Beranda » belajar » Tanamduit Outlook » tanamduit Breakfast News: 28 Maret 2024

tanamduit Breakfast News: 28 Maret 2024

oleh | Mar 28, 2024

tanamduit menawarkan investasi TERAMAN dengan return atau imbal hasil lebih tinggi dari bunga deposito.

Berikut adalah data-data indeks saham, nilai tukar mata uang, harga komoditas, dan yield obligasi per 27 Maret 2024:

market update 28 maret 2024

Bahana TCW Investment Management: Investor Tidak Perlu Khawatir Terhadap Pelemahan Rupiah

Emil Muhamad, Investment Strategist Bahana TCW Investment Management menilai bahwa meski mendekat level psikologis Rp 16.000 per dolar AS, sejak awal tahun rupiah masih terbilang belum terlalu mengkhawatirkan.

Pelemahan rupiah hanya sekitar 1,5%, lebih kecil dibanding penguatan US Dollar Index yang sekitar 1,9%.

Selain itu, walaupun neraca dagang Indonesia (ekspor dikurangi impor) menurun, tetapi masih mencatatkan surplus. Faktor lainnya adalah masih terjadi nett inflow investor asing di pasar saham.

Emil meyakini, BI pun akan menjaga rupiah di bawah level psikologisnya (Rp 16.000 per dolar AS), karena sentimennya akan berubah negatif jika rupiah ke level psikologis.

Ia juga meyakini kuartal ini menjadi terakhir rupiah melemah, seiring ekspektasi pemangkasan suku bunga the Fed di semester II.

Ia pun berpandangan investor tidak harus terlalu khawatir dengan pelemahan rupiah saat ini karena penurunannya cenderung stabil. Pasar lebih mengkhawatirkan volatilitas.

Karena itu, selama BI mampu menjaga pelemahannya dengan stabil, investor tidak perlu terlalu khawatir. (Kontan)

Pasar SBN Tenor Menengah-Pendek Masih Akan Menguat

PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia memprediksi harga pasar obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) tenor menengah-pendek (2- 5 tahun) dapat menguat dalam waktu dekat, di tengah kondisi pasar surat utang yang masih cukup fluktuatif dengan tingkat imbal hasil (yield) pada level 6,2- 6,35 persen.

Untuk saat ini, investor disarankan lebih memilih instrumen obligasi tenor pendek dan memanfaatkan jadwal jatuh tempo yang sudah dekat, sehingga risiko lebih terjaga. (Antara)

Saham AS – Dow Naik Lebih Dari 400 Poin

Indeks Dow Jones menguat pada hari Rabu kemarin, setelah turun dalam dua hari sebelumnya.

Blue-chip Dow melonjak 478 poin, didorong oleh kinerja kuat dari Apple dan Intel. S&P 500 naik 0,8% dan ditutup pada rekor tertinggi baru, menghentikan penurunan tiga hari berturut-turut. Sementara itu, Nasdaq naik 0,4%.

Investor sedang menunggu komentar dari Gubernur Fed Waller malam ini. Selain itu, mereka juga menantikan laporan inflasi Personal Consumption Expenditure (PCE) yang akan dirilis pada hari Jumat mendatang, untuk mendapatkan perkiraan waktu penurunan suku bunga. (Investing)

Kenaikan harga saham di AS akan menjadi sentimen positif bagi saham-saham di Bursa Efek Indonesia, terlebih jika dibarengi dengan penurunan yield US Treasury.

Ulasan

Pada dasarnya, fundamental ekonomi Indonesia berada dalam kondisi kuat. Konsumsi masyarakat kuat, investasi terus meningkat, dan neraca perdagangan masih surplus.

Namun, hal ini belum cukup untuk membuat IHSG naik signifikan dan yield obligasi rupiah segera turun. Hal ini disebabkan oleh pengaruh faktor eksternal, termasuk kepastian penurunan suku bunga AS serta melemahnya ekonomi China yang akan berpotensi menurunkan impor dari Indonesia, terutama batubara.

Selain itu, faktor eksternal lainnya adalah situasi geopolitik di Timur Tengah dan harga minyak dunia yang cenderung naik karena keterbatasan pasokan.

Rekomendasi:

Pasar saham dan obligasi masih akan naik dan turun (volatile), namun dengan tren positif.

Strategi investasi yang paling sederhana dan ampuh adalah berinvestasi secara rutin. Misalnya, dengan sekali setiap bulan menyisihkan sebagian gaji untuk berinvestasi di reksa dana pilihan.

Pilihlah reksa dana sesuai tujuan investasi, jangka waktu investasi, dan profil risiko pribadi.

Untuk jangka waktu pendek, berinvestasilah di less risky products (produk dengan risiko rendah) seperti reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, dan surat berharga negara.

Untuk jangka waktu panjang, berinvestasilah di risky products seperti reksa dana saham, reksa dana indeks saham, dan reksa dana campuran.

Bagi yang memiliki profil risiko agresif atau risk taker, dapat memanfaatkan momentum yang ada saat ini, dimana harga-harga saham atau IHSG masih berpotensi tumbuh 5,50% – 6,50% sampai akhir tahun 2024.

Data statistik menunjukkan bahwa indeks saham selain IHSG antara lain SRI Kehati, Bisnis27, IDX30, MSCI Indonesia, ESG Indonesia berkinerja lebih baik disbanding IHSG karena indeks-indeks tersebut tidak memiliki portofolio saham yang sangat volatile dan berkapitalisasi besar.

Emas dapat dipertimbangkan untuk investasi jangka panjang karena nilai emas selalu mengalahkan inflasi.

Yuk, investasi sekarang di tanamduit!

DISCLAIMER:

Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh PT Star Mercato Capitale (tanamduit), memperoleh izin dari dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana.

Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy, namun PT Star Mercato Capitale tidak dapat menjamin keakurasian dan kelengkapan data dan informasinya. Manajemen PT Star Mercato Capitale beserta karyawan dan afiliasinya menyangkal setiap dan semua tanggung jawab atas keakurasian tulisan ini atau kelalaian dari atau kerugian apapun yang diakibatkan dari penggunaan tulisan ini. Pendapat yang diungkapkan dalam tulisan ini adalah pandangan kami saat ini dan dapat berubah setiap saat tanpa pemberitahuan. Pembaca tulisan ini diwajibkan membaca prospektus dan memahami produk yang akan dibeli atau dijual sebelum melakukan transaksi pembelian dan/atau penjualan. Kinerja masa lalu tidak menjamin kinerja yang akan datang.

tanamduit Team

tanamduit Team

tanamduit adalah aplikasi investasi reksa dana, emas, Surat Berharga Negara (SBN), dan asuransi yang telah berizin dan diawasi oleh OJK.

banner-download-mobile