tanamduit menawarkan investasi TERAMAN dengan return atau imbal hasil lebih tinggi dari bunga deposito. Investasi di SBN seri SR020, investasi syariah yang 100% aman dijamin oleh negara!
Masa penawaran SR020 berlangsung mulai 1 Maret—27 Maret 2024. Berikut adalah tingkat kupon SR020:
- SR020-T3 tenor 3 tahun kupon 6,30% per tahun
- SR020-T5 tenor 5 tahun kupon 6,40% per tahun
Tingkat imbal hasil (return) SR020 jauh lebih tinggi dari bunga deposito. Investasi SR020 adalah investasi cerdas saat tingkat bunga akan turun. Yuk, investasi SR020 dan klaim bonus menarik dari tanamduit!
Berikut adalah data-data indeks saham, nilai tukar mata uang, harga komoditas, dan yield obligasi per 28 Februari 2024:
IHSG Naik di Hari Rabu (28/2) Kemarin
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat +0,59% ke posisi 7.328,64 pada perdagangan Rabu (28/2) kemarin. Indeks lanjut menguat selama dua hari berturut-turut, setelah sebelumnya sempat merah selama empat hari beruntun.
Sementara itu, investor asing tercatat melakukan pembelian bersih yang terbilang “mini”, yakni sebesar Rp23,66 miliar di seluruh pasar dan sebesar Rp186,41 miliar di pasar reguler.
Di samping itu, investor asing juga melakukan penjualan bersih sebesar Rp162,75 miliar di pasar negosiasi dan tunai. (CNBC Indonesia)
Saham AS Relatif Flat, Turun 0,06% Hari Rabu (28/2) Kemarin
Saham AS ditutup lebih rendah pada hari Rabu (27/2), dengan Dow Jones -0,06% dan Nasdaq -0,55%.
Investor menantikan laporan inflasi PCE (Personal Consumption Expenditure) yang dijadwalkan rilis hari Kamis (29/2) ini. Selain itu, investor juga tengah mencerna komentar terbaru dari beberapa pejabat Fed (Federal Reserve, bank sentral AS).
Pejabat Fed, Collins, mengharapkan pemotongan suku bunga di kemudian hari tahun ini dengan prospek inflasi turun menjadi 2% yang lebih kuat. Pejabat Fed Atlanta, Bostic, mendukung pendekatan yang lebih berhati-hati terhadap kebijakan moneter.
Sementara itu, perkiraan kedua untuk Q4 2023 mengungkapkan bahwa pertumbuhan tahunan sebesar 3,2% dalam ekonomi AS, sedikit di bawah proyeksi awal sebesar 3,3%. (Trading Economics)
Dolar AS Melemah, Pasar Menunggu Pemotongan Suku Bunga
Indeks Dolar AS (DXY) menunjukkan penurunan ke 103,80 setelah laporan perumahan AS yang lemah di bulan Januari. Federal Reserve (Fed) mempertimbangkan kembali penurunan suku bunga, tetapi belum mengambil keputusan sejak FOMC (Federal Open Market Committee) bulan Januari.
Saat ini, kemungkinan pemotongan suku bunga di bulan Maret dan Mei rendah. Skenario terbaik diperkirakan pada bulan Juni. Investor menunggu laporan PCE dan PDB akhir pekan ini untuk indikasi lebih lanjut tentang kesehatan ekonomi.
Para pedagang menahan nafas pada awal minggu yang baru, terutama karena antisipasi akan pembacaan inflasi penting, yaitu indeks harga PCE, yang menjadi tolok ukur inflasi favorit The Fed.
Investor tampaknya kurang memperhitungkan kemungkinan penurunan suku bunga The Fed pada bulan Mei dan Juni, karena terdapat tanda-tanda yang meningkat bahwa inflasi masih stabil. (Magnet FX)
Ulasan:
Ekspektasi terhadap penurunan tingkat bunga AS di bulan Maret 2024 semakin tipis. Inflasi AS belum kunjung turun ke 2%. Angka inflasi AS terakhir berada di 3,1% pada Januari.
Dampaknya, yield US Treasury (obligasi pemerintah AS) acuan 10 tahun tetap tinggi di atas 4%, yang mempengaruhi kebijakan suku bunga global. Di Indonesia, Bank Indonesia (BI) berupaya mempertahankan tingkat suku bunga acuan, yang sudah bertahan lama di 6,0%.
Langkah ini diambil dalam rangka menjaga agar nilai tukar Rupiah tidak semakin terkikis oleh Dolar AS. Meskipun demikian, upaya tersebut tidak serta merta menurunkan tingkat bunga secara global.
Sementara itu, pasar saham masih akan volatile namun dengan trend kenaikan. Yield Surat Utang Negara (SUN) masih akan bertahan di level 6,6–6,7% selama tingkat bunga AS tidak turun.
Komentar dan Rekomendasi:
1. Investor Konservatif:
- Masa investasi 1-3 tahun: Prioritaskan keamanan dan likuiditas. Pertimbangkan untuk berinvestasi di Surat Berharga Negara (SBN) dan reksadana pasar uang.
- Masa investasi >3 tahun: Investasi di reksadana pendapatan tetap atau reksadana campuran konservatif (yang komposisi portofolio obligasinya lebih besar). Pertimbangkan juga untuk berinvestasi di emas.
2. Investor Moderat:
- Masa investasi 1-3 tahun: Investasi di reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran.
- Masa investasi >3 tahun: Investasi di indeks saham yang mengikuti kinerja indeks pasar saham, yaitu SRI Kehati, IDX30, Bisnis27, MSCI Indonesia Value Index, MSCI ESG.
3. Investor Agresif:
- Masa investasi 1-3 tahun: Perbesar alokasi dalam reksadana saham dan reksa dana indeks saham. Take profit jika IHSG sudah naik 3%-4%. Perhatikan tren pasar dan berita terkini.
- Masa investasi >3 tahun: Perbesar alokasi di reksadana saham dan dan reksadana indeks saham. Jangan terpengaruh oleh volatilitas atau naik turun di jangka pendek.
Ingatlah bahwa setiap investor memiliki situasi dan tujuan yang berbeda. Konsultasikan dengan ahli keuangan untuk merancang strategi investasi yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Yuk, investasi sekarang di tanamduit!
DISCLAIMER:
Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh PT Star Mercato Capitale (tanamduit), memperoleh izin dari dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana.
Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy, namun PT Star Mercato Capitale tidak dapat menjamin keakurasian dan kelengkapan data dan informasinya. Manajemen PT Star Mercato Capitale beserta karyawan dan afiliasinya menyangkal setiap dan semua tanggung jawab atas keakurasian tulisan ini atau kelalaian dari atau kerugian apapun yang diakibatkan dari penggunaan tulisan ini. Pendapat yang diungkapkan dalam tulisan ini adalah pandangan kami saat ini dan dapat berubah setiap saat tanpa pemberitahuan. Pembaca tulisan ini diwajibkan membaca prospektus dan memahami produk yang akan dibeli atau dijual sebelum melakukan transaksi pembelian dan/atau penjualan. Kinerja masa lalu tidak menjamin kinerja yang akan datang.