Untuk jangka pendek, investor disarankan untuk tetap berinvestasi di reksa dana pasar uang karena masih memberikan return lebih tinggi dari bunga deposito.
- Untuk jangka menengah dan panjang, pertimbangkan untuk mengakumulasi reksa dana saham dan indeks saham. Hal ini karena turunnya suku bunga US dan meningkatnya investor global mengalokasikan investasinya ke emerging countries, termasuk ke Indonesia, dan ini akan mendorong naiknya harga-harga saham di Bursa Efek Indonesia.
- Harga emas masih volatile. Dalam jangka menengah dan jangka panjang, harga emas diperkirakan masih akan naik karena beberapa bank sentral masih melakukan pembelian emas untuk diversifikasi risiko karena ketidakpastian global, baik dalam hal perekonomian maupun geopolitik yang masih memanas.
- Emas dapat dipertimbangkan untuk menjadi portfolio investasi untuk jangka menengah dan panjang.
- Tetaplah berinvestasi secara rutin untuk mencapai tujuan keuangan. Pilih produk reksa dana yang sesuai dengan profil risiko masing-masing.
- Emas dapat dipertimbangkan untuk investasi jangka panjang karena nilai emas selalu mengalahkan inflasi.
Yuk, investasi sekarang di tanamduit!
DISCLAIMER:
Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh PT Star Mercato Capitale (tanamduit), anak perusahaan PT Mercato Digital Asia, yang telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana dengan nomor KEP-13/PM.21/2017 serta menjadi mitra distribusi SBN dari DJPPR – Kementerian Keuangan Republik Indonesia dengan nomor S-363/pr/2018 dan dari SBSN dengan nomor PENG-2/PR.4/2018.
PT Mercato Digital Asia telah terdaftar pada Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) dengan nomor: 005445.01/DJAI.PSE/07/2022 dan bekerja sama dengan PT Cipta Optima Digital (emasin) untuk produk Koleksi Emas dan PT BPRS ATTAQWA (BPRS Attaqwa) dalam menyediakan produk Tabungan Emas 24 Karat produksi emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam).
Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy. Meskipun demikian, PT Star Mercato Capitale tidak dapat menjamin keakurasian dan kelengkapan data dan informasinya. Manajemen PT Star Mercato Capitale beserta karyawan dan afiliasinya menyangkal setiap dan semua tanggung jawab atas keakurasian, kelalaian, atau kerugian apapun dari penggunaan tulisan ini.