Beranda » belajar » Tanamduit Outlook » tanamduit Breakfast News: 24 Desember 2024

tanamduit Breakfast News: 24 Desember 2024

oleh | Des 24, 2024

tanamduit menawarkan investasi AMAN dengan return atau imbal hasil lebih tinggi dari bunga deposito. Sebelum berinvestasi, kenali kondisi market dan strategi investasinya melalui penjelasan berikut.

Ringkasan Market Update:

  • IHSG rebound, naik 1,61%, ditopang oleh saham perbankan.
  • Harga Surat Utang Negara mengalami kenaikan, terutama yang berjangka panjang.
  • Harga emas dunia turun karena US Dollar makin menguat dan yield US Treasury masih naik.
  • Harga saham AS naik di tengah perdagangan yang sepi karena liburan natal dan tahun baru.

Berikut adalah data-data indeks saham, nilai tukar mata uang, harga komoditas, dan yield obligasi per 23 Desember 2024.

Data market update 24 Desember 2024

IHSG dan Indeks Saham Lainnya Naik Signifikan Senin (23/12) Kemarin

Senin (23/12), IHSG mengalami kenaikan 112,58 poin atau +1,61%, menembus angka psikologis 7.000 di 7.095,46, didorong oleh saham-saham perbankan yang dinilai sudah undervalued.

 

Nilai transaksi relatif rendah, sebesar Rp9,59 triliun. Investor asing masih melakukan net sell sekitar Rp400 miliar.

Tidak ada katalis positif yang menyebabkan IHSG mengalami kenaikan. Namun, di bulan Desember, para manajer investasi dan investor umumnya mendongkrak kinerja investasinya agar kinerja sepanjang tahun terlihat cantik.

Selain IHSG, indeks lain juga mengalami kenaikan. Kenaikan indeks-indeks ini bahkan lebih tinggi dibanding IHSG. LQ45 +2,29%, SRI Kehati +2,50%, IDX30 +2,55%, dan Bisnis27 +2,68%.

Adapun, saham-saham perbankan mengalami kenaikan signifikan, BBRI +3,69%, BMRI +2,64%, BBNI +2,82%, BBCA +1,30% dan BRIS +1,82%. (IDX, tanamduit)

Harga Surat Utang Negara Mengalami Kenaikan

Harga SUN menguat pada sesi perdagangan Senin, 23 Desember 2024 kemarin. 

Hal ini ditandai dengan turunnya yield SUN 10 tahun sebesar 4 bps, walaupun yield SUN 5 tahun naik 1 bps.

Indeks obligasi pemerintah, Indobex Government, mengalami kenaikan harian sebesar 0,08%, sedangkan sejak awal tahun 2024 mengalami kenaikan sebesar 4,39%.

Sementara itu, nilai transaksi obligasi korporasi secara outright tercatat sebesar Rp2,7 triliun. (BNI Sekuritas)

Harga Emas Dunia Turun Karena Kalah Menarik Dibanding Penguatan Nilai US Dollar dan Yield US Treasury

Harga emas merosot ke arah USD2.610 per ons pada hari Senin (23/12).

Penyebabnya adalah masih kuatnya dolar AS dan kenaikan imbal hasil Treasury, karena investor menunggu sinyal yang lebih jelas tentang kebijakan Federal Reserve 2025.

Indeks US Dollar naik 0,4% ke 108,08, mencapai level tertinggi dalam dua tahun terakhir. Hal ini membuat harga emas menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang selain US Dollar.

Sementara itu, imbal hasil atau yield obligasi US Treasury 10-tahun juga meningkat. Pasar menyesuaikan diri dengan pertemuan Fed baru-baru ini, meskipun ada pemotongan suku bunga 25 basis poin minggu lalu, lebih sedikitnya penurunan suku bunga Fed pada tahun 2025 mendorong emas ke titik terendah sejak pertengahan November.

Meskipun demikian, emas telah melonjak 27% tahun ini, menandai kinerja terbaiknya sejak 2010. Lonjakan emas didorong oleh pembelian bank sentral, ketegangan geopolitik, dan pelonggaran oleh bank-bank besar. (Trading Economics)

Indeks Utama Harga Saham di New York Stock Exchange Alami Kenaikan

Senin (23/12) kemarin, semua indeks utama Wall Street berakhir lebih tinggi, dengan Dow Jones Industrial Average dan Nasdaq Composite mencatatkan tiga hari kenaikan beruntun.

Kenaikan indeks-indeks ini ditopang oleh naiknya saham-saham teknologi yang disebut Magnificent Seven pada hari perdagangan yang sepi karena libur Natal dan Tahun Baru 2025.

Saham-saham Meta Platforms, Nvidia, dan Tesla,  semuanya ditutup antara 2,3% dan 3,7% lebih tinggi. Apple, Amazon.com, dan induk perusahaan Google Alphabet juga berada di wilayah positif. Kenaikan ini mendorong Nasdaq Composite dan Dow Jones Industrial Average ke kenaikan tiga hari beruntun, dan kenaikan dua hari dalam tiga sesi untuk S&P 500.

Indeks S&P 500 naik 43,22 poin (0,73%) menjadi 5.974,07 poin, Nasdaq Composite naik 192,29 poin (0,98%) menjadi 19.764,89, dan Dow Jones Industrial Average naik 66,69 poin (0,16%) menjadi 42.906,95.

Setelah kenaikan yang solid sejak pemilihan presiden November, reli Wall Street mengalami peningkatan bulan Desember ini.

Peningkatan ini terutama terjadi setelah Federal Reserve AS memproyeksikan hanya dua penurunan suku bunga 25 basis poin untuk tahun 2025, turun dari pandangan sebelumnya di bulan September yang memproyeksikan empat pemotongan. (Investing)

Ulasan

  • Data ekonomi AS bulan November yang ditandai dengan inflasi konsumen (CPI) yang sesuai dengan ekspektasi pasar sebesar 2,70%, inflasi produsen (PPI) sebesar 3,0% yang jauh di atas perkiraan pasar (2,6%), dan meningkatnya pengangguran menjadi 4,2%, membuat pasar ragu bahwa US Fed akan menurunkan suku bunga lagi di minggu yang akan datang di pengujung tahun 2024.
  • Diturunkannya suku bunga USD oleh the Fed sebesar 25 bp (basis poin) Rabu (18/12), dan dot plot 2025 yang memproyeksikan hanya 2 kali penurunan suku bunga US, menggambarkan ketidakpastian global di tahun 2025.
  • Di lain pihak, Bank Indonesia juga mempertahankan BI Rate di level 6% pada Rabu, 18 Desember 2024. Pernyataan Gubernur Bank Indonesia yang bernada hawkish (suku bunga tinggi) karena masih tingginya suku bunga USD dan masih kuatnya mata uang US Dollar, juga menggambarkan masih tingginya ketidakpastian di tahun 2025.
  • Harga saham di BEI masih akan tetap volatile. Butuh waktu agar harga saham kembali ke level tertinggi di atas 7.700. Demikian halnya dengan yield Surat Utang Negara.
  • Harga emas diperkirakan akan volatile. Nilai emas “tarik-menarik”, antara masih akan tingginya suku bunga USD yang menahan kenaikan harga emas, dan situasi ketegangan politik yang masih tinggi di Rusia-Ukraina dan Israel-Hamas, serta Hizbullah-Iran.

Rekomendasi

  • Untuk jangka pendek, investor disarankan untuk tetap berinvestasi di reksa dana pasar uang karena masih memberikan return lebih tinggi dari bunga deposito.
  • Untuk jangka panjang, tetaplah berinvestasi di reksa dana berbasis saham secara rutin. Harga-harga saham dalam jangka panjang memberikan return yang lebih tinggi dibanding bunga deposito.
  • Pengambilalihan kekuasaan di Syria & ketidakstabilan politik di Korea Selatan menambah ketidakpastian global. Ini membuat permintaan terhadap emas sebagai aset safe haven menjadi semakin layak untuk menjadi portofolio lindung nilai.
  • Tetaplah berinvestasi secara rutin untuk mencapai tujuan. Pilih produk reksa dana yang sesuai dengan profil risiko masing-masing.

Yuk, investasi sekarang di tanamduit!

DISCLAIMER:

Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh PT Star Mercato Capitale (tanamduit), anak perusahaan PT Mercato Digital Asia, yang telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana dengan nomor KEP-13/PM.21/2017 serta menjadi mitra distribusi SBN dari DJPPR – Kementerian Keuangan Republik Indonesia dengan nomor S-363/pr/2018 dan dari SBSN dengan nomor PENG-2/PR.4/2018.

PT Mercato Digital Asia telah terdaftar pada Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) dengan nomor: 005445.01/DJAI.PSE/07/2022 dan bekerja sama dengan PT Cipta Optima Digital (emasin) untuk produk Koleksi Emas dan PT BPRS ATTAQWA (BPRS Attaqwa) dalam menyediakan produk Tabungan Emas 24 Karat produksi emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam).

Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy. Meskipun demikian, PT Star Mercato Capitale tidak dapat menjamin keakurasian dan kelengkapan data dan informasinya. Manajemen PT Star Mercato Capitale beserta karyawan dan afiliasinya menyangkal setiap dan semua tanggung jawab atas keakurasian, kelalaian, atau kerugian apapun dari penggunaan tulisan ini.

tanamduit Team

tanamduit adalah aplikasi investasi reksa dana, emas, Surat Berharga Negara (SBN), dan asuransi yang telah berizin dan diawasi oleh OJK.

banner-download-mobile